a hug and a story - 12

Start from the beginning
                                    

" Tuan besar tidak tahu ken-ssi dia juga tidak pernah menginjakkan kakinya disini kan?... bagaimana mungkin dia tahu "





" Jika tuan besar Jung tahu apakah itu bisa menahan kepergian malaikat Jung Jaehyun? "




" Entahlah... bisa saja terjadi sebaliknya... "




















.
.
.












         Jaehyun menghela nafas panjang sudah pukul 6 malam sebentar lagi... dia mulai menutup berkas yang ia baca lalu keluar dari ruang kerjanya.

Namun saat ia hendak membuka pintu ada seseorang yang lain ikut membukakan pintunya.

" Oh? " ujar seseorang yang tak lain adalah taeyong tengah membawa sebuah kopi untuk jaehyun.

Entah perasaan apa yang membuat jaehyun langsung memeluk tubuh mungil taeyong " eh kopinya.. " ingat taeyong lalu meletakan segelas kopi itu di atas meja dekat pintu.


" Ukh.. kenapa bayi besarku sangat manja malam ini.. hm? jaehyunie.. " ujar taeyong, jaehyun menenggelamkan kepalanya di leher taeyong.



" Siapa yang tidak sedih akan ditinggal seseorang yang sudah menemanimu selama 5 tahun belakangan ini " ujarnya lirih, taeyong tersenyum hangat.

" hmm oh aigoo... Masterku.. Daddyku.. Sayangku.. Jaehyunie.. " ujar taeyong setelah di akhiri dengan terkikik geli.


" Nanti kalau aku merindukan kedua anakku boleh aku menelepon ataupun bertemu kalian? " tanyanya, taeyong menegakkan tubuh jaehyun lalu menyentuh kedua pipinya.


" Siapa yang ngelarang kamu? hm? gak ada kamu boleh, aku tahu kita gak punya hubungan khusus layaknya suami istri ataupun sepasang kekasih but we've kids.. we've twins.. " jawab taeyong.



" we've them " sambung taeyong, jaehyun kembali menelusup kan kepala di antara leher dan dada taeyong.


" Twins.. bukan hanya anakku tapi juga anak kamu.. anak kita.. " taeyong terus membisikan kata kata penyemangat supaya jaehyun tidak lemah lagi.


Taeyong tahu bahwa jaehyun sebenarnya sosok yang rapuh jika berhadapan dengan hatinya sendiri.

Taeyong tahu jika jaehyun bisa menahannya selamanya ia akan melakukannya namun karena ini permintaan sang ayah jaehyun mana mungkin menolak.











" Harus tidur, makan dengan baik ya.. nanti kalau kau sudah bosan dengan masakan disini kau boleh mampir ke rumahku kita makan bersama kembali " ujaran taeyong ini entah mengapa membuat jaehyun merasa senang.

" Dimana rumahmu? " tanya jaehyun, taeyong mengeryit sembari tersenyum " eih? biasanya kau mencari sendiri dad.. " ujar taeyong lalu terkikik geli.



" ya benar katamu.. tapi bukankah lebih mudah bertanya kepadamu? " ujar jaehyun, taeyong tertawa lalu mengecup dan mencium lama surai halus milik jaehyun.

" Always mint, dulu kau suka aroma yang maskulin dan anti dengan mint. Sekarang aroma mu mint dicampur bau bayi hihihi " ujar taeyong, jaehyun tersenyum di ceruk leher taeyong.


" Aku punya dua bayi yang selalu menempel bersamaku setiap harinya. Pernah Saat bertemu dengan salah satu rekan bisnisku pernah bertanya darimana harum bayi yang menguar ini berasal... "

" Dan dengan enteng aku menjawab aku sudah memiliki dua putra sir.. dia terlihat terkejut lalu aku menunjukan fotoku bersama Mark dan Jeno saat mereka berusia 4 bulan "

" Dia kaget dan mengira bahwa aku belum berkeluarga, dia mengucapkan selamat mungkin ia mengira bahwa anakku masih bayi padahal Mark dan Jeno sudah berusia 2 tahun saat itu "

Taeyong tertawa mendengar cerita jaehyun " kejadian itu tidak hanya sekali Bu.. bahkan yuta dan Johnny juga sering meledekku bapak bapak "

" Tapi aku merasa tak tersinggung, aku senang bisa merawat anakku bisa menyenangkan anak anakku.. "


" Aku tahu aku tahu... Aku sangat tahu jae... Kau sangat membanggakan jae.. kau bisa semuanya kau bisa mencari uang untuk anak anak.. kau bisa memandikan mereka..

kau bisa mengganti popok mereka.. kau bisa menggantikan baju untuk mereka.. memasak bubur untuk mereka.. kau bisa menjadi teman mereka ... kau bisa menjadi ayah yang baik... Kau sangat baik.. "

" Terimakasih daddy.. kau sudah membantuku merawat anak anak hingga saat ini.. jika kau tidak membantu dulu aku mungkin sangat kebingungan memiliki anak kembar "


" Kau sudah sangat pantas menjadi ayah yang baik... calon anakmu nanti akan sangat beruntung jae.. juga istrimu dia pasti bangga memiliki suami yang serba bisa sepertimu "

Jaehyun hanya mampu tersenyum tipis mendengar penuturan taeyong yang kenapa ada perasaan yang tidak enak di hatinya.












" Dad.. untung saja kau tidak pernah menyentuh si kembar menggunakan mantel tebal untuk bekerja mafia mu.. akan sangat lucu kau ke dunia bawah tanah dengan aroma bayi  hahaha "






" Sepertinya aku pernah... "

" Oh iya pernah! saat itu anak anak ingin buang air besar sehabis mandi dan aku sedang memasak dan kau pulang sebentar untuk mengambil sesuatu kan? "

" Mungkin bawahan mu tahu dad.. tapi memilih diam karena hawamu menyeramkan hihihi "































TBC>

vote✓
coment✓
share✓

naw was here!


tnaww91 = akun Twitter saya

91 bukan tahun kelahiran gue ya, tanggal lahir 19 gue balik aja dah gitu.

The Master-23 [Jaeyong | S1]Where stories live. Discover now