7. jadian Karna paksaan

515 149 34
                                    

Pagi-pagi sekali Ratu sudah siap dengan style yang berbeda, yang biasanya Ratu menggunakan rok pendek atau kaos oversize, kini ia sedikit tomboi dengan celana jeans dan kaos tapi tidak mengurangi kecantikannya.

"RATUUUU INI BINTANGG UDAHH DATENGG" teriak Silla dari bawah.

Mendengar itu Ratu langsung menuruni tangga. Ia dapat melihat Bintang yang tengah mengobrol bersama mamahnya di ruang tengah.

"Hai" sapa Ratu yang di balas senyum manis oleh bintang.

"Tante, kita berdua berangkat dulu ya" ucap Bintang sambil menyalimi tangan Silla begitu juga dengan Ratu.

Kini keduanya membelah jalanan ibu kota pagi ini, Mereka menuju Markas dengan kecepatan sedang.

Ratu yang pertama kalinya melihat markas Calveras ternganga, Markas yang luarnya memiliki nuansa yang seram, Disana sudah ada puluhan gang motor yang berbaris rapi, tak lupa mobil pick up yang berisi ratusan bungkusan sembako.

Hanya sebagian gang Calveras yang ikut Bintang sendiri yang meminta itu supa tidak terlalu ramai di jalanan.
Hanya sekitar 50 motor yang ikut yang setiap motorny berboncengan, kurang lebih seratus jiwa la yang ikut.

Mereka membela jalanan tapi dengan dua baris yang di pimpin oleh Adam dan Bintang. Di belakang mereka terdapat pickup.

"RATUUU SERU KAN???," Tanya Ara yang menjerit karena deru motor yang lumayan bising.

"SERU BANGET,GUE SUKA," Balas Ratu tak kalah menjerit. Dengan senyum yang tak pernah luntur. Karna pertama kali ia merasa tak pernah se bahagia ini bersama Teman-teman nya sebelumnya.

"Tu jangan teriak-teriak, pengang kuping gue!" Ucap Bintang yang merasakan nyut-nyutan di kupingnya Karna teriakan gadis yang ia bonceng.

Ratu hanya menyengir, Bintang dapat melihat itu dari kaca spion motor nya.

Bintang menarik tangan Ratu untuk di kalungkan di pinggang nya, Di balik helm ia tersenyum.

Kini semuanya sampai ke pinggir jalan yang dekat dengan rumah-rumah warga perdesaan. Semua nya turun dan berbagi tugas untuk membagikan bungkusan itu.

"Sini aku bantu," Ucap Ratu yang langsung mengarah ke mobil pickup untu mengambil beberapa bingkisan itu, namun Belum Sampat mengambilnya niatnya sudah di cegah oleh Bintang.

" Nih pake jaket gue ntar gosong lagi tu kulit," ucap Bintang yang memakaikan jaket ke badan Ratu, yang si balas senyuman oleh gadis itu.

Bintang mengambil Bingkisan dari pickup, Saat Ratu ingin mengambil Bingkisan seperti Bintang ia terhenti karna decakan Bintang,"Ck, Taro!!, Lu pegang lengan gue aja, Ntar Lo ilang gue juga yang repot". Ratu menghela nafasnya pasrah, meskipun begitu ia menurut pada Bintang.

Kini semuanya sudah selesai membagi-bagikan bingkisan mereka kepada warga, Adam dan Ara yang sibuk berfoto-foto. Sedangkan Arvi dan Zidan sedari tadi bermain bola bersama anak-anak di lapangan yang tak jauh dari tempat parkir motor mereka.

Bintang dan Ratu tengah duduk di bawah pohon besar. Bintang memperhatikan dua temannya yang tengah bermain bola, sedangkan Ratu memperhatikan temannya yang sedang bucin itu.

Melihat Adam dan Ara, Ratu juga kepengen tau foto seperti itu kan lumayan di post di ig coy.

"Tanggg foto yuk," ucapnya yang menatapnya penuh harap sembari menggoyangkan tubuh lelaki di sdelannya ini.

Bintang tersenyum ia mengacak-acak rambut gadis itu, membuat sang empuh memutar bola matanya malas.

"Okeyy, Lo mau foto kek gimana?," Tanya Bintang yang menyenderkan kepalanya di bahu Ratu.

Not always sweet (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang