ζ Chapter 35

Start bij het begin
                                    

"Y-ya butuh sih," jawab Anara. "Tapi lo kan yang bayarin gue?" tanya Anara.

"Hm."

Akhirnya mereka memilih untuk ke tempat peralatan tulis terlebih dahulu.

"Lo butuh berapa lusin buku?" tanya Anara ke Argara.

"3 aja," Anara mengangguk.

Anara pun mengambil 6 lusin buku dan 2 kotak pulpen dan beberapa peralatan tulis lainnya yang mereka butuhkan.

"Udah, Ga? Itu aja?" tanya Anara. Argara mengangguk.

Setelah Anara memastikan barang yang diperluas sudah terbeli, mereka pun berjalan menuju kasir untuk membayar.

"Habis ini ketempat daging dulu ya Ga, soalnya itu paling penting," ucap Anara.

"Hm," balas Argara sambil mengangkat belanjaan alat tulis mereka.

***

Sesampainya ditempat kulkas khusus daging-dagingan, Anara dengan serius memilih daging.

"Lo suka daging sapi gak, Ga?" tanya Anara yang masih fokus melihat-lihat daging.

"Ambil aja, semuanya jenis daging juga gue makan," ucap Argara.

Sontak Anara menoleh ke Argara. "Daging babi lo makan juga Ga?!" syok Anara.

"Ya enggak lah!" jawab Argara sewot.

"Santai aja kali Ga, bercanda doang gue tadi," ucap Anara membuat Argara memutar bola mata malasnya.

"Ayam udah, sapi udah, emm apalagi ya," Anara pun men-ceklis bahan-bahan yang sudah diambil.

"Ayo Ga, ke tempat bumbu sekarang," Anata dengan gaya bossy nya berjalan mendahului Argara yang mendorong troli belanjaan.

Mereka pun lanjut dengan berkeliling mencari bahan yang dibutuhkan hingga troli belanja pun penuh.

Saat melewati deretan jajanan, Anara sontak berhenti dan menoleh ke Argara.

"Ga, mau itu boleh gak?" tanya Anara menunjuk jajanan dengan suara yang dilembutkan.

Argara yang mendengar suara lembut Anara pun sedikit heran. "Yaudah ambil."

"Benaran?!" tanya Anara kegirangan.

"Hm," balas Argara.

Senyum Anara muncul dengan begitu lebar. "YESS!"

Dengan semangat Antara menganbil banyak jajanan untuk stok dirumah. Gak lupa juga Anara membelikan untuk Argara.

"Udah, yuk ke kasir," Anara pun menggandeng lengan Argara.

Argara melihat lengannya yang digandeng Anara. "Tumben."

"Hah? Tumben apaan?" Anara mendongak menatap Argara.

"Tumben gandeng lengan gue," jelas Argara.

Anara membulatkan bibirnya dan mengangguk. "Ohh, kan lo udah beliin gue jajanan, jadi gue gandeng deh tangan lo, sebagai ucapan terima kasih," ucap Anara sambil menyengir.

Argara mengangguk, dan mereka pun berjalan kearah kasir. Namun, langkah Argara terhenti karena Anara yang tiba-tiba berhenti.

"Hai, Biyya ya?" tanya seseorang sambil menyentuh bahu Anara.

Anara menatap orang itu dengan bingung. "Hah?"

"Lo lupa sama gue?" tanya orang itu.

"Maaf nih ya, tapi kayaknya kita gak pernah jumpa," ucap Anara dengan bingung. "Terus juga kenapa lo bisa tau nama tengah gue?" sambung Anara sambil bertanya.

"Kayaknya lo beneran lupa, gue tau nama lo kan karena lo sendiri yang ngasih tau," ucap seseorang itu.

Anara kembali mengingat-ingat kapan dia berjumpa dengan orang didepannya ini, dan akhirnya Anara pun inget, orang didepannya ini adalah orang yang SKSD dengannya.

"Leo ya?" tanya Anara.

Leo tersenyum. "Nah inget juga," ucap Leo. "Lo ngapain disini?" tanya Leo.

"Lo gak liat, gue lagi belanja, tuh troli gue udah penuh," ucap Anara dengan melirik isi troli nya.

Leo pun hanya bisa cengengesan tak jelas. "Sama abang nya ya?" tanya Leo.

Anara menggeleng sambil tersenyum paksa. "Sama pacar," jawab Anara. "Ya gak, sayang?" tanya Anara ke Argara.

"Iya," sebenarnya Argara sedikit terkejut, tapi dia akan mengikuti alur yang Anara bikin.

Leo menoleh ke Argara sambil tersenyum miring. " Ohh, pacar lo Arga toh?"

Argara mendongak sambil membuka topinya dan melihat siapa orang yang menyebut namanya tadi. Saat menoleh ke orang tersebut, mata Argara dan Leo pun bertemu.

"Iya, emang kenapa?" Anara bertanya.

"Gapapa sih," jawab Leo. "Oke deh, gue luan ya, semoga lo berdua bisa bersenang-senang selamanya, bye!" Leo melambaikan tangannya dan pergi meninggalkan Argara dan Anara.

"Kenapa sih tuh orang," gumam Anara yang masih memperhatikan Leo yang sudah menjauh.

"Lain kali kalo ketemu dia gak usah di ladenin," ucap Argara.

"Kenapa?" tanya Anara bingung.

"Karena lo tadi udah bilang ke dia kalo diri lo itu pacar gue," ucap Argara. "Jadi, bisa gue pastikan, nama lo udah tercatat didalam black list si Leo, dan hidup lo gak bakal tenang setelah ini," bisik Argara.

Anara tercengang. "Sepengaruh itu ucapan gue tadi?" tanya Anara.

"Hm, jadi gue minta, lo harus bisa jaga diri lo sendiri kalau lagi gak sana gue, ngerti?"

Anara mengangguk, antara yakin dan gak yakin. "Kok lo tau begituan, Ga?"

"Gue musuh Leo."


To be continued.....





hemm apakah anara dijadikan target oleh leo?
kita enggak tau, hanya leo dan tuhan yang tau :)
___________________________________

Jangan lupa tinggalin jejak vote dan komen sesudah bacaa ℘

Komen 'next' disini

See you in the next chapter ᥫ᭡

Jangan lupa untuk follow akun instagram aku ya @gitaaam_wp untuk melihat sekilas tentang Argara & Anara sekawan, yang mau follback-an bisa dm

Jangan lupa untuk follow akun instagram aku ya @gitaaam_wp untuk melihat sekilas tentang Argara & Anara sekawan, yang mau follback-an bisa dm

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.
ARGARA: Cold Husband [ END ]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu