LOM - 5 epilogue

1.2K 170 6
                                    

Hyunjin sudah berbulan bulan tidak turun ke sirkuit, pengobatannya juga masih berlangsung di rumah sakit.

Felix kembali bekerja— dan sesekali menengoknya. Si Lee memilih bekerja di klinik kecil pinggir kota dan Hyunjin tidak mempermasalahkan keputusan apapun yang Felix ambil untuk kedepannya.

Memasuki musim dingin, suhu Paris menurun drastis. Satu minggu sudah mau hampir berlalu dan disinilah Hyunjin di temani Felix yang sibuk memasak sesuatu.

"Apa masih lama?" Hyunjin bertanya karena Felix tidak bicara, sudah sekitar satu jam dia hanya terduduk di sofa memperhatikan kekasihnya itu bergerak kesana kemari membuat pasta.

"Sebentar lagi—"

Penasaran karena makanan tak kunjung jadi, Motorik Hyunjin yang sudah membaik melangkahkan dirinya dengan topangan tongkat di masing masing sisi tubuh ke belakang si Lee.

Menaruh kepala di pundak Felix, Hyunjin mengecup pipi sebelum menginterupsi "emang buat apaan sih?"

Felix terkekeh, Hyunjin tidak paham. Karena Felix hanya menata spagetti dengan wine sangat lama di piring.

"Kita cuman makan berdua kenapa harus perfeksionis?"

Mengikuti Felix yang berpindah ke meja makan, Hyunjin tertatih kemudian duduk dengan nafas tersengal.

Felix menghampiri sembentar "take a deep breath"

Hyunjin mengikutinya dengan perlahan lahan. Kemudian meminum air putih yang di beri Felix setelah akhirnya mereka duduk berhadapan di meja makan.

"Ayo makan—"

Felix memberi gesture pada Hyunjin untuk mencoba masakan terlebih dahulu. Maka Hyunjin lakukan itu—

Tidak bohong bahwa soagetti buatan Felix yang ter enak se Paris!!

Sampai suapan ketiga, Hyunjin tidak melihat Felix memakan makanannya.

"Kamu gak lapar juga?"

"Tadi siang udah makan kok"

"Kan itu tadi siang—" Hyunjin memperotes karena Felix menolak makan malam dengannya. "Jadi selama itu kamu hanya masak untuk aku"

Felix mengangguk setuju.

"Wine?"

"Lagi gak mau?"

Kali ini juga Hyunjin menawari minuman favorite Felix si Lee nggak mau.

"Beneran gak mau makan?"

"Nggak, udah kenyang"

"Fel— kamu makin terlihat seperti tulang berjalan"

Ketika Hyunjin berkata demikian, Felix mempout lucu kemudian angkat kaki dan berjalan ke ruang tamu yang jaraknya gak jauh dari situ.

"Baiklah aku tarik kata kataku...."

Tanpa ada percakapan Hyunjin selesai makan kemudian mendudukan diri di samping Felix yang mencoba telentang melihat bagian atap.

"Mau lihat bintang?"

Hyunjin bertanya demikian, Felix menggeleng. "Udah ada" menunjuk freckless dipipinya sendiri membuat Hyunjin gemas setengah mati.

Kaki Felix juga sudah terangkat ke atas paha Hyunjin. Menandakan pingin di elus dan di manja seperti kucing.

Tangan Hyunjin itu sudah seperti mengakusisi punggung dan pinggang Felix. Dengan bibir yang tak berhenti berbisik lagu prancis romantis.

Sedangkan Felix cuman bisa mengelus, melukis, seperti memencet tuts pada dada Hyunjin.

Saat lagu selesai disenandungkan, Felix minta lagi dinyanyikan—

"Kamu tau arti lagu nya kan?"

"Tau monsieur Hwang"

Berganti Felix yang bernyayi lagu itu kembali la petite mort yang berarti kematian kecil— tapi Hyunjin selalu berkata bahwa itu hanyalah Fase hiduonya yang gila dan sekarang sudah sempurna karena bertemu Felixnya.

Pada bagian lirik lagu c'est seulement pour rester la tienne yang terdengar masuk rungu— Hyunjin mengambil jari jari milik Felix dan memakaikan sesuatu.

"Ayo hidup bahagia selamanya"

Felix tersenyum dan kemudian berkata "iya, kita bertiga" seraya menunjukkan sesuatu pada Hyunjin yang membuat si Hwang itu kehilangan kata kata.

Felix tersenyum dan kemudian berkata "iya, kita bertiga" seraya menunjukkan sesuatu pada Hyunjin yang membuat si Hwang itu kehilangan kata kata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ARENAWhere stories live. Discover now