LOM - 2

1.2K 170 6
                                    

Esoknya saat Hyunjin belajar melangkah di parallel Bars lagi dengan tertatih. Felix masih tetap senantiasa membantu Hyunjin berdiri.

"terima kasih" kata Hyunjin terbata karena susah mengangkat Tubuhnya.

"tuan pasti bisa"

dengan itu Hyunjin harus mencoba bertahan lagi. pegagan pada bars yang panjang dengan Felix yang senntiasa memberi semangat didepannya. Hyunjin jadi termotivasi.

satu langkah

dua langkah

tiga langkah

dan ke empat ketika Hyunjin mau mengangkat tangan untuk berpindah agar bisa menopang tubuh kedepan ia limbung.

sekali lagi Felix lah yang menjadi tumpuaannya. seakan sudah menjadi kebiasaan bahwa Felix akan selalu menangkap Hyunjin ketika akan terjatuh.

Entah debar apa yang Hyunjin rasa. adrenalin ia akan terjatuhkah atau kesigapan Felix kecil didepannya ini yang selalu ada.

"Tuan baik baik saja?"

Hyunjin mengangguk pada bahu yang lebih muda. "bisa istirahat sebentar?"

Felix mengangguk hendak bergerak membawa Hyunjin kembali ke Kursi yang ada.

"tidak Felix. Istirahat sebentar, hanya seperti ini"

Sudah 2 minggu Hyunjin mengenal sosok Felix sebagai energi saat ia butuh semangat kala benar benar dibawah saat lelah menjalani rentetan pemeriksaan.

Hari ini jadwalnya check up mengenai syaraf. Berganti pakaian pun ia dibantu oleh Felix. Bunda sibuk sekali mengurus adminidtrasi.

"suatu kemajuan Tuan Hyunjin bisa duduk tegak"

"ini sudah dua minggu" kata Hyunjin sambjl berbicara membelakangi Felix yang sedang mengancingkan bagian belakang bajunya.

"setelah ini sepertinya medical check up nya akan rutin dan tuan Hyunjin harus berada di rumah sakit selama beberapa minggu kedepan"

"huh.. saya pasti akan terlalu bosan"

Felix terkekeh saat mengengar keluhan. Kemudian berpindah haluan ke bagian depan. Berjongkok memakaikan Hyunjin kaos kaki dan sepatu khusus pasien.

"terkadang memang harus seperti itu. Ada yang dikorbankan"

Hyunjin mengangguk paham.

"nah sudah selesai" kemudian Felix berdiri. Tingginya tidak lebih tinggi dari Hyunjin yang duduk di atas bed.

"yuk—berdiri" Felix merentangkan tangannya mendekatkan diri ke Hyunjin. Jelas diterima dengan baik.

Dan akhirnya saat Hyunjin sudah berdiri, tidak terlalu gemetar seperti dulu saat pertama kali. Sudah lebih tenang. Serta Felix masih senantiasa "memeluk" dengan erat.

"Felix" panggil Hyunjin rendah.

"ya tuan?"

"Bisa perlahan lepas sebentar..." kata Hyunjin tidak terlalu yakin ia akan bisa berdiri. Tapi ia ingin mencoba.

"t—tapi Walker nya tidak saya bawa kesini Tuan Kim"

Masih dalam posisi. Hyunjin keukeuh mau mencoba berdiri. "Tidak apa apa. Saya mau mencoba sebentar..."

"belum sa—"

"kumohon" maka perlahan namun pasti pelukan Felix mengendur. Mengitung mundur

Satu

Dua

Belum ketiga Felix menghitung dan masih berjarak 30 senti dari tempat tadi. Hyunjin sudah limbung lagi. Namun tetap Felix tadah.

ARENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang