1892 dan kamu yang utama (1)

1.3K 117 4
                                    

Seribu delapan ratus sembilan puluh dua dan kamu yang utama.

The City of London adalah inti bersejarah dari metropolis Greater London , dan saat ini distrik keuangan utama, meskipun hanya mewakili sebagian kecil dari metropolis yang lebih luas cakupannya.

Pembangunan jaringan baru perkeretaapian metropolitan juga memungkinkan seseorang dari kota ke desa begitupun sebaliknya.

Maka dari itu, Felix menunggu di peron dengan sabar menggunakam jaket panjang dan syal tebal karena suhu mendingin diakhir musim gugur.

"Seat tujuh puluh satu seat tujuh puluh satu—" kata itu terus keluar bersama kaki yang tidak bisa diam karena kedinginan menunggu kereta datang.

Suara nyaring dari peluit dan derakan nyaring lokomotif kereta yang dimaksud Felix akhirnya sampai.

Besyukur pada tuhan, Felix bergegas masuk sambil menjinjing koper yang tidak terlalu besar.

Tujuan Felix kali ini Reigate, sebuah daerah di selatan dari kota London tempat tinggalnya. Perjalanan yang memakan waktu sekitar satu jam lebih menggunakan kereta sejauh tiga puluh kilometer jauhnya.

Sang kakak sudah menitipkan pesan, bila ia sampai distasiun tujuan seorang kusir sudah menunggunya karena sudah dipesan sebelum datang.

Bukan maksud apa tujuan Felix ke daerah yang lumayan asing ditelinganya itu, dirumah ia akan sendirian selama kurang lebih dua minggu.

Orang tuanya melakukan perjalanan jauh ke Amerika dan kakaknya ada urusan ke Paris secepat Felix bisa sampai di Reigate dengan selamat sentausa.

Bahkan ketika sudah sampai tujuan Felix disuruh cepat cepat menghubungi balik Kakaknya di Paris lewat pesan kantor pos setempat.

Pemandangan ke luar kota itu memanjakan mata. Teh hangan didepan Felix sudah habis tak bersisa bersama bekal brownies buatannya.

"Semoga disana aku baik baik saja"

Begitulah kata yang keluar dari mulut Felix sebelum jatuh tertidur dan bangun saat kereta mengumunkan telah sampai.

Kata Ayahnya orang yang didatanginya sekarang adalah seorang terhormat dari parlemen kerajaan, Keluarga Hwang. Teman Ayahnya saat sedang pendidikan ditingkat tiga.

Ukiran tulisan nama Felix Lee yang besar pada banner yang dipegang anak remaja didepannya, membuat Felix mendekat saat ia sudah berada diluar stasiun.

"Permisi, kau datang menjemputku"

Laki laki tanggung itu memperkenalkan diri dengan cepat dan ceria kepada Felix.

"Iya Tuan Lee, saya Elliot— tapi kita harus menunggu dua puluh menit lagi"

Felix menyerngit. Memperhatikan raut bersalah diwajah yang ada bintik bintik sepertinya milik Eliot tentu saja.

"Eh tidak apa apa... aku bisa menunggu"

"Terimakasih Tuan Felix"

Jadi Felix memilih berdiri disamping Eliot dan sedikit bersenda gurau dengan anak remaja yang akan menjadi kusir kudanya.

"Elli, can i call you Elli?"

"Tentu saja Tuan Felix"

"Kita sedang menunggu siapa"

Elliot yang ditanya Felix memperlihatkan banner yang berganti nama menjadi "Hwang Hyunjin". Asing, Felix tidak pernah mendengar kalau keluarga Hwang memiliki anak lagi selain Hwang Yeji yang diberitahu Ayahnya sendiri.

"Tuan Hyunjin—"

Angguk angguk paham. Felix iya iya saja sampai sekitar mau dua puluh menit dia menunggu dan kakinya sudah pegal.

ARENAWhere stories live. Discover now