ONLY YOU

66 7 0
                                    

"Dalam hubungan pasti jalannya tidak selalu mulus, jadi jika nanti salah satu di antara kita melakukan kesalahan, aku harap kita tidak langsung pergi begitu saja"

~


Malam ini Aidan dan Indri pergi mengunjungi sebuah tempat tongkrongan anak muda, tempatnya sederhana dan harga makanan nya tidak begitu mahal tapi enak. Indri yang mengusulkan untuk datang kesini saja, tadi Aidan menawarkan nya untuk pergi ke mall, bioskop dan tempat tonkrongan terkenal lainnya yang terdapat di jakarta, namun Indri menolak. 

"Aku malu kalo dateng ke tempat tongkrongan terkenal. gak pede, ke tempat tongkrongan biasa aja tapi asik" Kata gadis itu tadi sebelum berangkat. 

Aidan menurutinya, dan disinilah keduanya sekarang, duduk di karpet sambil mendengarkan petikan gitar dan di kelilingi lampu hias di atas mereka. Tempatnya ramai tapi tenang jadi mereka bisa bersantai. 

"Makasih kak"Ucap Indri saat seorang pelayan membawakan minuman yang dia pesan.

"denger lagu ini jadi keinget kurnia"Kata Aidan saat mendengarkan beberapa anak muda yang memainkan alat musik, disana ada panggung kecil tempat mereka membawakan lagu untuk menghibur pelanggan.

"Kamu kangen sama Kurnia ?"Tanya Indri tertawa. 

Aidan terkekeh, "Bukan, dia kalo lagi kumpul suka bawain lagu ini, katanya lagunya relate kaya hubungan dia sama Tari"Ucapnya lalu Indri tertawa kecil.

"Teman bahagia ?"tanya Indri lalu di angguki oleh Aidan.

"Lagian aneh ya mereka, saling suka tapi gak mau pacaran. giliran salah satunya pacaran sama orang lain, satunya lagi sakit hati"Kata Aidan di angguki oleh Indri. 

"Eh kok kita jadi ngomongin temen sendiri si ? kan niatnya mau pacaran."Kata Aidan tersadar. Cowo itu kemudian bergeser untuk merapatkan duduknya pada Indri lalu merangkul pundak gadis itu.

"Jadi gimana pacaran sama aku, enak gak ?"Tanya Aidan membuat Indri menaruh telunjuknya di dagu, pura-pura berfikir. 

"Hm, gimana ya aku jawabnya ?"Katanya membuat Aidan gemas lalu mencium pipi gadis itu."Gemes banget pacar aku"katanya.

Indri tersentak kaget lalu menoleh ke kanan dan kiri pada pengunjung lain yang berada di dekat mereka. Indri memukul kencang pundak Aidan hingga cowo itu mengaduh sakit, "Ih, Tempat umum !"Katanya kesal, namun Aidan malah tertawa.

"Gak lucu, Aidan. malu tau."Ucap Indri benar-benar marah. 

Aidan terkekeh, "Cuma pipi, sayang. gak apa-apa namanya juga pacaran"katanya.

"Ya tapi aku gak terbiasa di gituin."Kata gadis itu cemberut.

"Ya makanya di biasa'in"saut Aidan. 

"Istigfar kamu."kata gadis itu membuat Aidan tertawa geli. Pacarnya ini memang masih sangat tabu apalagi untuk hal-hal berbau romantis. sering sekali saat Aidan mengeluarkan kata-kata rayuan atau tindakan romantis bukannya tersipu seperti gadis kebanyakan Indri malah marah atau menunjukan wajah jijik. Tapi tidak apa, Aidan tetap suka, gadisnya itu memang berbeda.

"Jawab pertanyaan aku, gimana rasanya pacaran ?"tanya Aidan lagi.

Indri terdiam sebentar, "Gak seburuk yang aku fikir. seru, kita masih kaya dulu waktu cuma jadi teman cuma bedanya kita bisa lakuin hal yang gak bisa kita lakuin waktu kita cuma sebatas teman"

Aidan mengangguk, "Ciuman misalnya, ya ?"katanya begitu frontal membuat Indri membulatkan matanya. 

Gadis itu memalingkan wajahnya ke samping untuk menutupi wajahnya yang bersemu, "Gak kaya gitu maksud aku. tapi salah satunya itu sih" Indri lalu berdehem setelah mengatakannya.

Pesawat Kertas [TAMAT] Where stories live. Discover now