CEMBURU

64 10 0
                                    

"Karna aku menyukaimu !"

•••

"DEMI APA ?!"  

Indri langsung menutup mulut Nanda dengan telapak tangan nya. Gadis itu memukul pelan lengan Nanda. Kebiasaan yang tidak bisa hilang dari sahabatnya yang satu ini adalah selalu heboh jika di beri tahu sesuatu. "Sssttt, pelan-pelan !"Tegur Indri dengan tatapan melotot membuat Nanda nyengir. 

Saat ini Nanda dan Indri sedang berada di perpustakaan sekolah. Biasa, Indri memang sering meminta di temani jika ke perpustakaan. Sedangkan Tari berada di kantin dan Zalea memilih di kelas dan sibuk dengan buku dan pensilnya.

"Itu artinya dia masih sayang, Dri"Kata Nanda, Indri sudah menceritakan kejadian semalam saat Aidan menolongnya. 

"Gitu ya ?"tanya Indri.

"Iyalah anjir ! gue, Lea sama Tari juga udah feeling sih kalo Aidan gak mungkin berpaling dari lo gitu aja. dia itu sebenernya masih cinta"Kata Nanda pelan karna di perpustakaan tidak di izinkan bicara terlalu keras. 

"Emang ya, jatuh cinta tuh ribet banget. gak elo gak Lea, capek gue jadi penasehat temen-temen gue"Kata Nanda sambil memijit keningnya.

Indri tertawa mendengarnya, "Ya, lo kan ahli cinta"Katanya.

"Ahli cinta pala lo. gue sendiri aja bertepuk sebelah tangan"Katanya lalu Nanda menunduk lesu. 

Indri terkekeh, "makanya bilang"

Nanda menggeleng pelan, "Dia kan sukanya bukan sama gue. Gue juga takut setelah gue bilang nanti dia gak mau temenan sama gue lagi."Katanya sambil memainkan pensil di tangannya.

Indri menaruh buku yang sedang di bacanya lalu beralih merangkul pundak Nanda yang sedang duduk di sampingnya, "Yaudah gak apa-apa. kalo jodoh gak kemana"Katanya menyemangati.

•••

Sementara itu di kantin siswa sangat ramai. mereka berdengsak-dengsakan untuk memesan makanan. Riuh suara siswa yang berebut memesan jajanan. Ada yang beli bakso, Mie ayam, Nasi goreng, Siomay ada juga yang membeli gorengan dan minuman.

Sementara itu di meja kantin paling pojok ketiga siswa itu duduk bersama, Ada satu yang sibuk memetik gitarnya, satunya lagi bernyanyi dan satunya lagi duduk diam sambil memainkan handphone. Mereka adalah Kurnia, Aldian dan Aksa.

"Makan semua makan. Jangan nyanyi mulu lo berdua. lo juga makan jangan hp terus."Ucap Aidan yang baru saja datang sambil membawa semangkuk bakso dan segelas es teh. 

Aldian, Kurnia dan Aksa terus memperhatikan nya dengan sorot aneh. Temannya ini sudah kembali cerewet dan terlihat sangat ceria, tidak seperti kemarin yang sok bersikap dingin dan pemarah. 

"Kenapa gak jajan ? gak punya duit lo pada ? sana pesen, gua yang bayarin"Katanya sambil tersenyum bangga.

"Udah sembuh lo ?"Tanya Aldian menyindir.

Aidan terkekeh lalu cowo itu cengengesan sambil menggaruk tengkuk belakangnya, "Sorry ya, bre. kemarin tuh anggap aja gua lagi hilang arah"Katanya. 

"Makanya pake GPS"saut kurnia sambil mengambil gelas es teh Aidan lalu meminumnya.

"Woi itu punya gue. sana pesen aja nanti gue bayarin"Kata Aidan merebut kembali gelas minumannya. Kurnia mengacungkan jempol lalu berdiri dan berjalan untuk memesan minuman.

Pesawat Kertas [TAMAT] Where stories live. Discover now