AKU MENYERAH !

95 7 0
                                    

"Jika tidak mau bilang. agar aku tidak memperjuangkan sesuatu yang memang bukan milikku."

•••

" sekali aja, dan. lo kalo ada PR kerjain sendiri, gak nyontek mulu sama gue" dumel Indri dari bangkunya.

Aidan hanya mengangguk-angguk sambil terus menyalin PR Bahasa Inggris dari buku Indri. Lagi-lagi cowo itu menyalin jawaban Indri, setiap pagi sebelum pelajaran di mulai, begitulah  pekerjaan aidan, bertanya ada PR apa hari ini, lalu meminta contekan pada Indri.

" Jadi orang itu harus punya rasa tanggung jawab, dan. mungkin sekarang Lo fikir ' yaelah cuma pr, nanti bisa nyontek' tapi pemikiran kaya gitu yang bakal ngerugiin lo di masa depan, sampe dewasa nanti, lo itu bakal ngeremehin segala hal" Indri menceramahi.

Merasa ucapan nya tidak di dengar, Indri menggebrak meja aidan yang berada di belakang nya, cowo itu langsung berjengit kaget.

" Lo denger, gak gue tadi ngomong apa ?!" Tanya Indri sewot.

" Denger, dri..." saut aidan santai.

" APA ?!"

Cowo itu terdiam dengan wajah bingung, " ee... Itu...apasi ? ck, apa ya tadi ?" ucapnya bingung.

Indri di buat semakin emosi, "bener-bener ya, lo ! kalo di kasih tahu masuk kuping kanan, keluar kuping kiri !"

" Sini'in buku gue !" Indri merebut buku tugas bahasa Inggris nya dari Aidan.

" Yah, entar dulu dong dri ! baru tiga soal itu, tadi gue lagi fokus nulis, jadi gak perhatiin lo ngomong apa" Aidan membela diri.

Sejutek-juteknya Indri, dia tidak pernah mengabaikan aidan, karna cowo itu satu-satunya sahabatnya di kelas ini selama tiga tahun bersekolah disini, Indri tidak bermain dengan siswi lain di kelas ini karna dia di jauhi akibat terlalu pintar, dia justru lebih dekat dengan anak kelas IPS 3, zalea, nanda dan tari karna mereka sudah satu sekolah sejak SMP.Jadi hanya aidan lah sahabat terdekat Indri di kelas IPA 1.

" Ck, ni buruan salin !" titah Indri sambil memberikan bukunya lagi pada Aidan.

" Makasih ya cantik, mwuaachh " Aidan memberi flying kiss pada Indri. Cewe itu justru menunjukan wajah jijiknya, lalu berbalik ke arah depan, memunggungi aidan.

" Hi, dan..." Sapa cewe yang baru saja sampai kelas itu.

" Hi, Debby cantik.." saut Aidan ramah, saking ramahnya perempuan itu sampai malu-malu di panggil seperti itu.

" Lagi apa ?" tanya debby pada aidan.

" Lagi ngerjain PR nih" saut aidan.

" Nyontek PR lebih tepatnya !" Indri mengoreksi.

" Hehe iyaa, liat punya Indri" ucap aidan cengengesan.

" Indri ikhlas gak ngasih contekan nya ? kalo gak ikhlas kamu boleh liat punya aku, dan" tawar debby.

Aidan terkekeh " eh itu-- " ucapan nya terpotong saat Indri langsung menyambar ucapan nya.

" Ikhlas lah ! lo gak liat gua udah kasih buku gue ke dia ?" saut Indri dengan nada sedikit sinis.

" Kirain, gak ikhlas" Debby mengerlingkan matanya pada Indri.

" Besok-besok, liat buku aku aja, dan. aku mau kok bantuin kamu" ucap Debby ramah.

" Makasih, Debby cantik !" puji aidan.

Indri di buat jengah oleh keduanya," Lo mau ngerjain PR atau ngegombal ?" tanya indri sinis.

Pesawat Kertas [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang