Mistress; 14

763 140 123
                                    

Sudah lebih dari tiga jam, selang infus terpasang pada tangan Hyera yang kini terbaring di brankar rumah sakit. Sepasang kelopak mata terpejamnya perlahan mulai bergerak terbuka. Mengerjap mata guna menyesuaikan cahaya ruangan tersebut.

Aroma khas obat mulai menyengat menusuk indra penciumannya. Hyera menengadah wajah menatap langit-langit ruangan asing tersebut.

Kepalanya sudah tak seberat awal tadi, hanya tinggal rasa nyeri pada punggung tangan yang tertusuk jarum infus dan menyadarkannya, jika dirinya berada di kamar rumah sakit.

"Namu..."

Satu nama yang ia cari terpanggil lirih. Tubuhnya masih lemah, tetapi Hyera memaksakan diri untuk bangkit, turun dari brankar.

"Jangan banyak gerak." Suara seorang pria menghentikan aksinya. Hyera mengalihkan pandangannya ke sumber suara tersebut berasal.

Moon Yun Gi.

Pria itu berjalan mendekati brankar Hyera, rautnya nampak senang dan sedikit khawatir. Kemudian, ia menekan satu benda guna memanggil pegawai rumah sakit agar secepatnya datang memeriksa keadaan Hyera yang sudah siuman.

Di satu sisi, berbeda halnya dengan pria Moon itu. Hyera dibuat bertanya-tanya dengan keberadaan pria-masa lalu-tersebut di ruangan yang sama dengannya. Pikirnya, semua yang ia lihat hanya halusinasinya belaka. Pertemuannya di kantin kantor, ternyata benar-benar nyata.

"Kau.."

Yun Gi tersenyum tipis, tangannya tak sungkan membelai surai wanita yang menatapnya tak percaya.

"Apa yang kau rasakan sekarang, apa masih pusing?"

Hyera tak menyahut, sampai pintu ruangan tersebut dibuka oleh seorang Dokter beserta satu suster yang membantunya. Sang dokter mengambil alih posisi Yun Gi berdiri.

"Dok, saya bisa pulang?"

"Bisa, nanti setelah botol infus terakhir habis, agar kondisi anda juga stabil." Kata Dokter seraya melepas Stetoskopnya.

"Berapa lama lagi? Saya tidak ingin di sini." Hyera berujar sembari melirik Yun Gi yang berdiri di belakang sana.

"Nona sabar, ya. Tidak lama 'kok." Jawab Dokter. Tak lama, dokter pun undur diri dari sana setelah memeriksa keadaan Hyera.

Keadaan kembali canggung di tengah keheningan yang meliputi kedua insan yang pernah saling menambatkan hati. Yun Gi tidak ubah sedikitpun posisinya dari samping brankar Hyera, bahkan tatapannya masih sama. Ada raut kebahagiaan bersemayam di wajah tampannya.

Yun Gi sadar, jika wanita yang terbaring di sana bukan lagi kekasihnya, bahkan kesalahannya dimasa lalu belum yakin akan termaafkan, ia tahu itu tetapi Yun Gi tidak peduli. Untuk saat ini saja Yun Gi  ingin bersamanya.

Sementara Hyera, merasa tidak tenang berada dalam satu ruangan dengan pria yang menatapnya sedari tadi. Rasanya, robekan dalam hatinya kembali menganga melihat tampang pria tersebut di dekatnya.

Dengan segera Hyera bangkit lagi. Ia hendak turun dari brankar tetapi Yun Gi kembali mencegahnya.

"Jangan seperti ini, aku mohon. Masih ingat 'kan apa yang dibilang dokter tadi?" Katanya, berusaha menahan.

Hyera menepis kasar tangan yang menyentuh bahunya. "Pergi!" Hyera memekik tanpa melihat ke arahnya.

Yun Gi menurunkan tangannya, bibirnya mengulas senyum tipis. "Aku tidak mau pergi." Yun Gi paham jika Hyera tidak ingin melihatnya, dari permintaan Hyera yang menginginkan dirinya pergi saja, sudah menjawab semua pertanyaan dibenaknya. Hyera tidak mudah memaafkannya.

𝐌𝐈𝐒𝐓𝐑𝐄𝐒𝐒 [𝐌]✓ Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz