15. Dark Life Double'J

16 14 6
                                    

Jika ada yang bilang hidup ini selalu berjalan dengan mulus, namun beda hal lagi dengan Jefan. Sepertinya, hanya ada kegelapan saja di kehidupan pria itu. Tidak ada keharmonisan di dalam Keluarga nya. Sejak kecil, ia sudah merasakan kesedihan yang amat luar biasa dalam hidup nya.

Jefan tak pernah merasakan hangat nya kasih sayang dari seorang Ayah, padahal sosok itu masih ada sampai sekarang. Sayangnya, Ayah nya itu seperti enggan untuk menyayangi nya. Dirinya itu seperti tidak suka dengan kehadiran Jefan sampai sekarang.

Dan, rasa sayang itu semakin tidak terlihat kala dirinya menjadi seorang Ayah yang tak peduli dengan keluarga kecil nya lagi. Dirinya sudah berubah menjadi Ayah yang menyeramkan. Seorang suami yang tidak pernah memperlihatkan lagi sifat romantis nya itu kepada sang istri. Dia benar-benar sudah berubah. Dan hal itu sangat memberikan efek buruk terhadap Keluarga kecil nya.

"Jefan! Saya tidak mau tahu, pokoknya kamu harus menuruti semua permintaan saya! Kamu tidak mau hidup sengsara, kan?! Maka dari itu, kamu harus menyetujui semua perintah dari saya!" geram Arya; Ayah nya Jefan.

Jefan tetap diam sembari menahan amarah nya.

"Kamu dengar saya, kan? Kamu tidak ingin melihat Mama kamu yang stres itu semakin gila? Jawab Jefan! Papa mu ini lagi bicara sama kamu!" bentak Arya tepat di hadapan Jefan.

Jefan menatap benci kearah Ayah nya itu. Jika sudah menyangkut Sukma; Ibu Jefan, ia tidak akan tinggal diam. Sukma adalah segala nya. Bisa-bisa nya ia berkata jika Sukma sudah tak waras lagi, wanita itu masih waras! Hanya saja, Sukma tengah merasakan sakit yang luar biasa pada hati nya. Ia sudah terlalu sakit melihat tingkah Arya yang semakin menjadi-jadi. Ada saja ulah yang selalu dilakukan oleh suami nya itu.

"Anda yang sudah membuat Mama saya menderita! Dia menyimpan banyak sekali luka pada diri nya, itu semua karna Anda! Ternyata Anda nggak pernah berubah ya! Saya kira, ketika saya sudah besar, Anda akan menyayangi saya seperti anak-anak yang lain nya. Tapi apa? Anda semakin menjadi-jadi. Anda nggak pernah peduli dengan saya apalagi Mama saya!" Jefan sudah tak tahan lagi untuk mengeluarkan amarah terpendam nya selama ini.

Arya pun terkekeh miring, "Memangnya saya peduli dengan kalian? Toh, Mama kamu juga udah stres kayak gitu. Apakah ada setitik cinta pada diri saya untuk Mama kamu? Sudah tidak ada. Semua nya sudah berubah."

"Lalu, apakah saya berhak untuk menuruti semua permintaan Anda? Nggak, kan? Karna Anda sudah saya anggap seperti orang lain di Keluarga ini." ujar Jefan dengan nada tak suka.

"Jaga omongan kamu, Jefan! Kamu adalah anak kandung saya!" balas Arya dengan cepat ketika Jefan hendak pergi meninggalkan nya.

Lagi-lagi Jefan tertawa miris akan hal itu. Ya, Jefan memang lah anak kandung Arya. Tapi, apakah pantas jika seorang anak kandung tidak pernah diperlakukan tulus oleh seorang Ayah nya? Jefan sangat butuh kasih sayang. Dengan cara Arya selalu peduli dengan Jefan, pasti pria itu akan menganggap hidup nya ini indah. Namun, jika jalan hidup nya seperti ini, Jefan tak akan pernah bisa bahagia dalam menjalani hidup nya.

Jefan menatap nanar kearah Arya, "Bukan kah seorang anak membutuhkan kasih sayang dari seorang Ayah nya? Bukan kah seorang Ayah harus peduli pada anak nya?"

"Kamu ini sudah besar, Jefan. Tidak perlu ada penjagaan yang ketat untuk kamu. Kamu sudah bisa menjaga diri kamu baik-baik, saya percaya akan hal itu. Tanpa kamu sadari, saya masih peduli pada kamu." ujar Arya.

"Yang ada dipikiran Anda sekarang, pasti hanya uang dan uang! Anda memang peduli pada saya, tapi Anda tidak pernah menyertai nya dengan perasaan sayang pada saya!" bentak Jefan sembari mengeluarkan air matanya.

Tanpa ia sadari, ia menangis di hadapan Arya. Jefan benar-benar terluka. Ia sudah menahan sakit bertahun-tahun, dirinya sudah tidak bisa menahan nya lagi. Saat ini, Jefan tengah membutuhkan kebahagiaan. Jefan tidak ingin melihat Arya yang hanya mementingkan harta nya dibanding dengan keluarga nya. Ayolah, Jefan ingin disayangi oleh kedua orang tua nya.

When Loved Someone [ᴏɴ-ɢᴏɪɴɢ]Where stories live. Discover now