03. Tragedi Di Perpustakaan

36 34 24
                                    

Ting tong! Ting tong!

Saatnya istirahat ~

Terdengar, dering bel istirahat pun berbunyi. Pelajaran Pak Ali pun dihentikan. "Kalian bisa istirahat dari sekarang. Bapak duluan yah."

"Baik, Pak." ucap seisi kelas dengan serentak.

Mereka semua pun segera merapihkan buku-buku nya itu kedalam tas, lalu menaruh kembali buku mata pelajaran lainnya ke atas meja yang akan dipelajari nya sehabis istirahat.

Kebanyakan dari mereka segera pergi keluar kelas untuk mencari makan dan minum, karena cacing-cacing diperut mereka sudah demo minta diisi. Ada juga yang membawa bekal dari rumah, untuk menghemat uang.

"Jefan, istirahat bareng yuk!" ajak Jessi sambil berbalik ke belakang agar bisa menatap Jefan.

Sesaat, Jefan pun melirik kearah Jessi. "Gue mau sama temen disamping lo aja."

Jessi sedikit terkejut. Teman disampingnya? Maksudnya Jeyna? Ia pun langsung tertawa, sedangkan Jeyna hanya terdiam mencerna setiap kata yang diucapkan oleh Jefan barusan.

"Jefan pengen bareng sama si Jey istirahat nya. Lo diem aja dah, genit banget sama cowok." cerocos Bara sambil menatap sinis kearah Jessi.

Jessi tidak terima dengan ucapan Bara itu, "Gue nggak genit yah! Gue cuma ngajakin dia doang."

"Halah, tetep aja sama, lo ngomongnya digenitin gitu. Geli gue dengernya." ucap Bara yang seketika itu membuat amarah Jessi bergejolak.

"Gue ada urusan sama temen lo." ucap Jefan dengan tatapan datarnya.

Jeyna yang sadar nama nya disebutkan pun segera berbalik badan. Ia menatap Jefan dengan kesal, "Kenapa kamu pengen sama Jey? Jey kan nggak ngajakin kamu."

"Lo ada masalah sama gue." balas Jefan.

Jessi dan Bara sedikit terkejut mendengar hal itu. Mereka berdua pun saling menatap kearah Jefan dan Jeyna, "Ada masalah apa lo berdua?"

Tanpa disangka-sangka, Jessi dan Bara pun bertanya dengan berbarengan. Hal itu membuat Jeyna terkekeh, "Cie! Kalian ngomongnya barengan tau, haha!"

"Apaan dah, Jey. Udah lah, gue duluan ke Kantin." pamit Jessi sambil bangkit berdiri.

Maudy dan Risa yang posisi nya duduk jauh lebih depan dari meja Jeyna dan Jessi pun segera menghampiri mereka berempat. Maudy terus saja menatap Jefan, ia terpesona dengan wajah tampan yang dimiliki oleh pria itu.

Risa menatap kearah Jessi dan Jeyna, "Lo berdua mau ikut kita ke Kantin nggak?"

"Pasti gue ikut lah. Nih, kalau si Jey mah mau bareng sama si Jefan." ucap Jessi.

Jeyna menggeleng dengan cepat, "Nggak! Jey nggak mau sama Jefan. Jey cuma mau istirahat bareng kalian."

Jeyna pun segera menatap kearah Jefan, "Jefan, kamu kan bisa bareng sama Bara. Jey udah laper banget."

Jefan pun menggelengkan kepala nya cepat. Ia segera bangkit berdiri, lalu menarik paksa tangan Jeyna. Hal itu membuat Maudy dan Risa terheran-heran. Risa pun menghalangi jalan mereka, "Lo mau bawa Jey kemana?"

"Tenang, sahabat lo nggak bakal gue apa-apain kok." ucap Jefan sambil tetap memegang tangan Jeyna.

Jeyna berusaha untuk melepaskan tangannya itu dari Jefan, namun tenaga dirinya tidak sebegitu kuat Jefan. Ada apa dengan Jefan? Mengapa ia bersikap seperti ini terhadap Jeyna? Ada salah apa Jeyna kepada dirinya?

Maudy seperti teman yang tidak peduli dengan Jeyna, ia masih tetap tersenyum hanya karna dirinya itu tetap fokus menatap wajah Jefan, "Jefan! Kapan-kapan istirahat bareng gue ya!"

When Loved Someone [ᴏɴ-ɢᴏɪɴɢ]Where stories live. Discover now