[Trente trois] Banginho

77 15 8
                                    


Inget, word italic berarti mereka ngomong bahasa asing atau Prancis.

...

"Minho!"

  Chan berlari menghampiri Minho dengan perasaan paniknya. Lelaki itu mengatur nafasnya sejenak sebelum akhirnya mengatakan tujuannya menghampiri Minho, "Ayah kamu ngancem ke aku, kalo kita gak cepet pulang dan ngurus perjodohan kita, aku sama Sky bakal dihukum mati."

"Eh, ya kali kita terima langsung gitu aja?!"

  Minho tentu tak terima, tujuan kaburnya sedari awal adalah menghindari perjodohan itu. Tak mungkin sekarang ia pulang, menerima perjodohan agar sahabatnya tak dihukum mati.

  "Aku punya ide, tapi ini harus pake modal yang lumayan gede, dan Seungmin harus bikin rencana supaya ortunya Chan luluh sama lo." Ucapan Jisung membuat ketiga orang dihadapannya tertarik.

"Gimana-gimana?"

"Pertama-tama kita harus.."

...

"Gym? Lo mau kita semua olahraga?"

  "Ralat, Chan harus rutin dateng kesini buat olahraga biar tubuhnya... Ya kalian pasti paham, dan dengan begitu ortu kalian pasti batalin perjodohannya karena gak mungkin cowok berotot jadi submisif kan?" ucap Jisung menyambung ucapan Seungmin.

"Pinternya pacarku!"

  Minho mengapit kepala Jisung di antara lengannya --read : diketekin-- lalu mengusak rambutnya dengan tangan yang menganggur. Jisung memberontak, mencekal kedua lengan Minho dan mengukungnya.

  "Kamu harus dihukum karena udah bikin dua kesalahan dalam sehari, baby.." bisik Jisung tepat ditelinga Minho dengan suara beratnya.

"Ih, sejak kapan aku bikin kesalahan?"

  "Jangan pacaran dulu, please! Terus gue harus apa?" tanya Seungmin kesal sekaligus panik. Ucapan Raja Taeyong terus terngiang-ngiang di otaknya. Seungmin masih takut mati, sungguh.

  "Jangan bikin gue panik dan jangan ngeburu-buruin, otak gue jadi buntu." Chan pamit pergi untuk melakukan ucapan Jisung. Sedangkan Seungmin dan Minho membiarkan Jisung tenang dan berfikir.

  Jisung tak sepenuhnya bohong, disisi lain ia terfikirkan sesuatu yang masih ragu untuk ia ungkapkan dengan kata-kata untuk sekedar bertanya agar hatinya tenang.

  Seharusnya Jisung sadar diri jika derajatnya dengan Minho berbeda jauh. Dan sepertinya ia memiliki niat untuk mengakhiri hubungannya dengan Minho.

  Jisung tersentak dan tersadar dari lamunannya, ia menatap Minho yang juga menatapnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan, "Kamu ada masalah?" tanya Minho.

"M-maksud kamu?"

  Minho menatap tangan kirinya yang menggenggam tangan Jisung. Genggaman itu mengeluarkan cahaya berwarna biru langit dan tentu Minho tau jika kekasihnya tengah dalam masalah.

  Ia tak usah khawatir akan kepergok, karena tak ada orang yang melewat disekitar mereka. Jisung menggeleng dan tersenyum lebar, lalu meyakinkan Minho agar tak menghiraukannya.

  Keduanya sempat terjadi perdebatan, karena Minho yang memaksa dan Jisung yang keras kepala. Sepasang kekasih itu sama-sama keras kepala ternyata.

...

  "Ini bukan soal posisi, tapi keterpaksaan! Kalo gue gak mau gak usah maksa!"  Minho baru saja menyentak Chan, bahkan wajahnya hingga merah padam karena emosi.

[01] Bonjour, Prince! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang