[Trente deux] Tentang Lelaki Berparas Rubah

46 14 3
                                    

"Ino, kamu marah sama aku?"

  Minho menggeleng, namun langkahnya tak berhenti dan terus berjalan dengan tergesa-gesa dan hal itu membuat Jisung berfikir jika Minho benar-benar marah padanya dan sedang menghindarinya.

"Maafin aku, tapi aku salah apa?"

"Gue gak marah!"

"Tuh, ngomongnya aja lo-gue."

"Mending lo pergi dulu, gue ada urusan."

  Minho memanfaatkan kekuatannya untuk memanipulasi keadaan agar Jisung tak lagi mengikutinya dan beresiko menggagalkan rencananya.

  Setelahnya ia pergi secepatnya meninggalkan Jisung. Minho yang memang sedari tadi mencari seseorang pun melambaikan tangannya, "Juyeon, sini!"

"Eh, Pangeran, kenapa?"

  Lee Juyeon ---bawahan Minho membungkuk hormat lalu duduk disamping Minho ketika ia menyuruhnya, "Ada perlu apa?" tanya Juyeon sopan.

"Yang kusuruh kemarin, udah?"

  Juyeon mengangguk dan berkata, "Udah, datanya ada ditas, mau diambilin dulu?" Minho menjawabnya dengan anggukan.

"Boleh, aku ikut ke kelasmu."

"Tunggu aja disini, gapapa."

"Mau ikut!"

  Juyeon mengangguk kaku lalu memperbolehkan Minho untuk mengikutinya dari samping. Dalam hati, lelaki itu ketar-ketir sendiri karena mendapat tatapan aneh dari siswa-siswi lainnya.

"Gak usah takut, kalo kena bully bilang ke aku."

  Juyeon mengangguk lalu menyuruh Minho menunggu didepan kelasnya sementara dirinya masuk ke kelasnya. Beberapa menit kemudian, Juyeon kembali dengan sebuah kertas ditangannya.

  "Ini hasil penyelidikan saya dan Wooyoung, semoga hasilnya memuaskan." Minho menatap kertas itu lalu mengangguk.

  Setelah berkata terima kasih, ia pamit pergi dengan santainya tanpa tahu jika seseorang yang jauh dibelakang menatapnya kecewa.

  "Kamu marah ke aku karena mau nyembunyiin kedekatanmu sama dia? Ck, ck, harusnya aku sadar diri sih, orang biasa kayak aku gak pantes jadi pasangan hidup kamu."

...

"Hai!"

  Seorang gadis yang baru saja disapa Minho itu tersipu malu. Ia menyelipkan beberapa helai rambut ke belakang telinganya sembari membalas sapaan Minho, "Eh, hai."

"Aku ganggu gak nih?"

"Ng-nggak kok, kenapa ya?"

  "Nama kamu Shin Yuna, pacarnya Yang Jeongin kan?" Siswi bernama Shin Yuna mengerjapkan matanya.

"K-kok tau? Kita kan backstreet."

"Ada deh, makasih ya!"

  Lagi-lagi siswi itu terheran, Minho menghampirinya hanya untuk bertanya hal itu? Tapi ia tak peduli karena terlalu senang dengan kejadian tadi. 

  Tungkainya Minho langkahkan lagi dan kini mencari seseorang. Sebenarnya tak terlalu sulit karena kini orang yang ia cari tengah duduk sendirian dikursi belakang sekolah.

  Minho langsung menghampiri orang itu yang tak lain dan tak bukan ialah kekasihnya sendiri. Ia cukup sadar diri dan merasa bersalah karena menjauhinya.

[01] Bonjour, Prince! ✓Where stories live. Discover now