[Vingt-huit] What Wrong With Jisung?

66 18 6
                                    

"In--- kamu ngapain?"

  Jisung menghampiri Minho yang asyik memandangi sesuatu. Minho menatap Jisung lalu menunjuk sesuatu yang ditatapnya sedari tadi, "Lucu.."

"Kamu mau?"

  "Itu apa, emangnya?" Jisung tak menjawab, ia berjalan ke arah sesuatu yang ditatap kekasihnya sedari tadi. Lalu tak lama ia kembali dengan kedua tangannya yang membawa permen kapas.

  "Duduk disana, yuk!" Minho mengangguk, ia berjalan sembari menggenggam tangan Jisung. Ia duduk lalu menatap apa yang dibawa Jisung.

"Ini namanya permen kapas, cobain deh."

  Minho menerima sodoran dari Jisung. Namun ia tetap diam menatap makanan ditangannya. Jisung yang gemas menyuapi Minho yang menerima suapannya.

"Gimana? Enak gak?"

  "Rasanya manis banget, apalagi sambil disuapin sama liatin wajah kamu," jawab Minho polos. Jisung terkekeh geli mendengarnya.

"Bisa aja gombalnya, tapi inget ya? Aku ini dominan, sayang.."

  Minho yang kini asyik memakan makanannya mendorong kepala Jisung yang begitu dekat dengan wajahnya, "Jauh-jauh ih! Jangan ganggu aku."

  Minho memutuskan untuk pergi dari tempat ramai itu. Jisung yang tak ingin kejadian dulu terulang tentu menyusulnya.

  Saat memastikan bahwa ia sdah ada ditempat sepi, Minho mengeluarkan sayap lebarnya yang berwarna putih bersih itu lalu mengepakkannya. Ia terbang di atas langit, membentuk beberapa huruf.

I love you Hannie! >.<

  Jisung terharu, ia tersenyum manis, menghampiri Minho yang kini berdiri tak jauh didepannya. Ia berbisik, "I love you too, kitten.."

  Seharian ini Minho senang sekali bisa menghabiskan waktu dengan kekasihnya, dan mengenal dunia lebih jauh. Ia jarang sekali melakukan hal ini karena ayahnya yang melarangnya.

Tak seperti Felix, anak kesayangan ayahnya.

"Minggu depan kita keliling kota lagi, ya!"

  Jisung tersenyum, ia mengacak rambut Minho dengan gemas sembari berkata, "Apapun untuk Ino-nya Hannie. Bila perlu nanti bulan madunya keliling dunia aja."

"Jangan ngaco, kita belum nikah!"

"Hm, ngode pengen dinikahin nih?"

Brugh!

"Gak usah ngarep."

...

  Rasanya baru saja kemarin Minho tertawa bahagia bersama sang kekasih, mengapa sekarang rasanya ia ingin menangis sembari tertawa miris?

  Tertawa miris dengan keadaannya yang tak bisa melawan orang yang selalu saja merebut apa yang ia punya. Terlebih perhatian orang tua, dan kini? Kekasihnya pun ikut direbut.

  "Apa sih, sialan? Gue bukan submissive!!"  teriak Jisung penuh kekesalan, sembari sesekali memukul tubuh lelaki didepannya.

  "Kamu gemesin kalo marah gitu, sayang.." goda lelaki itu sembari mengelak dari pukulan Jisung dan sesekali membelai pipinya.

  "Ogah banget dipanggil sayang! Cuma Minho yang berhak manggil gue itu!" seru Jisung. Dan ucapannya mampu membuat lelaki itu menggeram marah.

  "Apa yang lo mau Hwang bajingan Hyunjin? Gue udah berusaha sabar, kalo lo masih berani ganggu hidup gue sama Minho, lo harus terima karma yang bakal nyiksa lo seumur hidup!" geram Jisung.

[01] Bonjour, Prince! ✓Where stories live. Discover now