[Trois] Berita Hoax

176 35 10
                                    

"Cepat cari dia dan bawa kemari! Tak ada waktu lagi!" seru seorang pria pada suruhannya ditelepon.

"Baik, tuan! Akan kami laksanakan segera!" seru sekumpulan orang di seberang.

"Satu lagi untuk bodyguard Seo, hentikan pencarian dan kembali kemari!" tegas pria tadi.

"T-tapi, kenapa begitu, tuan?"

"Tak ada alasan dan bantahan!"

"B-baik, disegerakan!"

Tut tut..

...

Jisung menatap papan mading dengan tatapan tak percaya, perlahan sorot matanya berubah menjadi tatapan yang penuh kebencian.

"Sialan lo, Lino!"

Jisung berjalan kesana-kemari yang sering Lino tempati. Namun ia tak kunjung menemukannya.

'Apa belum dateng? Udah telat lima menit ini.'

Jisung menghela nafas kesal lalu memutuskan untuk pergi ke arah gerbang sekolah. Namun ditengah jalan ia melihat Jaemin --temannya-- yang sangat fokus memperhatikan sesuatu.

"Lo gak kesambet 'kan?"

Lelaki bernama Na Jaemin itu tersentak kaget lalu menolak mentah-mentah pertanyaan tak bermutu Jisung, "Lo liat deh, itu Lino yang kemarin kita bully abis-abisan 'kan?"

Jisung lantas menatap ke arah yang ditunjuk Jaemin, parkiran. Ia yang belum menyadari ucapan Jaemin pun mengangguk, "Ya iyalah, lo gak pikun 'kan?"

"Nggak lah! Lo liat bener-bener deh, itu dia kek sehat aja gitu.. soalnya gak ada luka samsek ditubuhnya, padahal kemarin dari muka sampe kaki juga ada 'kan?" tanya Jaemin, lagi.

Jisung mengamati Lino yang sibuk melamun diparkiran, setelahnya ia mengangguk setuju, "Kok bisa ya?"

"Malah balik nanya, si bego!"

"Bodo lah, kalo dia cepet sembuhnya 'kan bisa jadi sasaran lagi buat kita, emosi gue lama-lama dirumah." Jaemin hanya mengangguk setuju.

...

"Romantisnya pasangan baru kita, ya."

"Heran gue sama kalian, demen banget mancing emosi Jisung," celetuk Seungmin yang sedari tadi menyimak.

"Ya.. gimana ya, Jisung tuh gemesin banget, setuju gak?" timpal yang lain dan dibalas seruan kompak oleh teman-temannya, kecuali Seungmin.

"Setuju!"

"Dia dominan asal kalian tau." Namun ucapan Seungmin tak dihiraukan. Teman-temannya bahkan menyangkal walau tau kenyataannya.

"Dominan tapi wajahnya cantik gitu, gak cocok banget..

...

"Kak Ino!"

"Iya, Dek?"

"Kak Ino hendak pergi, kah? Felix ingin ikut dengan Kakak! Boleh, ya?" pinta sang Adik antusias.

"Maaf, lebih baik Felix disini bersama bodyguard Seo saja ya? Kakak takkan lama, Kakak akan kembali secepatnya," janji sang Kakak yang membuat Adiknya terpaksa melepaskan genggaman pada lengannya dan menghampiri seseorang yang dimaksud Kakaknya.

[01] Bonjour, Prince! ✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin