[Vingt neuf] Hukuman Jarak Jauh

59 16 5
                                    

"Pangeran Minho!"

"Pangeran kok tetep pake make up sih? Kita semua kan udah tau."

"Pangeran Minho, minta tanda tangannya dong!"

"Pangeran, boleh foto bareng gak?"

"Pangeran Minho!!"

  "Siapa yang kalian panggil Pangeran Minho?" Minho yang awalnya acuh dan risih menjadi tegang ketika salah satu siswa datang. Entah kenapa, ia curiga jika siswa itu salah satu suruhan ayahnya.

  Minho menatap para siswi yang mengerubunginya. Mengedipkan mata dan menggeleng pelan, berharap mereka paham dengan kode yang diberikannya.

  Salah satu siswi yang paham menyahuti, "Oh itu, kita dikasih tugas buat drama, dan Pangeran Minho itu salah satu pemerannya."

  "Setiap nemuin cowok juga kita panggil Pangeran Minho, itung-itung latihan gitu," sambung siswi lain.

"Oh."

  Minho menghela nafas lega karena siswa tadi telah pergi. Ia merogoh sesuatu dari tasnya lalu menghapus riasannya, "Makasih buat yang tadi. Sebagai tanda terima kasih, kalian boleh foto bareng gue, asal jangan disebar ya?" ucap Minho.

  Sontak hal itu membuat para siswi itu bersorak kegirangan. Mereka mengangguk antusias lalu mereka berjejer rapi disamping Minho dan bersiap foto.

  Sekilas, Minho melihat Jisung diujung koridor yang menatapnya dengan tatapan yang tak bisa ia artikan. Namun belum Minho menyusulnya, Jisung sudah ditarik pergi.

"Makasih, Pangeran!"

  Minho mengangguk lalu pergi ke toilet dengan cepat. Seorang siswa tiba-tiba datang mencegahnya dan berkata, "Maaf Pangeran, Hyunjin nyuruh ke lapangan."

"Iya, aku mau make up dulu bentar."

  "Gak usah, justru dia nyuruh hapus make up-nya!" ucap siswa itu lalu pamit pergi.

  Entah kenapa Minho ragu, firasatnya buruk. Apalagi yang akan Hyunjin lakukan padanya? Namun meski ragu, Minho tetap berjalan menuju lapangan.

  Minho menatap setiap sudut lapangan, hanya ada siswa-siswi yang berdiri disekitar lapangan, memerhatikan dirinya.

  Cukup lama dirinya berdiri ditengah-tengah lapangan, tiba-tiba saja ia dikejutkan dengan sebuah hologram raksasa yang muncul dihadapannya.

"A-ayah?"

  "Saya cukup sabar dengan membiarkanmu untuk pergi sesuka hatimu, tapi mengapa kau menyebarkan informasi tentang negeri kita? Kau mau mati, hah?!"

  Minho terkejut, ia tak tahu menahu perihal ini semua, bahkan tak pernah sekalipun berinteraksi dengan siswa-siswi lain selain Chan, Seungmin dan Jisung.

"Ng-nggak, bukan Minho!"

  Tubuh Minho tegang, ketika para pasukan yang menyamar sebagai siswa di sekolahnya bergerombol menghampirinya dan berdiri tepat dibelakangnya.

'H-hannie, kamu dimana?' 

"Frère Ino!¹ Frére---akh!"

"Je t'ai dit de ne pas sortir de ta chambre, Lee Felix. (Sudah kubilang jangan tinggalkan kamarmu, Lee Felix.)"

"No! I just want my brother!"

  "Felix!"

"Grand frére.."

  "Allez dans votre chambre et reposez-vous pour être à nouveau en bonne santé. (Pergi ke kamar tidur Anda dan istirahat untuk menjadi sehat kembali.)"

[01] Bonjour, Prince! ✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat