ALKANA MAHESWARA | 09

42.8K 5.7K 411
                                    

"Apa salah jika aku menginginkan kebahagiaan seperti mereka?"

-Alqueena Aurora Athalia-

~~~

Setelah satu jam berdiam diri di kamar mandi, akhirnya Lia memutuskan untuk keluar setelah selesai membersihkan diri dan berjalan menuju kamar.

Gadis itu memperhatikan suasana sekitar. Sunyi. Tidak ada siapa-siapa di sekitar rumah. Bahkan Lia tidak tau Susan ada dimana.

Di depan pintu kamar, Lia menghembuskan nafas sejenak lalu membuka perlahan. Saat pintu baru saja terbuka, Lia seketika dibuat kaget dengan keberadaan Ratu yang sedang duduk di atas kasur miliknya sambil memeluk lutut sendiri.

"Queen."

Ratu bergegas berdiri lalu memeluk tubuh Lia sangat erat. Gadis itu menangis merasa bersalah. "Maafin gue Queen maafin gue. Maaf karena gue terlalu pengecut dan gabisa bantu lo tiap kali lo diamuk sama Mama. Gue takut, gue takut kalo Mama malah balik marah dan mukul gue. Maafin gue Queen."

Lia tersenyum lalu menguraikan pelukan mereka. Tangan Lia terangkat untuk mengusap air mata yang menetes di pipi Ratu

"Jangan nangis. Cengeng banget lo." Ledeknya.

"Lo kesakitan?"

"Gue nggak papa kok Tu. Tenang aja."

Ratu memperhatikan wajah Lia lekat. "Nafas lo masih sesak ya?"

"Udah enggak kok."

Lia menunduk, meraih tangan Ratu lalu dia genggam erat. Bibir Lia tersenyum sebelum menegakkan pandangnnya menatap Ratu. "Balik ke kamar lo gih. Ntar ketauan Mama."

"Queen."

"Gapapa Tu. Gue baik-baik aja, gausah khawatirin gue. Gue udah biasa kok kayak gini," ucap Lia meyakinkan.

"Gue nggak mau Queen." Ratu lagi-lagi memeluk tubuh Lia erat.

"Gue mau tidur disini Queen sama lo. Gue mau ada di dekat lo kayak saudara kembar lainnya. Gue pengen main sama lo, gue pengen tukeran baju sama lo. Gue pengen berbagi banyak hal sama lo Queen. Dari kecil, kita nggak pernah ngerasain itu semua. Gue pengen ngerasain itu Queen."

"Kita nggak akan pernah ngerasain hal itu Tu. Karena kita beda."

"Beda apanya sih Queen?"

"Nggak papa. Beda aja pokoknya. Jangan berharap lebih Tu."

"Queen. Lo ngomong apa sih? Atau nggak lo aja yang tidur di kamar gue? Kita tidur bareng. Dulu lo pernah bilang kalau lo mau ngerasain tidur di kasur yang empuk kan? Lo mau loncat-loncat terus lo juga pernah bilang kalau lo mau tidur di kamar yang isinya serba pink. Warna kesukaan lo. Lo juga mau main boneka kan? Lo bisa dapetin itu semua Queen. Lo mau meluk boneka gue? Ayo Queen tidur di kamar gue aja."

Ratu hendak menarik tangan Lia untuk keluar dari kamar namun Lia dengan cepat menahannya. Lia tersenyum tipis lalu menyelipkan anak rambut Ratu ke belakang telinga.

"Nggak usah. Sekarang bukan itu lagi yang gue mau. Lagian itu juga bukan tempat gue. Tempat gue disini Tu. Dari kecil, gue emang nggak pernah ditakdirkan buat ngerasa bahagia layaknya seorang Ratu."

"Kita memang lahir di rahim yang sama. Tapi kita punya takdir yang berbeda. Ratu, emang nama yang pas buat lo Tu. Tapi Queen sama sekali nggak cocok buat gue."

"Cocok kok cocok! Siapa bilang nggak cocok?"

Ratu menarik tangan Lia lalu membawa gadis itu ke depan kaca mini yang ada di kamar Lia.

Alkana Maheswara (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang