ALKANA MAHESWARA | 05

53.8K 6.3K 496
                                    

Hai. Ada yang nunggu Alkana update?

Jam berapa di tempat kalian waktu dapat notif Alkana?

Spill tempat tinggal kalian dong.

Spill umur juga sabi nih.

Happy Reading

~~~

"Mau kemana lo?" Tanya Alka tajam, menoleh menatap Lia penuh penekanan.

Lia sama sekali tidak peduli. Gadis itu juga tidak takut dan malah menatap tajam balik sosok Alka. "Lepasin nggak?" sentak Lia kesal.

"Lo lupa tadi gue bilang apa? Kalau belum makan, di kantin masih banyak makanan, kalau nggak punya uang, disana juga bisa ngutang!"

"Heh." Lia tersenyum remeh.

"Lo juga lupa tadi gue bilang apa? Mulai saat ini, nggak usah ikut campur dan nggak usah sok tau hidup gue! Gue nggak kenal siapa lo dan nggak akan pernah mau tau tentang lo! Cowok sotoy!"

"Lepasin gue nggak?"

Ervan, Elgar, Ara dan Ghina terdiam memperhatikan interaksi Alka dan juga Lia.

Ervan menatap Elgar sambil menaikkan alis bertanya. "Why?"

Elgar menaikkan kedua bahunya pertanda cowok itu juga tidak tau apa-apa. "I don't know."

"Kak Ara, itu temen kelas aku loh kak," bisik Ghina di telinga Ara. "Dia anak baru di sekolah ini. Agak aneh sih anaknya. Suka menyendiri gitu. Gamau diajak temenan. Agak jutek juga. Teru--"

Ucapan Ghina terhenti saat Lia tiba-tiba menoleh ke arahnya sambil menatap Ghina datar namun agak sedikit menakutkan.

"Ekheemmm." Ghina berdehem lalu menoleh ke sembarang arah seolah tidak tau apa-apa dan seolah sama sekali tidak merasa bersalah.

"Ikut gue sekarang juga!"

Alka melepaskan tangan Ervan dan juga Elgar lalu menarik tangan Lia meninggalkan teman-temannya tanpa sepatah kata.

"EH ALKA BEGO KAKI LO MASIH BERDARAH ANJIR! MAU KEMANA LO HAH? OBATIN DULU TUH KAKI. PEDEKATE-NYA MAH MASIH BISA NANTI-NANTI!" Teriak Ervan yang sama sekali tidak dihiraukan oleh Alka.

"Lo apa-apan sih? Lepasin gue nggak?"

"Nggak!!"

"Lo mau ngapain? Mau lo apa hah? Gak banget jadi cowo tapi mainnya paksaan!"

Lia meronta-ronta dengan Alka yang masih menarik tangannya.

"Kalau emang lo nggak punya duit karena habis diporotin cowok sialan itu, yaudah sini gue aja yang bayarin. Muka lo pucet banget bego! Emang lo mau mati kelaparan karena ga makan-makan?"

Alka masih mengomel tanpa memperdulikan Lia di belakangnya. Cowok itu masih menarik tangan Lia tanpa mempedulikan bantahan-bantahan Lia.

"Please lepasin gue dulu."

Lia menghentikan langkahnya yang sontak membuat Alka juga ikut berhenti. Alka menoleh ke arah belakang. Dia kaget saat melihat Lia tiba-tiba mimisan. "L-lo. Lo ngga papa?"

Alkana Maheswara (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang