-TWENTY TWO-

32.2K 2.6K 139
                                    

Saat ini baby Ola sedang bersandar didada bidang grandpanya — Ronald, 2 hari yang lalu baby Ola diperbolehkan pulang karena kondisi tubuhnya yang sudah membaik bersamaan dengan grandpa, grandma serta kakek dan neneknya sampai di Jerman. Tinggal menunggu jawaban dari baby Ola untuk kemoterapi, jika baby Ola setuju maka Dr. Ellen akan segera menjadwalkan kemoterapi baby Ola secepatnya tapi jika tidak maka dipastikan hidup baby Ola tidak lama lagi.

Kedua mata Renata berkaca-kaca melihat cucu perempuannya, hatinya begitu nyeri saat mengetahui jika penyakit baby Ola sangat serius. Bagaimana bisa gadis mungil ini menderita penyakit leukemia? Renata tidak bisa melihat tawa dan senyum baby Ola menjadi sirna begitu saja, Renata dan Ronald akan melakukan apapun demi cucu perempuan satu-satunya.

Ronald menatap Renata sambil menggelengkan kepalanya seolah memberi isyarat agar tidak menangis "Dedek kangen sekolah..." cicit baby Ola.

Renata mengecupi pipi gembul baby Ola "Boleh tapi selakarang mamam dulu ya?" Ucapnya sambil mengusap puncak kepala baby Ola.

Gadis itu menggeleng manja "Dedek masih kenyang, grandma..."

"Memangnya habis makan apa? Kata mommy, dedek belum makan nasi, udah jam 1 dek."

"Mamam, ya? Biar cepat sembuh."

Baby Ola tetap menggelengkan kepalanya, perutnya belum meminta diisi. Gadis kecil itu mempererat pelukannya pada sang grandpa, dengan senang hati pria paruh baya itu membalas pelukan cucunya sambil mengelus rambutnya.

"Disuapin sama grandma deh, gimana?" Renata tetap memaksa cucunya karena tidak mau sampai kesehatan baby Ola kembali drop. 

"Ih, dedek gak mau! Grandma pemaksa." Rengek baby Ola.

"Terus maunya apa dong? Bilangin ke Al aja kalau gitu."

"No! Grandpa lihat deh grandma nakal." Adu baby Ola pada Ronald.

Ronald dan Renata saling pandang melempar senyumnya memang saat ini Albara dan Aidan sedang tidak ada di mansion, keenam curut alias bocah-bocah pun tidak ada. Mereka sedang berjalan-jalan bersama Kevin dan Jeff, Violet dan Ersya sepertinya menyukai kedua lelaki itu.

"Bala masih lama, grandma?" Tanya baby Ola pada Renata.

Wanita paruh baya itu menggeleng "Grandma kurang tahu."

"Gak lama kok, dek. Al sama abang lagi ada urusan sebentar." Sahut Ronald membuat baby Ola mengangguk mengerti.

Jorda, Devan dan Galaksi beserta istri mereka hingga sekarang belum keluar dari kamar sejak sarapan pagi selesai, entah apa yang mereka lalukan hingga berjam-jam didalam kamar pada tengah hari bolong seperti ini.

Sedangkan Laura dan Alexa sedang berada didapur bersih sibuk membicarakan tetangga baru yang menempati mansion milik Leon didepan, sebenarnya Renata ingin ikut tapi baby Ola tidak memperbolehkan grandmanya beranjak dari posisi disampingnya.

"Opa abis dari mana?" Tanya baby Ola pada Arnold yang duduk sambil memakan buah strawberry.

"Opa habis lihat Lionel sama Corrin, dedek mau?" Tawar Arnold sambil menyodorkan beberapa buah strawberry.

Baby Ola mengangguk "Dingin gak, opa? Kalau strawberrynya dingin dedek mau."

"Yah, udah gak dingin dek."

Baby Ola memanyunkan bibirnya "Sama grandma ambilkan ya?"

"Gak boleh! Suruh maid aja kan ada, dedek udah bilang kalau grandma jangan kemana-mana! Nakal, ih!"

Ronald dan Arnold tertawa pelan saat melihat Renata yang dipeluk kencang oleh baby Ola "Pelan-pelan aja sayang." Ucap Ronald pada baby Ola.

"Habisnya grandma nakal ih! Kayaknya gak mau banget kalau dedek dekat-dekat ya?" Lirih baby Ola, sekarang baby Ola cepat sekali baper. Gadis kecil itu sedang sensitif.

Renata menggeleng cepat "Ih, mana ada kayak gitu! Sini peluk lagi, grandma sayang adek banget."

"Dedek lebih sayang grandma..."

🍄🍄🍄

"HUWAA!!! TOLONGIN AIDEN!" Teriak lelaki yang sedang menuruni tangga dengan cepat karena sedang dikejar oleh seorang pria yang membawa sapu mahalnya. Baby Ola, Renata, Ronald dan Arnold menoleh kearah tangga melihat adegan baku hantam yang akan segera dimulai antara anak dan daddy."

"Brengsek! Maju lo, kak!" Sentak Leon.

Aiden menoleh pada daddynya "MOMMY! KAKAK DIBILANG BRENGSEK SAMA DADDY!"

"Shit!" Umpat Leon sambil menatap anaknya.

"Berisik, woi!" Gumam baby Ola sambil bangun dari tempat persembunyian ketiak grandmanya.

"Dek, lihat! Daddy sama kakak lagi berantem." Ucap Renata.

"Fix memang seru kalau kakak sama daddy berantem, grandma."

Ronald membawa baby Ola ke dekapannya, kedekatan mereka sedari kecil hingga sekarang masih menempel erat.

"GRANDMA, TOLONG KAKAK!" Teriak Aiden saat melihat wajah Renata, lelaki itu harus segera menjauh sebab daddyny sudah siap membogem rahangnya.

Renata merantangnya kedua tangannya membuat Aiden tersenyum kemenangan jika ada grandmanya ia bisa selamat dari serangan maut daddynya "Mami, jangan bela kakak!"

"Leon!" Peringat Arnold.

"Gak akan ada asap kalau gak ada api, pa!" Jawab Leon pada Arnold.

Aiden menjulurkan lidahnya mengejek daddynya "Pasti cuma masalah sepele kan? Gak usah kamu besar-besarkan." Arnold lagi-lagi memberi siraman rohani, Ronal? Jangan ditanya, ia sedang menikmati pelukan hangat dari cucu bayinya.

"ALEXA CUMA MILIK LEON!" Tegas Leon dengan kedua mata melotot.

"Padahal kakak cuma bilang mommy montok, memang kenyataannya kan kalau body mommy montok?" Lirih Aiden.

"Cih, drama!" Cibir Leon.

Baby Ola, Renata, Ronald dan Renata menepuk dahinya bersamaan. Hanya masalah seperti itu? Mereka ribut seperti ini? Oh, lord.

Setelah kepergian Leon, Aiden memilih pergi juga. Ia berjalan melewati lorong dapur sambil bernyanyi dengan suara yang sungguh merdu — MERUSAK DUNIA dan nada yang tidak tahu arahnya kemana.

"Si montok janda bolong, anunya pasti udah melar." nyanyi Aiden membuat para maid menahan tawanya.

"Jangan nyanyi, kak!" teriak Laura.

"Anjir! Itu nenek ribet banget." Cibir Aiden membuat Laura menggeram kesal "Oma masih bisa dengar, Aiden!"

"Siap, nenek peyot."

🍄🍄🍄

"Dedek ini strawberry." Ucap Alexa sambil menyodorkan satu piring yang terisi penuh oleh buah strawberrynya.

"Yey, makasih mommy!"

"Makannya pelan-pelan ya sayang? Gak apa-apa kalau belum mau makan nasi, tapi nanti kalau lapar bilang ya?"

Baby Ola mengangguk sambil memakan buah strawberry yang sangat manis ini.

"Daddy belum keluar dari kamarnya lagi?" Tanya Alexa pada baby Ola.

"Dedek masuk kamar abis berantem sama kakak, mommy."

"Loh kenapa berantem? Sekarang daddy ada dikamar kan?"

"Gara-gara kakak bilang baby montok bodynya." Sahut Arnold.

"Astaga, Alexa kira kenapa. Daddy memang gak suka kalau kakak bilang kayak gitu, kakaknya juga hobi banget jahilin daddynya."

"Anak itu tidak pernah berubah." Celetuk Ronald membuat Alexa tertawa pelan.

Alexa memilih duduk disofa tunggal memperhatikan baby Ola yang sekarang sedang menyuapi Ronald dan Renata bergantian memakan buah strawberrynya. Wanita itu terus merapalkan doa agar bayi kecilnya bisa kuat hingga akhir.

AURORA [SELESAI]Where stories live. Discover now