(9). confused

338 79 30
                                    





















Nasi goreng, telur dadar, kerupuk dan lain-lain udah tersedia di atas meja makan. Jae ngelirik sekilas ke arah Wendy yang keliatan masih nunjukkin senyum ramah bersahajanya apalagi dia duduk berseberangan sama Jae yang di samping Jae ada bundanya.

Keliatan niat banget cewek itu ganggu hidup tenangnya.

"Kamu bisa makan-makanan kaya gini?" Tanya Jae. Terakhir kali Jae makan sama Wendy di restoran bintang lima. Jae gak yakin Wendy bisa makan nasi goreng sesederhana itu.

"Saya biasa makan kaya gini juga di rumah," jawab Wendy, Jae gak tau itu cuma di buat-buat atau kenyataannya emang kaya gitu.

"Udahlah Jae, biarin Nak Wendy sarapan dulu," sergahan Ratna bikin Jae ngelirik Wulan yang cuma bisa diem. Mbak cerewetnya itu tiba-tiba keliatan kalem di depan Wendy.

Jae yang udah jengah cuma bisa ngelanjutin sarapannya. Ah yang bikin Jaeden makin heran Wendy keliatan sesederhana itu di depan keluarganya, gak ada kesan mewah dan sombong yang perempuan itu tunjukkin, jujur itu bikin Jae bingung.

Wendy kaya punya kepribadian ganda.

"Ohh ya, Jae," panggil Ratna yang bikin Jae langsung noleh, "kamu ikut lagi acara amal di panti Permata Bunda, kan?" Pertanyaan Ratna sontak bikin Wendy nengok ke arah Jae.

"Oh soal itu aku bakalan minta ijin buat libur," jawab Jae sambil nyomot kerupuk udang dari dalem toples.

"Minggu selanjutnya, ada acara kerohanian di gereja juga, kan?" Tanya Wulan yang langsung Jae anggukin.

Wendy yang ngedenger percakapan keluarga itu diem-diem nyunggingin senyumnya. Ternyata gak ada yang berubah dari keluarga itu, tetap murah hati.

"Ngomong-ngomong," ucapan Wendy sontak bikin ketiga lainnya nengok, "apa saya boleh ikut acara amal itu?"

Ratna yang ngedenger pertanyaan itu langsung nunjukkin binar matanya, siapa sangka sosok temen anaknya itu adalah perempuan yang dermawan, "tentu sayang, Wendy boleh ikut acara amalnya, atau mau ikut ke gereja juga boleh," Ratna senyum hangat ke Wendy bikin Jae terbengong-bengong.

Segampang itu Ratna terpikat pesona Wendy?


"Wendy sibuk, Bun, kapan-kapan kita ke gerejanya. Kamu boleh ikut ke acara amal, kok," sergahan Jae sontak bikin perempuan 26 tahun itu natap Jae heran. Kenapa dia gak di bolehin ikut ke gereja?

Ratna ngangguk ngerti sementara Wendy cuma natap ke arah Jae heran.

















***












"Bunda aku pulang dulu, yah," Wendy meluk Ratna seolah keduanya udah akrab dari lama. Bahkan gak ada kecanggungan di antara keduanya.

"Hati-hati di jalan," Ratna meluk Wendy erat dan ngusap punggung perempuan itu lembut.

"Aku nganter Wendy sekalian ke kantor yah, Bun."

"Hati-hati, Nak," Ratna ngusap pundak Jaeden lembut.

Jaeden nyerahin helm bogo warna pink punya Wulan yang pernah di titip di rumahnya tempo hari. Jae nganter Wendy naik motor? Jawabannya ya. Karena Wendy sendiri yang ngerengek ke cowok yang setahun lebih tua dari dia itu buat nganter naik motor. Wendy bilang dia gak pernah berani naik motor sebelumnya, dan dia pengen nyoba.

Jurnalis J ( Jae x Wendy ) ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora