SHIC - 11

38.1K 2.2K 40
                                    

Shella meraba-raba sekitar bantalnya mencari handphone yang sedari tadi berdering. Ia mengucek-ucek mata dan sesekali menguap lalu meraih handphone-nya yang terdampar di lantai untuk mensilentkan suaranya. Saat ini menunjukkan jam 08.00 pagi.

"Aku masih ngantuk" Batinnya, ia menghempaskan kembali badannya dan memejamkan mata. Tapi ia tidak bisa lama-lama memejamkan mata karena Adel membuat suara nyaring. Ia pun bangkit dan menghampiri Adel yang tidur di box bayi yang terletak sekitar satu meter dari tempat tidurnya.

"Cup... cup... cup! Adel sayang, udah bagun, ya..?! Sini sama mama." Shella mengangkat tubuh mungil Adel ke pangkuannya, ia meraba-raba pantat anaknya memeriksa keadaannya "Kamu ngompol ya, bentar ya mama ganti popok kamu dulu," Kata Shella senyum. Ia merebahkan Adel di kasur, tempat tidur Shella. Lalu dia mengambil popok bayi di keranjang warna pink, khusus peralatan bayi yang terletak di dekat meja belajarnya.

Setelah mengganti popok Adel, Shella merebahkan tubuhnya di samping anaknya. Ia menghadap bayinya dengan kepala terangkat sedikit lalu menekan-nekan lembut dagu Adel dan sesekali menciumnya gemas. Beberapa kali ia terkekeh melihat anaknya yang memutar-mutar kepala dan menjulurkan lidah.

"Hei...! Lo ngga ingat bangun lagi...?! Udah jam berapa ini?" Gerutu Yoga dari pintu kamar Shella. Ia bersender sambil melipat tangan.

"Bentar lagi" Jawab Shella malas. Ia menguap dan mengucek-ucek kedua mata karena tadi ia ketiduran lagi di samping bayi.

"Gue udah kelaperan, lo ngga liat jam, apa?! Lo malah masih tiduran kayak ngga ada dosa aja" Sungut Yoga

Shella berdecak, "Yak! Kenapa lo ngga bisa biarin gue istirahat sebentar aja..? Hari ini bahkan hari minggu, hari libur. Kenapa lo ngga bisa libur mengomel..?!" Jawab Shella mulai jengkel

"Gue udah lapar"

"Masakin aja sendiri, gue masih ngantuk" Jawab Shella kesal.

"Tuhan, kenapa aku punya istri seperti dia" Batin Yoga Kesal, ia menghela nafas panjang. Hampir saja Yoga membanting pintu kamar Shella, tetapi wanita itu duduk dan berkata, "Lo mau makan apa, biar gue masakin" Ucap Shella senyum ramah. Yoga menatap istrinya heran. Ia pun kemudian melepaskan tangannya dari gagang pintu.

"Ke- kenapa lo..?" Tanya Yoga

"Ngga papa. Lo mau makan apa? Nasi goreng?" Tawarnya sekali lagi, masih nada ramah. Yoga termagu.

"Terserah lo, deh"

"Oke, tunggu bentar ya" Ucapnya senyum, lalu beranjak dari tempat tidurnya mendahului Yoga yang masih bingung di pintu kamar

Shella segera mengubrak-abrik dapurnya dan membuat dua porsi nasi goreng untuk sarapan mereka. Terkadang Yoga tidak bisa menebak isi pikiran Shella yang tempramental, kadang dia baik tetapi kadang dia juga sangat menyebalkan.

"Gimana rasanya...?? Enak ngga..?" Tanya Shella senyum.

"Lumayan asin" Shella mengerucutkan bibirnya, kurang puas dengan jawaban suaminya. "Yah..., enak sih sebenarnya" Tambah Yoga santai, Shella tersenyum puas mendengarnya.

"Hehehe...!"

"Kenapa lo..?? Pasti ada udang di balik batu nih" Selidik Yoga

"Ngga papa. Gue juga udah lapar, makanya gue langsung nawarin lo" Elakknya. Yoga manggut-manggut ragu dan menatapnya dengan selidik.

Setelah Yoga selesai mandi, ia keluar dari kamar tidurnya dengan memakai celana treaning dan kaus longgar, baju santai untuk hari libur. Dia menghempaskan tubuhnya di sofa dan menyalakan televisi. Shella menghampiri dan duduk di sampingnya setelah selesai membersihkan dapur.

(S)He Is Crazy [TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang