Part 3

267 34 6
                                    

Halo guys!

Selamat datang dan selamat menikmati cerita ini!

_______

~Happy Reading♡~

_______

Segerombolan remaja yang menjadi pusat perhatian di sekolah ini kini sedang bersantai di rooftop sekolah sembari menunggu bel istirahat berbunyi.  Ya, siapa lagi kalau bukan Bryan dan kawan-kawan. Mereka adalah Bryan, Kazzan, Gevano, Gevino, dan Bagas mereka adalah inti gang ASCAGOR. Tidak salah lagi kini mereka sedang bolos pelajaran.

Bryan dan teman-temannya sedang bersantai di rooftop sembari menikmati hembusan angin yang perlahan membelai wajah tampan mereka.

"Eh, ternyata si murid baru itu cantik juga ya," ujar Gevino sembari melihat foto Rana di Instagram.

Gevino Bratajaya, cowo pecicilan yang selalu mencairkan suasana, yang selalu memberikan lelucon-lelucon tak masuk akal.

"Percuma cantik juga, emang dia mau sama lo?" tanya Bagas dengan nada meremehkan.

Bagas Fadelon Dewanata, cowo ini sebelas dua belas dengan Gevino.

"Coba aja dulu, siapa tau dia tertarik sama gua," seru Gevino.

"Coba terus sampe mampus!"

***

Hari ini kelas 12 IPA 3 yakni kelas Bryan sedang pelajaran olahraga. Bryan dkk sedang bermain basket dilapangan.

Tak sedikit para kaum hawa yang terpesona melihat mereka dengan keringat yang bercucuran, katanya sih damage-nya nambah.

"Kak Bryan ganteng banget,"

"Tapi Kak Gevano lebih menggoda, kek dingin-dingin gimana gitu,"

"Kak Kazzan aku siap kok jadi pacar kakak atau langsung jadi pendamping hidup juga gak papa,"

"Kak Bagas aku padamu,"

"Dih, Kak Gevino so ganteng banget,"

Kira-kira seperti itu bisik pujian para kaum hawa disana.

Tak terkecuali, Haura, Kanaya, Rana, dan Veena pun memusatkan pandangannya kepada Bryan dkk yang sedang bermain basket itu.

"Wah, gila sih." Veena berdecak kagum.

"Kenapa?" Rana menoleh kearah Veena.

"Kak Bryan ganteng banget." Veena geleng-geleng kepala.

"Kak Bryan itu kakaknya kamu ya, Haura?" tanya Rana sembari menatap kearah Haura.

"Iya, ganteng bangetkan." Bukan Haura yang menjawab melainkan Veena.

"Tapi pawangnya malesin," sambung Veena.

"Udah lo tuh cocoknya sama Kak Vino," usul Haura.

"Ih males gue mending sama kakaknya aja, Kak Vano ya gak?" ucap Rana sembari menaik turunkan alisnya.

Mendengar itu, Kanaya melempar tatapan tajam kepada Rana. Haura terkekeh pelan.

"Iye deh iye si bucin dingin," cibir Rana.

Ya, Kanaya memang menjalin hubungan dengan Vano.
Gevano Bratajaya adalah saudara kembar Gevino tetapi sikapnya sangat bertolak belakang dengan kembarannya. Vano lebih dewasa dibandingkan Vino. Vano itu cowo dingin tapi lain halnya jika ia sedang bersama Kanaya.

Dan ya, satu lagi yang ketinggalan, Kazzan. Kazzan Revano Pamungkas. Cowo yang tidak beda jauh tampan dari Bryan, tapi Kazzan adalah cowo yang lemah lembut jika berbicara kepada wanita, bahkan banyak sekali yang mengidam-idamkan Kazzan. Ia juga sangat peka terhadap sekitar.

Kazzan, Gevano, Gevino, dan Bagas berjalan kearah Haura dan teman-temannya sembari masing-masing membawa air mineral. Jangan tanyakan kemana Bryan, sudah pasti ia sedang bersama si Angel lampir.

"Hai," sapa Kazzan.

"Eh Kak, em... Bang Bryan gak ikut ya?" tanya Haura kepada Kazzan.

"Ya Hau, Si Bryan mah lagi ngebucin sama cewenya," jawab Vino.

"Heh, Haura nanya sama Kak Kazzan bukan sama lo Kak, nyamber aja!" cetus Veena.

"Kayak lo," ketus Kanaya.

Veena menggidik jijik.

"Ya, biarin kan gue yang ngewakilin biar dia gak cape ngomong," jawab Vino.

"Ya tapi kan--"

"Udah-udah," lerai Kazzan.

"Eh kenalin dong gue Bagas," sapa Bagas kepada Rana sembari mengulurkan tangannya.

"Rana." Rana membalas uluran tangannya.

"Kamu cantik deh," puji Bagas yang membuat pipi Rana merona.

Rana tersenyum malu.

"Yeu, basi lu," cerca Vino.

"Sirik ya lu?" tanya Bagas.

"Iya sirik nih pasti diakan jomblo," sambung Veena.

"Nyambung mulu lo." Vino mendorong pelan bahu Veena.

"Biarin." Veena membalas dorongan itu.

"Eh berani ya lo sama gue." Vino kembali mendorongnya.

"Apaan sih," pekik Veena.

Mereka berdua dorong-dorongan hingga Veena kehilangan keseimbangan akhirnya jatuh namun, beruntung Vino segera menangkapnya dan Veena pun jatuh kedalam pelukannya.

Veena menatap lekat mata Vino begitupun sebaliknya. Tatapan itu berlangsung lumayan lama tapi, air mineral yang ada ditangan Vino ditumpahkan ke wajah Veena oleh Vino dan ia langsung berlari meninggalkan Veena.

Veena tercengang dengan keadaan wajah yang basah.

Haura dan yang lainnya menghamburkan tawa yang sudah tak bisa ditahan lagi melihat wajah Veena.

"KAK VINOO!!"

Halooooooo!

Udah part 3 nih, gimana seru gak?

Vino jail ya orangnya beda banget sama Vano yang kalem banget wkwkw

Jangan lupa follow akun instagram aku yaa

@hxxzra

@sastraalangit (akun kepenulisan aku ya)


Jangan lupa juga follow akun wattpad aku, vote dan comment di setiap part cerita ini!

Makasih udah bacaaaa

sastraalangit

HAURAWhere stories live. Discover now