49. Janji yang Terucap | Permintaan Pertama

10K 588 57
                                    

Happy Reading 🥳

"Nick, kenapa kamu usil?" Sela Rara mengusap rambut Nick sayang. Sedari tadi Rara diam-diam mendengarkan pembicaraan Nick dan Damian. Sungguh, apa mereka benar-benar seorang Mafia?

Nick tersenyum memperlihatkan deretan giginya. Tatapannya tertuju ke paras ayu yang tengah menatapnya. Dilihat dari bawah saja, calon istrinya terlihat cantik. Apalagi kalau Nick melihat dari atas. Oh, shit! Apa yang kau pikirkan Nick?! Nick menggeleng mengusir pikiran negatifnya. "Aku tidak usil sweety. Aku hanya suka menggoda Damian. Kamu tau sweety? Damian tipikal orang yang mudah terpancing emosinya. Aku jadi suka menggodanya." Ucap Nick tanpa rasa bersalah.

"Itu sama saja Nick. Hanya beda penyebutan tapi memiliki makna yang sama." Timpal Rara diakhiri kekehan. Nick terlihat menggemaskan jika sedang seperti ini.

"Lalu apa makna aku bagi kehidupan kamu sweety?" Ceplos Nick reflek. Kedua matanya menatap tepat iris kedua bola mata yang menatapnya terkejut.

"Apa kamu ingin mengetahuinya Nick?" Tanya Rara balik. Rara menatap serius.

Nick mengangguk menatap penuh cinta. "Tentu saja. Aku ingin mengetahuinya sweety. Apapun yang berkaitan sama kamu, aku ingin mengetahuinya."

"Emh.." Rara berfikir sejenak. Memikirkan perkataan yang cocok untuk menjawab pertanyaan Nick tadi. "Nick.."

"Iya sweety?" Sahut Nick. Keduanya saling menatap dalam diam. Waktu seakan berhenti sejenak memberikan mereka waktu.

"Kalau kamu ingin tau makna kamu bagi kehidupan ku, kamu bisa melihat matahari Nick."

"Matahari?" Beo Nick. Tatapannya beralih ke arah lain.

"Iya. Matahari. Bukannya kamu ingin jadi matahari ku?" Rara mencubit gemas hidung mancung itu hingga membuat Nick mengadu kesakitan.

"Au! Sakit sweety." Adu Nick. Hidungnya memerah bekas cubitan calon istrinya.

"Sekarang kamu sudah menjadi matahari ku Nick dan kamu ingat tiga belas permintaan ku waktu itu kan?"

Nick mengangguk. Ia jelas mengingat tiga belas permintaan itu. "Apa kamu ingin memintanya sekarang sweety?"

"Tidak semuanya Nick. Untuk saat ini aku hanya punya satu permintaan."

"Apa itu? Katakan. Aku akan menurutinya sweety."

"Aku ingin menjadi bulan buat kamu Nick." Lirih Rara dengan senyuman tersungging di bibirnya.

"Bulan?" Nick tidak mengerti. Kenapa Rara ingin menjadi bulan untuknya?

"Iya, bulan." Digenggamnya salah satu tangan Nick. Kedua matanya menatap tepat iris kedua bola mata abu-abu itu. Tidak ada kebencian disana. Rara lagi-lagi tersenyum melihat wajah tampan itu. "Karen bulan tidak memiliki cahaya. Ia membutuhkan matahari untuk memberikan cahaya."

Nick berusaha mencerna itu.

"Sama seperti ku Nick. Aku tidak memiliki cahaya sendiri. Dulu aku selalu merasa sendirian. Aku tidak mempunyai teman. Aku tidak mempunyai seseorang yang bisa aku ajak untuk mengobrol. Aku merasa kesepian. Papa bekerja. Aku tidak bisa menahan Papa lebih lama untuk tetap dirumah. Papa punya kesibukan yang harus dikerjakan agar kebutuhan ku dan Mama tercukupi. Tapi, kamu datang Nick. Kamu merubah dunia ku. Kamu memberikan cahaya untuk ku Nick. Jadi sekarang aku ingin menjadi bulan untuk mu. Apa boleh?"

DEVIL BESIDE YOU | 21+Donde viven las historias. Descúbrelo ahora