41. Bunga Tidur

12.1K 861 101
                                    

Happy Reading 🥳


"Nick.."

Apa Nick sedang berhalusinasi sekarang?

Nick tetap pada posisinya. Tubuhnya tidak beranjak dari tempatnya.

"Nick."

Lagi, suara lirih itu terdengar.

Apa Nick sudah gila karena menunggu calon istrinya tak kunjung sadar hingga membuatnya berhalusinasi seperti sekarang?

"Nick, apa itu kamu?"

Nick sontak menarik tubuhnya. Sentuhan lembut dari tangan yang ia genggam membuatnya terkejut.

Sebuah senyuman tulus tersungging dibibir pucat itu.

Ini bukan mimpi. Ini bukan halusinasi. Ini adalah nyata. Rara-nya telah kembali. Penantian yang ia tunggu-tunggu akhirnya terjadi.

"Ra, kamu sudah bangun? Ini kamu kan Ra?" Nick kembali mendekat. Salah satu tangannya langsung megenggam jemari Rara yang bebas.

Rara mengangguk kecil. Rasa pusing dan sinar lampu membuat kedua matanya silau.

Nick menatap khawatir ketika kedua mata itu kembali terpejam. "Ada yang sakit?" Tanya Nick cemas.

Rara mengangguk menanggapi pertanyaan pria dihadapannya. "Silau." Lirihnya pelan nyaris tak terdengar.

Nick yang mengerti akan hal itu lantas memposisikan tubuh tegapnya untuk menutupi lampu. "Sudah. Buka mata kamu Ra." Kata Nick lembut. Kedua matanya terus menatap paras ayu itu. Mulai dari kening hingga bibir, semuanya tidak luput dari perhatiannya.

Perlahan, kedua mata bak berlian itu kembali terbuka. Kedua mata yang selama ini ia rindukan akhirnya bisa ia lihat lagi. Walaupun tampaknya Rara berusaha menyesuaikan cahaya di dalam kamar.

Please, katakan ini adalah nyata. Nick sedang tidak bermimpi kan?

Rara tertegun sejenak ketika kedua matanya langsung bertatapan dengan kedua mata yang menatapnya senang. Apakah benar ini adalah Nick? Kemana perginya tatapan benci yang selama ini terlihat di kedua mata abu-abu itu?

"Hsst." Kepalanya mulai berdenyut nyeri.

Melihat raut kesakitan Rara membuat hati Nick bergetar. Ia lantas memanggil Hendrick melalui tombol yang tersedia.

"Tunggu sebentar, Dokter akan datang." Bisik Nick lembut. Jemarinya mengusap kening Rara. "Ini yang sakit?" Imbuhnya perhatian.

Rara mengangguk pelan. Usapan lembut di keningnya membuat Rara merasa tenang. Meskipun tidak mengurangi rasa sakit di kepalanya, hal itu cukup membuat Rara sedikit rileks.

"Dimana lagi yang sakit Ra?" Tanya Nick perhatian. Tatapannya terus tertuju ke paras ayu milik Rara. Sungguh, Rara terlihat seperti putri tidur yang baru bangun dari tidur panjangnya.

Rara menggeleng pelan. Tubuhnya terasa lemas. Rara bahkan tidak sanggup hanya untuk menggerakkan tangannya.

Hendrick berjalan masuk dengan sedikit tergesa-gesa. Dengan ditemani tiga perawat pribadinya, Hendrick mulai mengecek keadaan Rara. Sedangkan Nick berpindah tempat untuk memberi ruang.

DEVIL BESIDE YOU | 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang