63. Permainan Tertunda 🔞

8.2K 356 52
                                    

Assalamualaikum, hai gais..
Siapa yang nungguin Nick-Rara Update?
Absen dulu yuk, sini..
Btw, chapter ini untuk 18+ ya..
Yang tidak suka, boleh baca dulu. Yang belum cukup umur silahkan minggir..
Tapi kalau masih mau baca, ya terserah si 🤪
Hihihi, gitu aja. So..

Happy Reading 🥳

Setelah perdebatan kecil di dalam mobil, Nick dan Rara telah sampai di Mansion. Mereka memutuskan langsung pulang tanpa mampir kemanapun.

Pintu Mansion terbuka lebar. Disana ada sosok wanita duduk di kursi roda tengah menunggu sepasang suami-istri yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri. Ditemani Zac, selaku bodyguard pribadinya Zenni terus menunggu.

Tak lama kemudian, suara derap langkah terdengar. Pandangan yang semula menunduk langsung mendongak.

"Nenek." Rara memberi salam lalu memeluk singkat Zenni. Kemudian di ikuti Nick. Nick juga memberi salam dan memeluk singkat.

"Bagaimana kondisi bayi kalian? Apa baik-baik saja?" Tanya Zenni sambil menatap Nick dan Rara. Sedari tadi, ia menunggu di pintu Mansion. Beberapa kali Alya dan Zac meminta agar Zenni masuk ke dalam. Namun, Zenni menolaknya. Ia ingin menunggu kepulangan cucunya.

"Sehat nek. Anak kami tumbuh dengan sangat baik." Jawab Rara tersenyum merekah.

Zenni memperhatikan senyuman itu. Senyuman yang telah lama hilang akhirnya kembali. "Syukurlah nak." Lirih Zenni menghela nafas lega. Setelah itu pandangannya beralih ke arah kantong plastik yang dibawa menantunya.

Nick mengerti lantas tersenyum. Ia menunjukkan kantong plastik makanan ke arah Zenni. Di kantong plastik itu terdapat brownies kering, dessert milk bath, dessert strawberry dan coklat. "Kami membawa makanan Nek. Tadi ketika di klinik kandungan aku membeli beberapa cemilan lezat." Jelasnya menunjukkan isi kantong ke Zenni.

Sebelum pulang Nick melihat toko makanan di samping klinik. Melihat makanan tampak lezat membuatnya ingin membelinya. Awalnya ia ingin membeli semuanya. Kalau bisa tokonya, ia mau beli. Akan tetapi mengingat bagaimana istrinya mengomel, alhasil Nick mengurungkan niatnya.

"Yaudah, yuk kita masuk. Kita makan bersama." Seru Rara melangkah masuk terlebih dahulu. Ia sudah tak sabar memakan dessert dan brownies kering itu. "Pasti rasanya sangat lezat. Kejunya lumer di mulut. Susunya yang manis dicampur soft cake yang lezat." Membayangkannya saja membuat Rara semakin tak sabar untuk memakannya.

"Ayo sweety." Sahut Nick. Kemudian tatapannya beralih ke arah Zac. "Tolong letakkan di meja ruang tengah." Titah Nick ke Zac.

Zac menerima kantong plastik itu. "Baik Tuan." Jawabnya lalu melangkah ke meja ruang tengah. Disana Tuannya akan berkumpul.

Nick mendorong kursi roda Sedangkan istrinya sudah duduk di sofa. Melihat istrinya yang antusias seperti itu membuat Nick mengulum senyumnya. Istrinya benar-benar lucu.

Zenni yang mengerti itu ikut tersenyum. "Kenapa nak?" Tanya Zenni membuyarkan lamunan Nick.

Nick menggeleng pelan. "Tidak apa nek. Hanya saja, istriku terlihat lucu jika seperti itu. Melihat tingkahnya, rasanya aku ingin mencubit gemas pipi gembilnya." Jawab Nick sambil mendorong kursi roda menuju ruang tengah.

Alya menghampiri Rara. Melihat Rara tampak kesulitan membuatnya ingin membantunya. "Mau saya bantu Nona?" Ujar Alya menawarkan bantuan.

DEVIL BESIDE YOU | 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang