40. Putri Tidur

12K 813 77
                                    

Happy Reading 🥳

Bulan telah berganti bulan. Hari telah berganti hari. Musim telah memasuki musim dingin. Semua orang tampak bersuka cita untuk merayakan natal. Mulai dari berbelanja, jalan-jalan, makan bersama dan menghabiskan waktu bersama orang tersayang, mereka lakukan.

Seperti halnya dengan dua sejoli yang tengah menjadi pusat perhatian di mall pusat pembelanjaan. Salah satu pria tengah bersimpuh di hadapan sang wanita. Bagaikan seorang pangeran, sang pria mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah.

"Will you marry me?"

Semua tampak bersorak. Sang perempuan terlihat terharu dan menutup mulutnya. Dia begitu terkejut dengan aksi heroik sang kekasih.

"Terima. Terima."

Sorak orang-orang yang ada disana. Mereka mulai mengerubungi sejoli itu sambil bertepuk tangan. Membuat sebuah irama tepukan saling beriringan.

"Yes."

"Yey!"

Sang pria langsung memasangkan cincin itu di jemari sang kekasih. Keduanya berpelukan dengan diiringi tepukan tangan. Mereka tampak bahagia. Beberapa orang mulai memotret mereka. Mengabadikan sebuh momen berharga itu dan mengunggah ke akun sosial media mereka.

Dari kejauhan terlihat seorang pria berbadan tegap tengah berdiri di balik jendela kaca. Bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman hangat. Hatinya ikut senang melihat akhir kisah bahagia dari sepasang sejoli itu. "Kapan aku akan seperti itu?" Lirihnya dalam hati. Kedua matanya tampak berkaca-kaca. Perasaan iri memenuhi rongga hatinya. Ia ingin seperti sepasang sejoli itu. Ia ingin merasakan kebahagiaan bersama wanita yang ia cintai.

Rara Agatha atau Ara, gadis cantik cinta pertamanya. Nick ingin menikahi Rara. Namun sayang, perempuan yang ia cinta tak kunjung membuka mata.

Nick menjalani  hari penuh penyesalan. Berbagai macam kata umpatan terus ia lontarkan untuk merutuki kebodohan yang ia lakukan. Tapi bukankah ia harus kuat? Ia harus memasang wajah dingin dan datar untuk menutupi kesedihan yang ia rasakan.

Jika pagi ia menjadi sosok dingin menyeramkan, akan berbeda jika malam menjelang. Nick akan menjadi sosok pria rapuh dengan air mata berlinang. Nick menyesal. Sungguh. Ia ingin Rara-nya bangun.

Nick merindukan senyuman itu. Nick merindukan bagaimana kedua mata bulat itu menatapnya. Nick rindu suara lembut yang selalu keluar dari bibir cherry itu. Nick merindukan tentang semua yang ada di dalam diri Rara.

Tok.. Tok..

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Nick. Tubuhnya berbalik menghadap ke arah pintu. Ngomong-ngomong mall ini adalah milik Nick. Selain mempunyai perusahaan besar berpengaruh di bidang pariwisata, Nick juga mempunya mall besar di London.

"Masuk."

Pintu terbuka. Setelah mendapat ijin dari Tuannya, Morgan melangkah masuk.

"Permisi Tuan. Maaf mengganggu. Tuan Damian bertanya, apakah anda akan ikut penyerangan di kediaman rumah Raya?"

Nick menatap dingin tanpa ekspresi. Kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celana yang ia pakai. "Aku tidak akan ikut. Sampaikan maaf ku ke mereka berempat."

DEVIL BESIDE YOU | 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang