"Bang Zayn lagi nungguin apa?" Tanya Ara.

"Saya lagi nungguin sate." Sahut Zayn.

Lagi-lagi Ara mengangguk.

"Kalau kamu sendiri ?" Tanya Zayn

"Ara juga lagi nungguin sate_"

Seketika bola mata Ara menbola kala ia mengingat sesuatu.

"Bang..." Panggil Ara lirih.

"Kamu kenapa?" Tanya Zayn. Refleks tangan nya memegang tangan Ara, mungkin karena efek panik ketika mendengar suara lirih Ara.

"Astaga! ARA LUPA!" Teriak Ara sambil beranjak dari duduknya, lalu menatap Zayn dengan pandangan cengonya.

Kelakuan Ara tentu saja tidak luput dari pandangn orang-orang di sekitarnya yang sedang menunggu sate. Lalu bisik-bisik yang mengarah padanya mulai terdengar.

"Ih itu pacarnya pasti malu punya pacar kayak dia.

"Iya yah, pacarnya kelihatan tertekan gitu, liat aja dia nunduk gitu.

"Dih cewek nya caper banget sih.

" Cewek nya cantik. Tapi sayang, malu-maluin.

Begitulah kira-kira celotehan yang terdengar di telinga Ara, tapi gadis itu tak mengambil pusing hal itu, toh yang dibicarakan mereka itu tidak benar.

Sementara Zayn, laki-laki itu malah memalingkan wajah nya pura-pura tidak mengenali Ara.

Setelah dilihatnya sudah tidak ada orang yang melihat kearah mereka, Zayn kembali menatap Ara yang nampak gelisah.

"Maksud kamu?" Tanya Zayn yang masih belum mengerti.

Dengan wajah melas, Ara menatap Zayn. Ara pun menceritakan bagaimana tadi ia dan ketiga teman nya mengantri membeli sate, dan berawal dari Ana yang membuat rusuh hingga ia melihat Zayn tengah memainkan ponselnya.

Zayn yang mendengarkan cerita Ara hanya mampu menggelengkan kepalanya.

"Kamu itu ceroboh! Ini yang saya gak suka sama kamu!" Ujar Zayn, sontak membuat Ara menatap Zayn dengan mata berbinar.

"Berarti kalau Ara gak ceroboh lagi, Bang Zayn Ganteng bakal suka sama Ara?" Tanya Ara dengan mata berbinar.

Zayn yang ditanya seperti itu akhirnya gelalapan sendiri. 'Aish kenapa ini mulut tidak bisa di kontrol sih! Saya kan yang malu!' Batin Zayn.

"M-maksud sa-saya b-bukan gitu!. " Bantah Zayn sembari gelalapan.

"Alah! Jangan nge_"

"Dek, ini pesanan adek. Totalnya dua puluh ribu." Ujar bapak-bapak penjual sate itu sembari memberikan plastik hitam yang didalam nya sate kepada Zayn.

"Makasih pak." Sahut Zayn dengan hangat, dan dibalas anggukan oleh bapak pedagang itu.

Setelah bapak pedagang sate itu pergi dari hadapan mereka berdua, Ara yang tadinya berniat ingin membahas soal tadi kembali, tapi Zayn lebih dulu pamit kepadanya.

"Kalau gitu saya pamit pulang dulu."Ujar Zayn, lalu melangkah pergi meninggalkan Ara yang masih terdiam di tempatnya.

"Alhamdulilah... Makasih pak, karena bapak saya akhirnya bebas dari godaan Ara." Batin Zayn, lalu ia melihat ke arah Ara yang sekarang tengah kesal sembari menghentakan kakinya.

"Cantik"

Dan tanpa sadar Zayn mengucapkan kata yang seharusnya tidak ia ucapkan.

Di lain tempat, Ara sedari tadi terus saja menyumpah serapahi Zayn sembari menghentak-hentakan kaki nya kesal.

"Ish! Awas aja lo Zayn! Gua sumpahin lo bakal jadi suami bucin gua nanti!" Ucap Ara menyumpah serapahi Zayn, hingga tiba-tiba dari arah belakang ada seseorang yamg menarik rambutnya. Membuat sang empu memekik menahan sakit.

"YA ALLAH! UMI TOL-."

Jangan lupa vote and coment ya😘

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa vote and coment ya😘

Dan jangan lupa spam koment ya gays😘☺️😆😄


Bagi yg mau di polback akun wattpadnya atau instagramnya atau tiktoknya komen aja ya😗

Dan jangan lupa pollow ig buna ya@nun com-el nezz.dan akun wattpad aku@nunnuraini24.

Cupu Tampan Pemikat HatiWhere stories live. Discover now