16 - Bukti

94 69 17
                                    

Syifa dengan pandangan kosongnya yang sedang duduk diluar rumah itu, seketika pandangannya kembali normal ketika melihat cowok yang baru saja keluar dari samping rumah itu.

Dia kembali menangis.

Anna yang dari dalam mendengar suara Syifa, langsung pergi keluar.

"Kenapa?"

Tangisan Syifa semakin kencang.

Anna yang juga ikut sedih melihat tangisan Syifa langsung memeluknya.

"Lo gausah takut, ada gue, sahabat Lo"

"Alden, sini" ucap Anna menyuruh dia keluar.

Alden berjalan keluar.

Syifa yang sedang duduk, melihat Alden, dan langsung membuang mukanya.

"Lo liat Syifa bentar"

"Oke"

"Syif, gue kedalam bentar ya" ucap Anna dengan langung pergi ke dalam.

Alden duduk disamping syifa.

Syifa menjauh, dan kembali membuang mukanya.

"Lo kenapa?"tanya alden.

Seketika air mata kembali jatuh dari mata cewek itu.

...

"Diapain sih Syifa?"tanya razgan.

"Kayaknya sih dilecehin ya?" Balas Kiran.

"Bisa jadi" ucap rafa.

Anna sedang berjalan pelan mengelilingi rumah kosong itu dengan penuh seksama.

"Gue gabisa diam kalau Syifa diginiin" marah Anna.

"Berani-berani nya, kalau kedapatan, mati tu anak" ucap Razgan.

"Ada kalung" ucap Rafa ketika salfok melihat barang itu di kakinya.

"Kayak pernah liat" ucap Razgan.

Razgan yang ingin mengambil kalung itu, seketika tangannya tersentuh dengan tangan Anna yang juga ingin mengambil kalung.

Mereka bertatapan.

"Ini bukan tempat bercinta" ucap Kiran memisahkan tatapan Anna dan Razgan.

"Jujur, gue juga kayak pernah lihat deh"ucap Rafa.

"Udah, sini"ucap Kiran mengambil kalung itu.

Lalu Kiran berjalan keluar rumah, dan membuang kalung itu ke semak-semak.

Alden dan Syifa yang sedang duduk, terheran melihat Kiran.

"Ngapain Lo buang! Itu kan barang bukti" kesal Anna.

"Sok tau Lo!"balas Kiran.

"Jelas-jelas itu barang bukti" marah Razgan.

"Tolol bet ni orang kayaknya" ucap Rafa.

"Ngapain pada marah-marah sama gue?" Balas Kiran.

"Kenapa?" Tanya Alden.

"Dia udah ngebuang barang bukti" ucap Anna.

"Barang bukti apa?"

"Udah diam!!" Teriak Kiran. "Buktinya kan Syifa udah dilecehin, itu udah cukup jelas!"

"Udahlah, gue mau pulang" ucap Rafa.

"Gue sama lo" balas Anna.

"Sama gue aja?" Balas Razgan.

"Males"

"Syif, Lo pulang sama gue?" Tanya Alden.

"Gausah" ucap Syifa langsung bangun dari duduknya dan pergi ke Anna.

"Anna" ucap Syifa.

"Oh ya, Lo pulang sama siapa?" Tanya Anna.

"Sama kamu" balas Syifa.

"Sama gue aja" ucap Alden.

Syifa menatap Alden dengan sedih. "Gak"

"Gue sama Syifa pulang naik angkot atau becak aja nanti, kalian pulang duluan aja" ucap Anna.

"Gue pulang duluan" ucap Rafa.

"Gue tungguin kalian dapat angkot atau becak ya" ucap razgan.

"Gausah"ucap Anna. "Lo tulus banget ya" ucap harunya di dalam hati.

"Eh, Kiran mana?" Tanya Anna.

"Udah pulang sama Rafa kali?" Balas Razgan.

"Alden Lo ga pulang?" Tanya Anna yang melihat Alden berdiri terdiam.

"Eh, iya gua pulang duluan ya" ucap Alden dengan langsung menaiki motornya.

Syifa yang menatap Alden seketika kembali jatuh air mata nya.

"Syif, Lo kenapa?" Tanya Anna dengan menghapus air mata Syifa.

"Eh itu becak" ucap Razgan. "Yakin kalian naik becak?"

"Becak!" Teriak Anna. "Kami duluan"

"Oke"

Anna dan Syifa langsung menaiki becak yang mereka panggil itu.

Dijalan, Anna melihat kebelakang, karena razgan mengikutinya.

"Lo tulus banget gan" batinnya pilu.

Kiran kemana!? Pulang sama Rafa? Mencurigakan🧐

Air dan Minyak [ On Going ]Where stories live. Discover now