15 - Trauma

98 79 55
                                    

"hah? ngadi-ngadi nih anak" ucap razgan yang tidak mempercayai omongan cewek itu.

"Terserah lu deh, kalau ga percaya liat nih ( Anna memperlihatkan message yang dikirim oleh penculik tadi) "

"Serius?" Ucap razgan. " Yaudah ayo sekarang kita pergi".

"Masalahnya gua gatau itu dimana"kesal Anna.

"Gue tau, tadi penculik nya sharelock ke gue" Ucap Kiran yang baru datang.

"Yaudah, ayo" ucap razgan.

"Gan, kuy lah lanjut bersih-bersih nya" ucap Rafa.

"Gua mau pergi"

"Dih, main pergi aja, mau kemana emang?" Tanya rafa.

"Syifa diculik" balas Kiran.

"Syifa yang adik kelasnya Razgan dulu?"

"Iya!, Apasih banyak banget bicaranya, Syifa gimana hah?"Kesal Anna.

"Yaudah, gua ikut"ucap Rafa.

Rafa dan Razgan berjalan menuju tempat motor diparkirkan.

"Siapa yang naik sama gua?" Tanya razgan.

"Gua sama kak Rafa" balas Anna.

"Gue sama ra-" ucapan Kiran terputus.

Razgan menarik Anna ke motornya.

Mereka bertatapan.

Setelah beberapa detik, Anna membuang mukanya.

"Naik" ajak Razgan.

"Gue sama siapa?" Tanya Kiran.

"Sama gue kuy" ajak Rafa.

"Naik!" Razgan memaksa Anna.

Anna membuang mukanya dan langsung naik ke motor Razgan, dan Kiran naik ke motor Rafa.

Dijalan...

"Ann, pegangan"

"Dih"

"Cepat"lu

"Apasih"

"Cepat" ucap razgan sambil mengambil paksa tangan Anna dan memposisikannya di pinggangnya.

Razgan tersenyum, dan Anna yang melihat razgan tersenyum dari kaca motor juga ikut tersenyum halus.

"Dimana tempatnya?"tanya Anna.

"Bentar gua share" balas Kiran.

Kiran mengirimkan lokasi tempat dimana Syifa diculik.

"Razgan, Lo liat lokasi yang gua kirim"

Mereka berempat langsung menuju ke tempat itu.

"Alden!, Syifa diculik! Buruaniat lokasi yang gua kirim" ucap Kiran yang sedang menelepon Alden.

"Ngapain suruh Alden datang kesitu" Tanya Anna.

"Kan dia pacarnya Syifa" balas Kiran.

Mereka berempat sampai di tujuan.

Dan Alden juga baru juga sampai.

"Dimana Syifa?" Tanya Alden dengan penuh kepanikan.

"Kayaknya di dalam ini deh"ucap Kiran.

"Yaudah ayo masuk" ucap Rafa.

Mereka berlima masuk ke dalam sebuah rumah yang besar, dinding yang warnanya sudah pudar dan dipenuhi lumut.

"Tolong!!!" Suara Syifa yang terdengar sangat kecil.

"Hah? Itu suara Syifa kan?" Ucap Anna.

"Iya deh kayaknya" balas Alden.

"Yok, ikuti suaranya" ucap Razgan.

Mereka berlima berdiri lurus dan tepat di depan mereka Syifa terlentang.

"Syifa!!" Ucap Anna dengan tangisannya. "Tolongin buka cepat!"

Mereka berhasil membuka ikatan yang mengikat kaki dan tangan Syifa.

Syifa menangis sesenggukan.

"Syif, Lo gapapa kan?" Tanya Anna yang masih diisi dengan tangisan.

"Sakittt" balas Syifa.

"Syif" ucap Alden dengan mengulurkan tangan kanannya.

"Jangan sentuh gue!" Ucap Syifa dengan muka yang sangat ketakutan

Mereka semua terkejut ketika mendengar ucapan itu keluar dari mulut syifa.

"Lo diapain syif!?" Tanya Anna.

"Sakitt" eluh Syifa.

"Ayo, ikut gue keluar" ucap Anna.

Syifa menatap mereka semua seolah-olah dia tidak mengenalnya.

Anna membawa Syifa keluar dari rumah itu.

" Lo duduk disini bentar ya" ucap Anna.

"Jangan ada cowo ya" balas Syifa.

"Alden?" Tanya Anna.

Syifa menggelengkan kepalanya "gak".

"Hmm, oke"

"Kalian semua, kayaknya Syifa trauma berat" ucap Anna yang dimulai lagi dengan tangisan. "Pokoknya kita harus cari tau siapa pelakunya!"



Air dan Minyak [ On Going ]Where stories live. Discover now