-Keila-

47 20 25
                                    

"Hmmpp, hmmpp"

Brak-brak-brak.

Suara keras dari kegelapan datang menghapus keheningan ruangan bawah tanah itu. Terdapat seorang wanita terduduk di sebuah kursi berkarat. Tangan dan kaki nya diikat kencang, saking kencangnya bila dia bergerak sedikit saja, akan melukai tubuh mulusnya. Mulutnya di tutup dengan lakban hitam berlipat-lipat.

Mendengar tawanannya sudah bangun. Seorang wanita berjalan kearahnya. Kenapa wanita? Padahal tempat itu gelap, dengan begitu tidak bisa di pastikan bukan?. Memang tidak jelas, tapi langkah kaki yang sekarang terdengar, menunjukkan pemakaian seorang wanita.

High heels, suara runcing dari sepatu itu, mendiamkan tawanannya yang berontak.

"Buka penutup mulutnya sekarang." Suruhnya dengan ucapan elegan.

"Baik."

Breett

Dengan cepat dan memakai tenaga yang seharusnya tidak diperlukan. Pria berwajah sangar itu membuka selotip yang berada di mulut wanita di hadapannya dengan sekuat-kuatnya, seakan-akan sedang merobek mulutnya. Hingga saat dibuka, selotip tersebut meninggalkan bekas luka di pipi manisnya itu.

"Aww. Pasti sakit. Apakah kamu baik-baik saja?" Ringis orang lain yang melihatnya. Tapi yang mengalaminya hanya diam menahan kepedihan di mulutnya.

"HEIII LO SIAPA?!!" Teriaknya walau kepedihan masih terasa.

"Oh kamu belum tau siapa aku?" Ucap wanita itu, menirukan logat seseorang yang pernah wanita yang tengah diikat itu dengar hingga dirinya merasa Dejavu.

"Kata-katanya mirip seseorang."  Matanya yang merah melotot tajam.

"Perkenalkan aku Brissila Anastasia. Calon kepala sekolah SMA Internasional. Ada pertanyaan lagi?"

"Anastasia? Kenapa lo nangkep gue?!"

"Ada masalah apa lo sama gue?"

"Brissila? Siapa Brissila? Gue sama sekali gak kenal lo. Lo mungkin salah orang, jadi tolong lepasin gue. Gue akan lupain hal ini, gue mohon gue mau pulang ke rumah." Dia teringat pada kucing kecilnya yang ia tinggalkan sendiri di rumahnya dan belum diberi makan.

"Keila Azzahra. Anak buangan ibunya di panti asuhan pelangi. Pada umur 8 tahun, kamu dan anak-anak lain di panti, dibuang oleh kepala panti asuhan karena keadaan finansial. Hidupmu cukup menyedihkan juga?"

Ya, anak yang sedang diikat kaki tangannya itu adalah Keila. Seusai sekolah Keila langsung pulang menuju rumahnya. Tapi belum sampai setengah perjalanan, seseorang dari arah belakang menyeret tangannya dan menyuntik tangannya, sampai ia tertidur lelap di pangkuan orang itu.

Keila diam beberapa saat -terlalu terkejut pada perkataan orang yang berjarak 10 kaki dari tempatnya duduk saat ini. Bola mata Keila membesar, seperti akan keluar dari matanya. Kenapa wanita didepannya bisa tau semua itu? Siapa dia? Dan sebenarnya mau apa dia?

"Maksud lo apa hah?" Keila berusaha tidak apa-apa. Toh semuanya bakal tau kalau ingin tau. Tapi kenapa sekarang?, dia belum memperhitungkan apa yang akan terjadi pada kehidupan normalnya selanjutnya bila seseorang memberitahukan hal itu pada orang lain. Apa dia akan di bully lagi? Padahal dia sudah bertekad tidak akan terjadi hal seperti itu. Apa sekarang dia akan tetap kuat setelah kehilangan sosok kakak yang sangat penting baginya?.

"Kamu di temukan dan diadopsi oleh seorang pelajar SMA yang kebetulan sedang lewat jalan itu. Bukankah itu keajaiban? Dia sangat menyayangi dan mengurus dirimu seperti pada keluarganya sendiri.  Tapi sayangnya setelah 7 tahun, dia meninggalkan kamu. Hm.., ini sangat rumit."

AgathaWhere stories live. Discover now