-kejadian demi kejadian-

39 26 7
                                    

"Conan! Woy Conaaaannnn!" Teriak Fanny memanggil Conan yang tengah duduk diam di tangga sekolah.

"Apa Fan?" Sahut Conan lemas -tak bertenaga.

"Lo tau kakak nya Grisly kan??" Tanya Fanny antusias, sambil melompat-lompat kegirangan.

"Tau lah, kan kemarin kita ketemu." Conan berusaha cool dan seakan tak peduli, padahal dilubuk hatinya ia sangat menantikan berita wanita yang dilihatnya kemarin itu.

Dimata Fanny, Conan terlihat aneh tidak seperti biasanya. Detik itu, Fanny langsung mengira laki-laki di depannya sekaligus temannya itu sedang menyukai wanita yang sedang menjadi bahan pembicaran.

"Gimana menurut lo Agatha itu?" Fanny memulai kejahilannya.

"Agatha itu cantik, dia sangat populer, dari hari pertama saja dia langsung di masukan dalam most beauty di SMA ini. Dia juga sangat populer dikalangan laki-laki dan perempuan. Dari wajahnya sih kayaknya dia cewek baik?" Lagi-lagi Conan menjawabnya dengan biasa saja, tapi di kuping Fanny kata-kata itu seperti kata pujian pada orang yang disuka.

"Ia sih dia memang sudah populer dari hari pertama, apalagi pas kejadian di kantin , hampir semua siswa di sekolah ini liat kejadian itu. Dia emang cantik banget, beda dengan Grisly, kecantikannya itu lebih alami." Fanny mangut-mangut, mengiyakan pikiran sendiri.

"Grisly juga cantik kok." Conan tiba-tiba memuji.

"Cantik sih..., eh ya Nan jangan bilangin ke Grisly kalau kita ngomongin kakak nya ya. Soalnya menurut dari apa yang gue liat di kantin dan tentunya feeling gue, Grisly itu ada dendam kesumat sama kakaknya."

"Oh" Sahut Conan.

"Plis jangan bilang ya Nan pliss.."

"Ya Nan ya...." Fanny terus memohon.

"Iya deh iya. Gue gak akan bilang apa-apa sama Grisly." Conan memutuskan.

"Ada apa ini? Kenapa gue gak boleh tau?" Tanya Grisly yang tiba-tiba muncul dari belakang Fanny. Hingga sontak mengagetkannya.

"Eh Grisly!"

"Lagi ngomongin apa kok seru keliatan seru banget? Pake sebut-sebut nama gue lagi." Grisly menekan ucapannya.

"E-eh, gak ngomongin apa-apa kok. Masa kita ngomongin lo sih." Fanny panik hingga membohongi Grisly. Sementara Conan duduk di tangga seakan tak peduli.

"Yakin?"

Dengan gesit Fanny kebelakang Grisly, memegang pundak temannya itu, dan perlahan memijat-mijat nya. "Untung lo disini, gue sama Conan lagi ngomongin kakak lo nih." Fanny nyengir, mengubah topik, padahal tadi dia baru saja berkata pada Conan untuk tidak membicarakan Agatha, akibat situasi yang memaksanya mau tak mau ia melanggar perkataannya sendiri.

"Kakak gue? Agatha?"

"Iyalah siapa lagi kalau bukan dia!"

"Ngomongin dia buat apa? Gak jelas banget sih. Nyari topik tuh yang bermanfaat bukan gosip kayak gini. Apalagi gue gak mau ngedenger nama itu."

"Tapi.., kalian ngomongin Agatha tentang apa?" Grisly kepo.

"Lo tau kan tadi gue telat. Nah jadi pas tadi gue ngelewat ke depan kelas MIPA 1. Gak sengaja gue denger keributan di kelas MIPA 1. Karena gue orangnya kepoan, jadi gue terusin ngupingnya. Tiba-tiba Gue kaget karena Agatha ngomong bahkan mohon-mohon sama guru buat ngasih hukuman sama dia."

"Hah?" Potong Grisly dan Conan bersamaan. Kemudian mereka berdua saling melihat satu sama lain.

"Ekhem." laki-laki itu langsung buru-buru berbalik kearah lain. Membuat Grisly merasa aneh, tapi karena topik tentang Agatha dia jadi mengabaikannya. Entah kenapa dengan sikapnya, hanya dirinya sendiri dan tuhan yang tau kenapa sikapnya menjadi seperti itu bila mendengar percakapan tentang Agatha. Atau..., karena Grisly?.

AgathaWhere stories live. Discover now