Serrano

23 6 9
                                    


Kota Serrano, daerah pemukiman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kota Serrano, daerah pemukiman.

"Ivy tutup jendela kamarmu supaya kau tidak kedinginan!" Ivy yang mendengar perintah ibunya itu segera menaiki tangga menuju kamarnya dan hendak menggeser jendela kacanya. Namun sebelum ia menutup jendelanya, ia melihat kabut di luar yang semakin tebal. Ivy pun mendekat karena penasaran dengan kabut yang naik ke beranda di depan jendela kamarnya. Tiba-tiba saja ada seekor kelinci yang keluar dari kabut itu dan melompat-lompat melayang mengitari kepalanya dan membuat gadis kecil itu takjub.

"Bagaimana mungkin?" tanyanya seraya tertawa gembira berusaha menyentuh kelinci transparan yang melompat-lompat itu, namun ketika gadis itu ingin menyentuhnya, kelinci itu melompat menabrak wajahnya dan membuat gadis itu terjatuh ke belakang kemudian tak sadarkan diri.

"Selamat tidur, nona kecil..."

.

Kota Serrano, Distrik Perbelanjaan

Kabut yang menyelimuti Serrano malam ini tidak berpengaruh banyak pada rutinitas keramaian di malam hari. Distrik perbelanjaan dan kedai-kedai makanan masih berjalan seperti biasa. Bahkan kedai-kedai yang menyediakan makanan hangat terlihat lebih ramai dari biasanya akibat kabut yang membuat suhu udara sedikit menurun. Namun tak ada hal yang berubah selain itu, hampir tidak ada.

"Nicholas, pegang tangan ayah," pinta seorang pria pada putranya yang berjalan di sampingnya. Keduanya berjalan tenang di tengah kabut tipis melewati deretan pertokoan yang menjual berbagai macam benda. Keduanya baru saja keluar dari toko serba ada untuk membeli beberapa keperluan rumah dan bahan makanan.

Pria itu tampak mengecek selembar kertas panjang yang penuh dengan tulisan apa saja yang harus mereka beli.

"Apa ada lagi yang kurang, Ayah?" tanya Nicholas memerhatikan ayahnya yang sedang mengecek tulisan di kertas yang ia pegang. Ayahnya menggeleng pelan, "sepertinya sudah lengkap."

"Bolehkah aku membeli cheesecake? Teman-teman bilang toko kue di blok dua distrik perbelanjaan punya cheesecake yang enak!" rayu Nicholas pada ayahnya yang dijawab dengan anggukan. Keduanya pun berjalan menuju toko yang ditunjukkan Nicholas dan ternyata tak begitu jauh.

"Baiklah tunggu di kursi ini biar ayah yang mengantre," ujarnya lalu masuk ke dalam toko kue berwarna pastel dengan banyak etalase kaca yang memamerkan kue-kue buatan mereka. Nicholas pun menunggu dengan patuh sambil duduk di kursi pengunjung di depan jendela kaca toko kue.

Tiba-tiba saja muncul sebuk-serbuk berkilau di depan wajahnya yang mebuatnya reflek menutup matanya.

.

"Nick, ayah sudah membeli cheesecake untukmu!" seru ayah Nicholas yang keluar sambil mengangkat kotak kue berwarna oranye dan kuning. Pria itu mengedarkan pandangannya dan mendapati kursi tempat putranya duduk tampak kosong tanpa ada presensi putranya.

NECROMANCER [TAMAT]Where stories live. Discover now