Jejak Necromancer

25 4 5
                                    

JLEB BRUK

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

JLEB BRUK

Danio buru-buru menarik pedangnya dan melihat ke arah bidikan Rey yang mengenai sesuatu. Pemuda bersurai perak itu mendekat dengan hati-hati dan mengeratkan genggaman tangannya.

"Kau memanah burung yang tidak berdosa," ujar Danio yang melihat seekor burung terkena anak panah milik Rey. Sementara tak ada jawaban dari Rey. Laki-laki itu hanya berjalan santai menghampiri Danio yang masih memandangi burung yang telah meregang nyawa itu.

"Aku merasa ada yang mengawasiku tadi, di tempat burung itu bertengger," kata Rey membela diri dan melihat hanya seekor burung yang ia panah. Danio melirik tajam Rey Demian yang berdiri di sampingnya. Laki-laki ini memiliki intuisi yang sangat tajam diantara para pemburu necromancer dan Danio cukup mempercayai intuisinya karena memang beberapa kali terbukti benar. Namun ia ingin membuktikannya sendiri.

"Tidak ada jejak sihir pada burung ini—lihat?" tutur Danio sambil mendekatkan bagian pedangnya yang terdapat kristal sihir untuk mendeteksi adanya sihir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tidak ada jejak sihir pada burung ini—lihat?" tutur Danio sambil mendekatkan bagian pedangnya yang terdapat kristal sihir untuk mendeteksi adanya sihir. Kristalnya sama sekali tidak bercahaya, berbeda dengan tempat hilangnya Kayla yang sedikit menunjukkan jejak. Rey mendecih lalu bangkit dan menaruh kembali busurnya yang kini sudah berubah menjadi tongkat dan memasukkannya ke dalam tempatnya di belakang punggungnya.

"Ayo masuk lebih dalam, lagipula ini masih pagi."

***** 

Scarlea memperhatikan bagaimana ibunya mengucapkan mantra pengubah. Ia mengerjapkan matanya seakan masih bingung bagaimana ibunya bisa melakukan itu dengan mudah.

"Tu-tunggu...apa yang harus kukatakan?" tanya Scarlea pada ibunya yang tersenyum lembut. Arona pun memegang pundak Scarlea dan membuatnya menghadap ke cermin lalu menunjuk bayangan gadis itu di cermin.

"Pertama, tenangkan dirimu dan lihat dirimu di cermin. Berkonsentrasilah pada rambutmu lalu tutup matamu," jelas Arona lalu melepas tangannya dari pundak anaknya.

"Iya, lalu? Aku sudah menutup mataku."

"Konsentrasikan semuanya pada rambutmu dan warna apa yang kau inginkan, ingat-ingat warna itu dalam benakmu lalu katakan.. mutatione figura," dikte Arona dengan sabar. Scarlea pun menghela nafas panjang. Bahunya bergerak naik lalu perlahan turun.

NECROMANCER [TAMAT]Where stories live. Discover now