1.7 ➳ Jealous But Deny

Start from the beginning
                                    

"uhuk uhuk!" kata haruto berharap haera akan memperhatikannya tapi ternyata tidak.

haera mengerutkan keningnya "gak biasanya jungwon ngajakin jalan." monolog haera membuat haruto langsung melihat ke arahnya.

Haera tersenyum "haruto aku mau nanya, menurut kamu aku terima apa jangan ajakannya jungwon?"

Haruto menatap haera dengan tatapan tidak percaya, apa di dunia ini ada seorang istri yang meminta pendapat suaminya untuk pergi bersama pria lain?

"apa aku terima aja ya?" ucap haera saat haruto hanya diam dan tidak menjawab ucapannya.

haruto membuang nafasnya. terserahlah, lagipula haruto tidak peduli haera pergi dengan siapa, bukankah itu bukan urusannya?

"kamu tolak ajakan laki-laki yang namanya jungwon itu, bilang kalo melem ini kamu ada acara." ucap haruto, walaupun ia mencoba untuk bersikap tidak peduli, tapi nyatanya pria itu tidak bisa melakukannya.

"loh kenapa emangnya? aku kan gak ada rencana apapun malem ini." tanya haera sambil menatap pria di sampingnya.

Haruto hanya fokus dengan jalanan di depannya saat haera menatapnya.

"ada, kamu pergi sama saya malem ini." jawab haruto tanpa mengalihkan pandangannya.

Haera mengangguk dan hanya ber-oh ria "kemana?"

"ke pesta salah satu rekan bisnis saya." jawab haruto lalu melihat ke arah haera.

Sebenarnya haruto tidak terlalu suka pergi ke pesta semacam itu, tapi ia lebih tidak suka saat haera pergi dengan seorang pria, terlebih lagi bersama pria yang bernama jungwon.

"haruto aku-

"saya gak terima penolakan, apapun alesannya." kata haruto memotong ucapan haera.

"siapa yang mau nolak sih, orang aku cuma mau nanya rekan kamu itu mafia apa bukan?"

Haruto membuang nafasnya, ia benar-benar tidak mengerti dengan apa yang ada di pikiran haera.

"iya. kenapa, kamu takut?" tanya haruto sambil menatap mata haera.

Haera tersenyum dan meringis "hehe sedikit."

Haruto terkekeh mendengar jawaban polos haera.

"tapi aku beneran gak takut kok, karna aku tau kamu bakalan ngelindungin aku." lanjut haera lalu menatap mata haruto membuat tatapan mereka langsung bertemu.

Haruto langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain saat merasa jantungnya berdebar kala bertatapan dengan haera tadi.

Sama seperti haruto, haera juga langsung memalingkan wajah dan tersenyum sambil menatap jalanan di sampingnya.

-ˋˏ 🖤 ˊˎ-

"turun." titah haruto saat mobilnya sudah berhenti di depan sebuah butik.

"hah? mau ngapain?"

Haruto membuang nafasnya "saya gak mungkin ajak kamu ke pesta pake seragam sekolah."

Haera tersenyum dan menunjukan deretan giginya "hehe iya aku lupa."

Haruto memutar bola matanya malas. untung saja gadis yang berada di sampingnya ini adalah istrinya. jika orang lain yang ada di posisi haera, ia pasti sudah menurunkannya di jalanan tadi.

"eh haruto tungguin aku!" teriak haera saat haruto masuk ke dalam butik dan meninggalkannya sendirian di mobil.

"selamat datang tuan, nona." kata seorang pelayan seraya membungkukkan badannya.

Haruto mengangguk dan beralih menatap haera "cepet masuk, jangan lama-lama kita bisa telat nanti." kata haruto lalu melihat jam di tangannya.

"iyaa." jawab haera lalu mengikuti pelayan itu untuk memilih baju dan mulai bersiap.

"jeongwoo." monolog haruto saat nama jeongwoo tertera di layar ponselnya, kemudian ia langsung mengangkatnya.

"halo."

haruto lo jadi dateng kan ke pesta tuan lee?

"iya, gue masih nunggu haera siap-siap."

gue cuma mau bilang kalo pestanya bentar lagi bakalan di mulai

"iya gue tau." kata haruto dan langsung mematikan sambungan telponnya.

"haruto." panggil haera saat ia sudah keluar dari ruang ganti.

"udah selesai-

Haruto menggantungkan ucapannya saat melihat penampilan haera.

Haera mengenakan dress pendek berwarna hitam lengan panjang tapi dengan bahu terbuka, membuat penampilan gadis itu terlihat sangat berbeda dari biasanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haera mengenakan dress pendek berwarna hitam lengan panjang tapi dengan bahu terbuka, membuat penampilan gadis itu terlihat sangat berbeda dari biasanya.

Haruto memijat pelipisnya, sebenarnya baju apa yang pelayan tadi pilih untuk haera? dress itu terlalu terbuka untuk ukuran seorang gadis polos seperti haera.

"gimana, bagus gak?" tanya haera lalu menatap dirinya sendiri.

"terlalu pendek dan terlalu terbuka."

Haera mengangguk "iya sih, terus gimana, ganti lagi?"

Haruto melihat jam tangannya, jika menunggu haera kembali mengganti bajunya pasti mereka akan terlambat.

"gak perlu, kita pergi sekarang." ucap haruto, ia mengambil salah satu black card miliknya, dan langsung mengajak haera keluar darisana setelah membayar semuanya.

••••~~~~
















To Be Continued.

Jangan lupa vomment nya ya!

Thank you;

Sampai jumpa di chapter selanjutnya~~ ♥️

✤ BE MAFIA WIFE ⛓ HARUTO ✤Where stories live. Discover now