0.9 ➳ Heal Me Or Leave Me

18.3K 2.2K 97
                                    

꧁•⊹٭ ʙᴇ ᴍᴀꜰɪᴀ ᴡɪꜰᴇ ٭⊹•꧂


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















⇢ . . 🦋 •• ✦ •• 🦋. . ⇢

"ra ini udah malem, lo gak takut orang tua lo nyariin? mending lo pulang." kata mina sambil menatap sahabatnya yang sedang memakan macaron di tangannya.

Haera menggeleng, dia memutuskan untuk menginap di apartemen mina saja malam ini, karena ia terlalu malas bertemu dengan haruto.

"nggak na, gue nginep di apartemen lo aja ya. boleh kan?" ucap haera sambil meminum air putih di depannya.

"ya boleh-boleh aja sih, tapi orang tua lo gimana?"

"lo tenang aja, gue udah ijin kok." kata haera sambil kembali memakan macaron yang di belinya tadi.

"lo suka banget sama macaron ya ra?" tanya mina yang di jawab anggukan oleh sahabatnya itu.

"iya macaron tuh bentuknya lucu, terus rasanya juga manis."

Mina mengangguk, lalu memegangi perutnya "aduh gue juga jadi laper, gue mau masak ramen dulu ya ra, lo mau gak?"

"lo aja deh na, gue masih kenyang."

Mina mengangguk dan langsung pergi ke arah dapur untuk memasak ramen yang diinginkannya.

Haera mengambil ponselnya yang ada di meja saat ponselnya itu berdering, dan tertera nama mafia dingin di sana, lalu ia langsung mengangkatnya.

"Halo."

Jung haera kamu dimana? pulang sekarang

"gak, gue gamau pulang." ucap haera menolak permintaan haruto.

saya bilang pulang sekarang.

"gue bilang gue gak mau haruto."

buka pintu sekarang, atau saya rusak pintu apartemen ini sekarang juga.

Haera mendecak, bagaimana bisa pria sedingin es itu mengetahui tempat ini? haera menutup panggilannya dan keluar untuk menghampiri haruto.

"Haruto, lo kok tau gue ada di sini?" tanya haera saat ia membuka pintu, ia mendapati haruto sedang berdiri sambil menatapnya dengan tajam.

"pulang." kata haruto sambil menarik tangan haera, tapi dengan cepat gadis itu langsung menepisnya.

"gue gamau, lo gak bisa maksa gue haruto."

Haruto membuang nafasnya "apa maksud kamu kabur dari bodyguard saya dan bikin mereka nunggu seharian?"

"i-itu salah mereka sendiri, gue udah suruh mereka pulang tapi mereka tetep gamau." jawab haera masih mencoba membela dirinya.

"mending lo pulang aja, gue mau nginep di apartemen mina soalnya." kata haera sambil berniat kembali masuk ke apartemen mina, tapi haruto dengan cepat langsung memanggul tubuh haera layaknya karung beras.

"HARUTO LEPASIN GUE!!" kata haera sambil terus memukul pundak haruto, tapi pria itu tidak bergeming sedikitpun.

Haruto tidak peduli saat orang-orang menatap ke arahnya, ia membawa haera keluar dari apartemen dan mendudukkan gadis itu di mobil miliknya.

"gue gak mau pulang haruto." kata haera saat haruto menutup pintu mobilnya.

Haruto tidak menggubris perkataan haera, ia mengitari mobil dan duduk di samping haera.

..... ⛓💣˚⁀➷🖤✦ .....

Di perjalanan mereka hanya diam, haruto yang fokus menyetir dan haera yang sibuk memperhatikan jalanan di sampingnya, membuat suasana hening menyelimuti keduanya.

SKRRT!

Haruto menginjak rem secara tiba-tiba saat ada beberapa orang yang menghadang mobilnya, membuat haera meringis karena kepalanya mengenai dasbor mobil.

"aduh.." ringis haera sambil memegangi kepalanya.

Sekelompok orang berbadan besar itu turun dari motor dan berjalan menghampiri mobil haruto "Cepat turun sekarang!!"

"mereka siapa?" tanya haera sambil menatap haruto yang berada di sampingnya.

Haruto mendecak, ia melepas seatbealt yang melingkar di badannya dan beralih menatap haera "jangan keluar apapun yang terjadi." ucap haruto lalu keluar dari mobil.

"kau travis bukan?" tanya salah seorang pria sambil meregangkan otot-otot badannya.

Haruto melepaskan jas miliknya, membuangnya ke sembarang arah dan menggulung kemejanya sampai siku.

Beberapa orang tadi langsung menghajar haruto dan haruto tentu saja membalasnya.

Sedangkan haera hanya memperhatikan pertarungan sengit di depannya sambil menutup mulutnya, saat haruto memutar tangan pria itu sampai ia berteriak kesakitan.

"HARUTO AWAS!!" kata haera saat melihat salah seorang dari mereka mengeluarkan pisau dari dalam saku celananya.

Haruto melihat ke arah haera saat mendengar teriakan dari gadis itu, membuat fokusnya langsung buyar.

Pisau itu nyaris mengenai tubuh haruto kalau saja ia tidak menghindar, tapi pisau itu berhasil menggores tangan kirinya.

Haera mengigit kukunya, dia harus melakukan sesuatu. karna ia tidak bisa membiarkan haruto melawan beberapa orang itu sendirian, tidak peduli ia mafia sekalipun, haera tetap tidak bisa membiarkannya.

Gadis itu mengambil ponselnya dan mencari suara sirine polisi di sana, lalu menyalakannya. membuat beberapa orang itu langsung menaiki motornya dan melenggang pergi darisana.

Haera keluar dari mobil dan langsung menghampiri haruto yang sedang bersandar di bawah pohon sambil memegangi tangan kirinya.

"haruto lo gapapa?" tanya haera yang hanya di jawab gelengan kepala oleh haruto.

"tangan lo luka."

"tolong ambil kotak obat di dalam mobil." kata haruto yang langsung di lakukan oleh haera.

Haera kembali dengan kotak obat di tangannya "ini kotak obatnya."

"tolong bantu saya obatin tangan saya." kata haruto sambil terus memegangi tangannya.

Haera mengigit bibirnya, bagaimana caranya ia mengobati luka di tangan haruto sedangkan pria itu mengenakan kemeja? apa ia harus membuka kemejanya?

"haruto gimana caranya, lo kan pake kemeja." kata haera sambil beralih menatap ke arah lain.

"yaudah kamu bantu saya lepasin kemeja ini."

Haera membulatkan matanya "hah? gamau."

"kalo kamu gamau, cepet pergi dari sini, sebelum orang ngira kamu yang nyerang saya."

Haera terdiam, ia tidak mungkin meninggalkan haruto dengan keadaannya yang seperti ini, karena haruto terluka juga karena harus menjemputnya tadi.

Haera membuang nafas, ia menutup matanya dan mulai melepas kancing kemeja milik suaminya.

••••~~~~



















To Be Continued.

✤ BE MAFIA WIFE ⛓ HARUTO ✤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang