1.0 ➳ I Don't Love You, Right?

18.9K 2.1K 36
                                    

꧁•⊹٭ ʙᴇ ᴍᴀꜰɪᴀ ᴡɪꜰᴇ ٭⊹•꧂



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













⇢ . . 🦋 •• ✦ •• 🦋. . ⇢

Haera membuka dua kancing baju suaminya dan mulai mengoleskan obat merah di tangan kiri haruto, kemudian membalutnya dengan perban secara perlahan.

sedangkan haruto hanya menatap wajah haera yang dekat dengannya, sangat dekat. haruto bahkan bisa merasakan hembusan nafas gadis itu mengenai wajahnya.

"udah kan?" tanya haera yang hanya di jawab gumaman oleh haruto.

haruto berdiri dari tempatnya dan kembali mengancingkan kemejanya, membuat haera langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"saya mau pulang, kalo kamu mau tetep disini saya gak akan ngelarang." jawab haruto lalu berjalan ke arah mobilnya.

Haera menggeleng, ia lalu berlari dan masuk ke dalam mobil haruto sebelum pria itu benar-benar meninggalkannya sendirian di tempat sepi seperti ini.

"haruto emangnya tangan lo gak sakit di pake nyetir?" tanya haera tapi haruto tidak menjawab pertanyaannya.

Haera membuang nafasnya, ia merasa seperti sedang duduk bersama patung sekarang ini.

"Saya gapapa, luka kayak gini udah biasa buat saya, dan kalo saya gak nyetir, kita gak akan bisa pulang." jawab haruto tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan di depannya.

Haera mengangguk "kalo gue boleh tau, mereka siapa? kenapa mereka manggil lo dengan nama travis?"

"kamu gak perlu tau, tapi yang jelas mereka musuh saya." jawab haruto.

Haera menatap haruto yang berada di sampingnya, pekerjaan haruto adalah seorang mafia. dan sepertinya mempunyai musuh bukanlah hal yang baru bagi seorang mafia seperti haruto.

"mereka ngincar kamu, mereka tau kamu istri saya, karna itu saya suruh bodyguard buat jagain kamu di sekolah." lanjut haruto membuat haera terkejut mendengar ucapannya.

Haera merasa bersalah, ternyata haruto tidak seburuk itu, ia hanya ingin melindunginya "gue minta maaf karena udah berburuk sangka sama lo."

"gue juga minta maaf karena lo harus jemput gue, tangan lo jadi luka."

Lagi-lagi haruto hanya menjawab dengan gumaman, membuat haera merasa semakin bersalah.

..... ⛓💣˚⁀➷🖤✦ .....

"turun." titah haruto saat mereka sudah sampai di depan mansion milik haruto.

Haruto melepas setbealt nya dan beralih menatap haera yang berada di sampingnya.

Pria itu terkekeh saat melihat haera terlelap di sampingnya, ia menatap wajah haera yang terlihat sangat cantik saat sedang terlelap.

Haruto berniat membangunkan haera, tapi ia urungkan saat mendengar dengkuran halus dari haera, sepertinya gadis itu sangat lelah sampai-sampai ia mendengkur.

haruto membuka setbealt milik haera, menggendongnya ala bridal style, dan membawanya masuk ke dalam mansion.

Haruto membaringkan tubuh haera di kasur, dan menyelimutinya dengan selimut.

Ingatan saat haera tersenyum kembali memenuhi pikiran pria itu, lalu entah apa yang merasuki pikirannya, haruto mulai mendekatkan wajahnya dan berniat mencium bibir haera.

Dan saat bibir itu akan menempel, haruto langsung menjauhkan dirinya, lalu pergi dari sana.

Haruto pergi ke kamarnya dan duduk di pinggiran kasur, ia menggelengkan kepalanya, tidak mungkin dirinya mencintai haera. benar kan?

Karna perasaan yang biasa di sebut cinta itu hanyalah omong kosong dan ia harus ingat hal itu.

Pria itu beralih mengambil sebuah foto yang ada di nakas dan melihatnya.

Di foto itu terlihat seorang anak laki-laki yang sedang tertawa bersama kakeknya, dan anak laki-laki itu terlihat sangat bahagia.

Haruto mengepalkan tangannya saat ia mengingat masa lalunya, karena hal bodoh yang bernama cinta membuat keluarganya hancur berantakan.

Ayahnya sangat mencintai istrinya yaitu ibu haruto, tapi ternyata ibu haruto mengkhianati ayahnya dan meninggalkan haruto bersama ayahnya begitu saja.

Kehidupan ayah haruto menjadi berantakan saat istrinya meninggalkannya, ia sering mabuk dan jatuh sakit, lalu akhirnya pergi meninggalkan haruto sendiri.

Haruto tumbuh besar dengan kasih sayang dari kakeknya yang seorang mafia, ia sangat menyayangi kakeknya, dan akan melakukan apapun yang kakeknya perintahkan.

Sejak saat itu haruto membenci hal yang bernama cinta, karena menurutnya cinta itu hanya akan membuat seseorang menjadi lemah.

Haruto kembali menaruh foto itu di nakas dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.

-ˋˏ 🖤 ˊˎ-

Haera membuka matanya, saat mentari pagi masuk ke sela-sela jendela kamarnya, ia bangkit dan mengubah posisinya menjadi duduk.

"gue masih pake seragam?" monolog haera, sedetik kemudian ia baru mengingat kalau ia tertidur di mobil haruto tadi malam, tapi siapa yang membawanya ke kamar?

Tidak mungkin haruto, haera tidak yakin pria sedingin es itu akan melakukannya.

"Astaga! Gue kesiangan!!" ucap haera dengan sedikit berteriak saat ia melihat jam dinding yang menunjukan pukul delapan pagi.

haera mengacak rambutnya "kok gue bisa kesiangan sih? aish.." ucap haera dan kembali membaringkan badannya, ia menendang-nendang selimutnya karna merasa kesal dengan dirinya sendiri.

~•• ⛓ ☘ ⛓ ••~

Haera keluar dari kamarnya setelah selesai mandi dan mengganti bajunya, ia berjalan ke arah dapur untuk memasak.

Hari ini gadis itu tidak sekolah karna ia bangun terlambat tadi, jadi daripada bosan haera memutuskan untuk membuat sarapan sendiri.

"pagi bu choi." sapa haera dengan senyuman manisnya.

"selamat pagi haera." karna sudah mulai terbiasa, sekarang Bu choi memanggil haera tanpa embel-embel nona lagi.

"kali ini biar haera aja yang masak ya." kata haera sambil mencuci tangannya.

"tidak usah haera, biar bu choi aja." kata bu choi menolak.

"gapapa, haera mau masak kimbap bu, nanti ibu cobain ya."

"tapi-

"sekarang bu choi tunggu di sini, biar haera yang masak." kata haera sambil menyuruh bu choi duduk di bangku yang ada di sana.

••••~~~~






















To Be Continued.

Jangan lupa vomment-nya! ♥️

Thank you;

✤ BE MAFIA WIFE ⛓ HARUTO ✤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang