***

Jam istirahat tiba, seperti ucapan Freya dan Rayana, mereka ber-empat menyelusuri koridor.

Dug!

"Aduh!" keluh seseorang saat tak sengaja menabrak Ayna.

"Dih! Ada Dila(mpir), ngapain lo ngesot dibawah? Cosplay jadi suster ngesot? Udah gak cosplay jadi nenek lampir?" tanya Rayana panjang lebar.

"Apa lo bilang?!" seru Nadila Meisie-kang bully dan labrak.

"Lah kenapa? Bener kan ucapan gue tadi?" tanya Rayana.

"Ihh! Gara-gara temen lo nih bokong seksi gue jadi tepos!" tunjuk Dila ke Ayna.

"Sejak kapan lo punya bokong semok?" tanya Anara yang memang benar.

"Anjing lo ya! Bokong gue emang semok ya!" sentak Dila. "Ya gak guys?" tanya Dila ke antek-anteknya dibelakang.

Keduanya mengangguk membenarkan. "Bener tuh, Dila udah semok dari sononya! Iri ya lo pada?" ucap Lina Jasinda-salah satu antek Dila.

"Kita iri? Iri sama badan tipis gitu?!" ucap Freya histeris sambil menunjuk tubuh Dila. "Enggak sama sekali kita iri!" sambung Freya yang diangguki oleh Ayna.

"Heh! Sadar diri aja sih! Lo punya juga tipis gitu euw," ucap Zia Vanessa-antek Dila satunya.

"Heh! Punya gue gak tipis ya, mau gue kasih bukti hah?!" tantang Freya dengan majukan dadanya kedepan.

"Sorry lah ya, kita-kita gak selera liat punya lo yang tipis," ujar Dila dengan muka jutek.

"Ini kenapa pada bahas dada sih?" ucap Anara dalam hati. Untung koridor lagi sepi.

"Aduh! Udah deh capek gue liat muka lo ber-empat, yuk cabut guys," Dila berjalan melewati Anara dkk, dan dengan sengaja menabrak bahu Freya.

"TAKUT YA LO!! HUUU!! CEMEN, NYALINYA KECIL SIH KAYAK DADA NYA!" teriak Ayna saat melihat Dila dkk sudah jauh.

"Eh tadi kok jadi ributin tipis-tipisan sih?" tanya Anara bingung.

"Iya ya, ya ampun gue baru sadar," ucap Rayana menepuk keningnya.

"Untung aja koridor sepi, jadi gak ada yang denger," ucap Freya.

Mereka semua mengangguk setuju dan lanjut berjalan ke koridor lainnya.

Tak tau saja mereka, bahwasanya ada lima lelaki yang menguping perdebatan mereka.

"Anjing lucu ya kalo perempuan berdebat, debatin tipis-tipisan HAHAHA," kekeh Arka sambil memukul dinding.

"Hahaha, iya njir, 'punya gue gak tipis ya?! Mau gue kasih bukti hah?!' Aduh sakit perut gue!" ucap Rendi dengan meniru salah satu dialog Freya.

"Kenapa tadi Freya gak kasih bukti aja ya, kalo ada bukti kan enak, ye gak Ren?" ucap Arka.

Elang menoyor kepala Arka. "Omes lo anjing!"

"No pict, hoax!" ucap Rendi mendukung Arka.

"Setuju gue Ren!" ucap Arka menepuk pundak Rendi. "Freya gak kasih bukti, berarti punyanya tipis fiks!" sambung Arka.

"Sok punya lo udah besar aja," celetuk Elang.

"HEH! Barang gue besar ya, natural lagi," sewot Arka merasa tersinggung.

"No pict, hoax!" ucap Argara meniru ucapan Rendi dengan santai.

"Nih! Nih! gue kasih liat!" Arka ingin menurunkan resleting celananya namun dihentikan oleh Zafran.

"Gak malu lo! Tutup tuh lagi, gak selera juga kita-kita." ucap Zafran mencegah kelakuan Arkan.

"Udah ah ayok ke kantin, laper nih perut gue," ucap Rendi mendahului yang lain.

"Dih tadi aja gak percaya. Giliran mau dikasih bukti malah pergi" gerutu Arka.

Argara, Zafran, dan Elang menyusul Rendi dan meninggalkan Arka yang sedang mendumel tak jelas.

To be continued.....





Sumpah lagi gadak ide mau ngetik part ini, jadinya malah aneh 😩
___________________________________

•Jangan lupa tinggalin jejak vote dan komen sesudah bacaa ℘

•Komen 'next' disini ➛

•See you in the next chapter ᥫ᭡

•Jangan lupa untuk follow akun instagram aku ya @gitaaam_wp untuk melihat sekilas tentang Argara & Anara sekawan, yang mau follback-an bisa dm

•Jangan lupa untuk follow akun instagram aku ya @gitaaam_wp untuk melihat sekilas tentang Argara & Anara sekawan, yang mau follback-an bisa dm

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ARGARA: Cold Husband [ END ]Where stories live. Discover now