Bab Dua Puluh

13 10 6
                                    

•(•×•)•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(•×•)

Begitu pintu bus yang ditumpanginya terbuka, Christie segera keluar kemudian berlari kecil menuju minimarket. Secepatnya ia harus sampai di sana, karena jika Eric yang lebih dulu berada di sana dan melihatnya datang dari arah yang berlawanan dari apartemennya yang dulu, hal itu akan membuat Eric bertanya-tanya.

Minimarket sudah di depan mata, akhirnya Christie bisa sedikit bernapas lega. Ia belum melihat kehadiran Eric di depan sana.

Christie duduk di depan minimarket dengan sesekali melihat jam di ponselnya. Yah, sebenarnya gadis itu tak bisa berlama-lama di luar sini, karena sebenarnya ia tidak memberitahu Kei bahwa ia akan menemui Eric. Dan tidak tahu apa yang akan terjadi saat ia pulang nanti.

Ponselnya yang berada di genggamannya menyala, terdapat pesan masuk. Gadis itu berharap pesan yang diterimanya berasal dari Eric, jangan sampai dari Kei.

Eric

|Kau di mana?
|Aku sudah sampai

Christie mengerutkan kening lalu melihat sekitar minimarket. Ia jelas-jelas tak melihat kehadiran Eric. Lagi pula, Eric pasti datang menggunakan motornya, bukan?

Eric

Aku di depan minimarket|
Kau di mana?|

|Tolong temui aku di samping gedung

Tanpa membalas lagi, Christie berjalan ke samping gedung minimarket. Di sana ia menemukan seorang laki-laki berpakaian serba hitam tengah membelakanginya.

"Eric? Tidak biasanya kau memintaku menemuimu di-"

Seketika Christie membulatkan matanya saat sosok itu berbalik badan. Reflek kedua kaki gadis itu berjalan mundur. Dengan kuat tangannya menggenggam ponsel di depan dada.

Christie tidak bisa dan tidak mau berlama-lama di tempat itu. Ia berbalik hendak melarikan diri, namun dari arah belakang muncullah dua orang dan menghadangnya. Tak ada lagi jalan keluar hingga membuatnya mau tak mau kembali menghadap sosok itu.

"Kau siapa dan sebenarnya apa maumu?!" Christie bersuara cukup keras.

"Baiklah, aku akan memperkenalkan namaku. Aku Richard," balas sosok yang bernama Richard. Ia berjalan mendekat sambil berucap, "Dan kau tak perlu takut karena aku tak akan menyakitimu, Christie."

"Dari mana kau mendapatkan nomorku?" tanya Christie tak sabar, sekaligus takut. Ia lihat sosok itu berhenti melangkah dengan mata membentuk senyuman.

Natalie keluar dari cafe, ia langsung melihat kehadiran Richard di dekat mobilnya. Dengan sedikit ragu ia mendekati sosok itu. "Kenapa kau ke mari?" tanyanya.

"Jangan berpura-pura tidak mengetahui apa tujuanku untuk menghampirimu, Natalie."

Natalie menutup bibirnya rapat-rapat. "Untuk apa kau meminta nomornya?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Choice [Hiatus :/]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang