Bab Lima Belas

42 27 66
                                    

•(•×•)•

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.


(•×•)

‍‍‍‍‍‍‍Christie sedang duduk di depan meja belajar di apartemennya. Sesekali ia mengembuskan napas berat setelah membaca apa yang tertera pada kertas kecil yang sedang dipegangnya. Kini pandangannya beralih ke luar jendela yang berada di hadapannya, memandang langit malam yang saat itu tak ada bintang ataupun bulan. Ia menopang kepalanya dengan tangan kanan kemudian membuang napas pendek.

Gadis itu sedang sibuk memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa membayar cicilan apartemennya dalam batas waktu yang tidak lama lagi. Masih kurang dari dua minggu, tapi bisa saja ia akan keluar dari apartemen itu lebih cepat dari perkiraan karena belum membayar.

Matanya yang tampak lelah melirik lembaran uang di ujung meja, tidak banyak dan jumlah itu sama sekali tidak cukup untuk membayar cicilannya. Sepeda yang sudah tak dirawatnya akhir-akhir ini telah dijualnya siang tadi dengan harga yang sangat murah, bahkan sangat jauh dari harga beli.

Saat pulang sekolah, dan tanpa mengganti bajunya lebih dulu, ia langsung membawa sepedanya untuk dijual, tapi sayang ia kembali ke apartemen dengan perasaan kecewa. Ketika sampai di apartemen, ia bertemu dengan seorang pengurus apartemen, saat itu juga ia diomeli karena tidak kunjung membayar dan sosok itu berkata, jika Christie tidak membayar segera dan ternyata ada orang lain yang ingin tinggal di apartemen tersebut, ia harus segera angkat kaki dari sana. Tadi siang Christie tak bisa melakukan apa-apa, ia hanya menganggukkan kepalanya dengan perlahan lalu masuk ke apartemen dan mulai merenung sampai malam seperti ini.

Tuk ke-sekian kalinya Christie menghela napas lalu menaruh kepalanya di atas kedua lipatan tangan, pandangannya sendiri tetap pada kertas yang sudah lusuh sampai ponselnya yang terletak di depannya menyala, terdapat pesan masuk dan dengan sikap duduk yang sama ia membuka pesan tersebut.

Eric Shawn

|Kau tidak ke minimarket?

Aku sedang tidak enak badan|

|Kau sakit?
|Sejak kapan?
|Apa perlu ke rumah sakit?

Tidak perlu, aku hanya kelelahan|

|Tapi, besok kau akan pergi ke sekolah, kan?

Aku tidak tahu|

|Kalau kau butuh sesuatu beri tahu aku, oke?

Terima kasih, Eric|

|Selamat tidur

Christie memandang chat tersebut beberapa saat kemudian memilih kontak lainnya untuk mengirimkan pesan. Kepada Olivia.

*

Eric masih bersandar pada motornya yang terparkir di depan minimarket sambil menatap ponselnya yang menampilkan isi pesannya dengan Christie dan tanpa mengalihkan pandangannya, tiba-tiba terdapat pesan masuk dari sosok lain. Ia hanya membaca pesan tersebut dari notifikasi dan tidak membuka pesan yang diterimanya.

Choice [Hiatus :/]Место, где живут истории. Откройте их для себя