MCB| Lima puluh lima

2.9K 361 451
                                    

Happy 245k pembaca🔥

Ko bisa cepet banget si yaa rrrr i'm so happy😩

Tapi ya satu aja yang disayangin kalian pada jarang vote ya gak seimbang sama yang baca gaada separo:(

But gapapa aku masih hargain kalian yang rajin vote sama komen,makasi ya🤎

Yuk jangan jadi sider yuk satu vote sama komen kalian itu berharga banget buat aku, jangan lupa baca Author note di bawah juga yaa🦋

Selamat malem minggu, lagi! 🤍

*******




























"Minum," suruh Dafa. Cowok itu sudah membuka penutup hoodie nya disebelah Diana. Diantara lalu lalang nya ramai pejalan kaki juga kendaraan di jalanan tetap saja keduanya merasa sunyi.

Diana menggeleng kecil membuat Dafa tertawa geli hingga gadis itu menoleh padanya.

"Lo belom makan tiga hari, mau jadi apa hm?" Dafa mengusap pipi Diana yang sangat tirus. Apalagi bibir yang biasanya selalu mengoceh itu kini pucat. Sungguh Dafa kasian mata gadis itu tak lagi memancarkan kehidupan.

Ternyata semuanya terlalu berat untuk gadis itu.

Diana tetap diam menghadap kedepan. Membuat Dafa menghembuskan napasnya berat.

"Lo harus makan, gue capek gendong lo dari rumah," ujar Dafa lagi ketus menekuk wajah. Memang, Diana tak punya kekuatan untuk sekedar berjalan.

Ya bahkan dia tengah menggigil sekarang meski berusaha terlihat baik-baik saja.

"K-kak Dafa,"

"Ngapa lo?" acuh Dafa sudah malas. Dia lebih memilih meminum teh hangat nya.

"D-diana boleh minjem jaketnya? D-dingin," cicit Diana lirih.

Dafa menoleh sepenuhnya, memperhatikan nya lekat-lekat membuat Diana rasanya menyesal mengatakan itu. Diana tau, Dafa pasti akan menganggap bahwa dirinya paling tidak tau diuntung.

Dafa mendekatkan dirinya, "Makan dulu, baru gue hangatin lo." bisiknya sanggup membuat jantung Diana berdetak kencang.

"A-apa?"

"Ayo," Dafa tanpa ragu menuntun Diana ke kedai nasi goreng didekat mereka.

"Satu mang," ucap Dafa sembari mengatur posisi duduknya.

"Siap den."

"Minum," titah Dafa lagi.

Diana menatap minuman yang dibeli Dafa tadi namun tak kunjung diminum membuat cowok itu lagi lagi berdecak kesal.

"Lo minum atau gue beneran paksa lo pake cara gue hm?" suara Dafa berubah dingin membuat bulu kuduk Diana berdiri merinding.

"Lo gak lupa siapa gue kan Na? Lo mau nguji kesabaran gue?" ancam Dafa lagi.

"I-iya kak Dafa maaf," putus Diana akhirnya mengambil minum itu lalu meneguknya.

"Makan," titah Dafa lagi melihat nasi goreng mereka sudah datang.

"K-kak Dafa nggak?"

Dafa tersenyum miring, "Kita satu porsi berdua sayang, lo lupa hm?"

Tubuh Diana panas dingin mendengarnya. Bukan apa-apa dia jadi benar benar merasa mual nya menjadi.

"Hueek!" Diana menjauhkan dirinya dari nasi goreng itu.

"Kak Dafaaa, Diana kayaknya maag," ringis nya mengusapi perutnya sendiri.

My cool badboy [LENGKAP]Where stories live. Discover now