WEDDING DAY

2K 99 7
                                    

Hello everybadeh gong, udah siap menuju Ending dari cerita ini? Aing beberan nggak nyangka aja cerita pertama yang aing tulis bakalan kelar secepat ini,  beneran nggak nyangka aing bisa mengakhiri cerita ini sebentar lagi.
Tunggu part2 selanjut nya yah, masih ada satu part nih, dan beberapa extra part yang bakal aing publis, jadi jangan langsung hapus cerita ini dari library kalian yah nona nona😇.

🎶Rossa : Jangan Hilangkan Dia🎶

Happy Reading deh kalau gitu :

"Dia memang biasa saja.
Tapi cinta nya luar biasa"

~I Love U Pak Dokter~

Hari yang di tunggu-tunggu telah tiba, suasana berlangsung khidmat dan tenang di salah satu masjid besar yang ada di kota,  tapi meski begitu di dalam hati dan pikiran nya Rian mendesah berat, mencemaskan apa yang akan terjadi beberapa menit kedepan, apakah semua nya berjalan dengan lancar? Ia harap semua nya berjalan sesuai rencana. Rasa gugup menyergap dalam-dalam hati nya, membuat jantung  berdetak lebih cepat dari biasa nya. Duduk bersila di hadapan Bara dan juga salah seorang penghulu dan beberapa orang saksi. Selebihnya tamu undangan duduk pada tempat mereka masing-masing. Detik-detik sebelum terjadi nya pengucapan janji sakral Brian dan Claretta,  kedua keluarga sudah berkumpul.

Bara bersiap, ia menutup mata perlahan seraya menarik nafas--- "Saya nikah kan engkau dengan pinangan mu Claretta Liodra Revanza dengan mahar cincin berlian dan seperangkat alat sholat di bayar T u n a i!" Ucap laki-laki paruh baya merasa lega.

Sekarang giliran Rian yang akan menjawab, ia terlebih dahulu menarik nafas nya panjang sebelum menjawab.

"Saya terima nikah dan kawin nya Claretta Liodra Revanza dengan mahar tersebut di bayar tunai!" Ucap dokter Rian tanpa terbata atau rasa gugup sedikit pun.

Penghulu yang duduk bersebelahan dengan diri nya pun tersenyum "para saksi sah?" Tanya pak penghulu.

Seluruh saksi menjawab "SAHH!" Di ikuti kalimat syukur dari mereka semua serta berdo'a.

Claretta kemudian mencium punggung tangan dokter Rian,  setelah itu giliran pak dokter yang mengecup dengan lembut kening Claretta. Di tempat nya gadis itu terlihat sangat cantik dan anggun dengan kebaya putih bermotif elegant namun terkesan sangat mewah yang melekat sempurna pada tubuh nya yang mungil. Keduanya pun di lanjutkan dengan proses bertukar cincin, kemudian menandatangani buku nikah.

Di tempat nya Sasa tersenyum penuh haru, sahabat serta sepupu satu-satu nya yang dia punya kini telah menjadi seorang istri. Sesil dan Gladis pun begitu tak kalah bahagia nya. Keempat nya kemudian memilih untuk berfoto bersama.

Malam nya acara di lanjutkan dengan resepsi di taman rumah kediaman Claretta, pesta meriah dan beberapa tamu penting ayah nya pun turut hadir di acara ini.

"Selamat yah Retta. Udah jadi istri orang sekarang cukup deh yah bego tolol nya," Gladis berujar santai, yang mana langsung di hadiahi pelototan tajam dari Claretta.

"Selamat Retta, abang juga! Semoga cepat di beri momongan, yang ucul-ucul nggak sabar gue punya pona'an," Sesil memeluk Claretta dan sang kakak bergantian, kemudian ketiga nya berfoto bersama.

Sasa dengan anggun nya berjalan ke arah Claretta,  gadis itu kemudian tersenyum kecil lalu memeluk sepupu nya itu erat.
"Selamat yah Ret! Gue seneng lo bahagia, lo nggak perlu merasa kesepian lagi, dan nggak perlu kejar dokter Rian kayak orang gila lagi, sekarang dia udah jadi milik lo, tugas gue selesai yah!" Sasa berujar sedih, kemudian mengendurkan pelukan nya pada Claretta.

I Love U Pak Dokter [End✔ ]Where stories live. Discover now