Lunar

1.7K 142 7
                                    


Happy Readyng

Hallo apa kabar? Baik gak? Gimana yang jomblo? Aman gak?.

Yang pdkt? Aman?.

Yang pacaran? Gimana-gimana?.

Yang saling jaga komitmen tapi gak pernah dikasih kepastian jelas? Gimana masih mau bertahan?.

Yang udah putus di mulut bilang benci tapi di hati masih sayang banget gimana? Masih mau egois atau balikan?.

Ok semoga hari kalian menyenangkan:)

indahfaradilla,kim_Indah61

Dia berjanji akan selalu menjadi lunar dalam hidupku,aku hanya ingin dia tahu kalau saat ini aku membutuhkan dia sebagai lunar.

Claretta Liodra

***

Dari kecil Claretta sudah terbiasa hidup dibatasi, jangan inilah, jangan itulah, gak boleh main sama yang ini gak boleh main sama yang itu, jadi wajar-wajar saja jika sampai saat ini gadis itu tidak memiliki teman atau sahabat dekat selain Sasa Sabrina.

Bukan tanpa alasan, kedua orang tua nya melakukan semua itu karena mereka sangat sayang kepada Claretta mereka hanya tidak ingin kelihangan untuk yang kedua kali nya.

Hari itu Claretta ingat betul saat usianya baru menginjak lima tahun orang-orang berkumpul dirumah nya mengenakan pakaian serba hitam lalu bersahut-sahutan melantunkan do'a untuk seorang jasad remaja laki-laki yang terbujur kaku.

Claretta mendudukan dirinya tepat disebelah brankar ibu nya. Gadis itu tersenyum sendu, menatap wajah pucat Karina dengan kondisi tubuhnya yang dipenuhi selang oksigen untuk membantu menunjang hidup.

"Ma," gumam gadis itu.

"Mama gak capek apa tidur terus? Asik banget kayak nya. Mimpi'in apa sih?" Claretta meraih tangan pucat itu menggenggamnya lalu mengecup sebentar.

"Tau gak? Hari ini tepat tiga tahun mama koma,"

Gadis itu lesuh bahunya yang semula tegap melemas.

"Tapi mama tenang aja, Retta tau mama kuat, Retta yakin mama pasti bangun, kan masih banyak banget tuh keinginan mama yang belum terwujud," ujar gadis itu dengan semangatnya.

"Mama pengen liat anak bulan sama Retta, mama pengen pergi ke teater bintang Planetarium Jakarta, mama pengen ngajak Retta main ke kota tua, mama pengen ngajak Retta liburan main salju ke Swizz, pokoknya masih banyak lagi deh hal yang mama pengen lakuin bareng Retta tapi belum kesampaian semua, dan Retta mau mama bangun, mama bangun dari tidur panjang mama, kita wujudin mimpi itu sama-sama,"

Ucap gadis itu menatap sang mama.

Claretta mengangkat tangannya lalu mengunyel kedua pipi Karina kemudia berbicara.

"Iya Retta tungguin mama yah mama pasti bangun kok," ucap nya menirukan gaya bicara sang mama.

Setelahnya gadis itu menyenderkan punggungnya kedandaran kursi.

"Mama ingat lunar gak? Aku suka banget sama Lunar sama kayak mama, dan mama juga pernah janji untuk selalu jadi lunar buat aku. Bangun ma! Jadi lunar untuk Retta,"

"Sampai hari ini Retta belum pernah kepantai buat liat putri duyung, pokoknya gak bakal mau ke pantai kalau perginya gak sama mama, terus Retta gak bakal mau berenang kalau belum liat putri duyung, titik"

Tak habis-habis nya bahan pembicaraan untuk dia obrolkan meski tidak mendapat atau pun jawaban gadis dengan surai panjang itu tetap bersemangat. Saking semangatnya dia sampai ketiduran.

I Love U Pak Dokter [End✔ ]Onde histórias criam vida. Descubra agora