Berubah?

1.4K 96 24
                                    


Hallo gong, apa kabar? Ada yang kangen Rian Retta nggak nih? Maaf baru nongol sekarang.

Sebelum baca jangan lupa vote dan share cerita ini ke teman-teman kalian oke👌.

Sebelum baca jangan lupa vote dan share cerita ini ke teman-teman kalian oke👌

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

"Rumah ku adalah kamu,  tapi ketika kamu bilang mau berhenti menjadi rumah untuk diri ku. Kemana aku harus pulang?"

-Claretta Liodra-

Gadis dengan rambut panjang yang di biarkan tergerai itu keluar dari kelas dengan gerakan yang sangat tidak sabaran, bahkan panggilan dari Sesil, Sasa, dan Gladis saja tidak ia perdulikan. Umpatan dari beberapa orang yang di tabrak nya di sepanjang koridor pun sama sekali tidak Claretta hirau kan.

Gadis itu berjalan cepat menuju parkiran mobil, dengan Sasa yang juga membuntuti nya dari belakang. Sasa bahkan Sesil dan Gladis juga tahu hal apa yang membuat Claretta jadi seperti itu. Sudah pasti pokok utama nya adalah dokter Rian.

Dengan tak sabaran memasuki mobil milik nya yang di kemudi oleh Sasa. Keduanya pun langsung keluar dari area sekolah menuju rumah sakit. Dari samping Sasa melirik penuh prihatin pada sepupu nya itu, terlihat Claretta yang sangat gugup, tidak tenang, bahkan sampai meretas ujung rok seragam nya hingga kusut, baru kali ini ia melihat Claretta sekacau ini, sungguh apa pun yang terjadi Sasa tidak akan pernah memaafkan orang-orang yang berani menyakiti Claretta. Sudah banyak sekali rasa sakit yang di terima gadis itu selama ini, jadi dia tidak ingin sepupu nya itu kembali mendapat rasa sakit lagi.

Mobil yang di kendarai Sasa berhenti tepat di depan parkiran rumah sakit. Saat hendak turun lengan gadis itu di tahan oleh Sasa.

"Claretta gue bilangin sama lo, apapun yang terjadi, jangan pernah keluarin air mata lo untuk hal yang sia-sia, ngerti?" Sasa menepuk bahu sepupu nya pelan.

Gadis itu mengangguk, tapi dirinya tidak bisa berjanji apakah sanggup untuk tidak mengeluarkan air mata ketika melihat orang yang kita cintai bersama orang lain?.

Flashback on:

"Andhara Maharani, model terkenal yang belakang ini namanya sedang naik daun di Indonesia bahkan sampai bersaing sama model kelas dunia, lo tau kan seberapa terkenal nya dia? Gue nggak tau bakal gimana Sa? Gue nggak bisa bayangin sesempurna apa dia? Gue bahkan sampai berpikir dia emang pantes sama pak dokter, di banding gue," ucap Claretta dengan dada yang naik turun menahan kepanikan. Dia bahkan tidak bisa lagi membayangkan jika dokter Rian bersanding dengan perempuan secantik Andhara Maharani itu, apalah artinya diri nya yang hanya gadis remaja biasa yang ceroboh, dan menyusahkan.

I Love U Pak Dokter [End✔ ]Where stories live. Discover now