Sama Sama Dingin Tapi Manis

1.5K 111 10
                                    


Assalamualaikum.
Marhabanyaromadhon, hari ini puasa tapi sayang nya nggak bisa ikutan puasa, biasalah masalah cewek yang kadang bikin greget sendiri, tapi sudahlah emang gini jadi nya nggak bisa bantah lagi.

Ada yang kangen Retta sama pak dokter nggak nih?

Yaudah kalau gitu langsung Happy Reading deh:

[Prat  35]

****

Seusai pertemuan menjengkel kan dengan Sesil  kemarin gadis itu pulang ke rumah dengan di antar oleh  dokter Rian,  akhir akhir ini cowok itu seperti berbeda sekali perlakuan nya kepada dia sekarang, lebih tidak terlalu berbicara kasar, atau penolakan apa pun,  tapi wajah datar nya tetap saja, terlihat dingin tapi manis, bikin candu menurut Claretta.

Hari ini Claretta berniat menjenguk mama nya di rumah sakit,  terlepas dari itu juga ada niat terselubung, kalian pasti tahu lah apa niat terselubung dari mahluk Tuhan satu itu, sudah pasti gangguin dokter Rian, memang apa lagi sih pekerjaan yang paling berfaedah di dunia ini menurut nya selain menganggu ketenangan hidup calon suami nya?. Pret! Calon suami? Halu sekali kamu nak:(.

Masih dengan pakaian seragam putih abu yang melekat sempurna di tubuh kurus nya, jika di lihat lihat Claretta itu tidak terlalu mencolok sih, dia memiliki rambut panjang dengan poni seperti masha,  kulit yang tidak terlalu putih tidak juga terlalu hitam, mata bulat sempurna dengan iris warna hitam, hidung mungil, bibir kecil serta bentuk wajah yang bulat, itu membuat dirinya terlihat lebih imut dari gadis gadis lain, pantas saja Kafka bisa sejatuh itu pada nya. Tapi kan yang dia mau jatuh itu pak dokter bukan Kafka. Huh sudahlah kalian pasti tidak akan mengerti.

Langkah kecil nya mulai menyusuri lorong panjang koridor rumah sakit, gadis dengan tas ransel hijau tosca di punggung nya itu pun langsung memasuki salah satu kamar yang ada di barisan lorong itu, tidak asing lagi bagi  nya, saat masuk di hadiahi bau obat obatan yang begitu menyengat serta banyak nya alat medis yang terpasang pada tubuh ringkih mama nya, tersenyum sendu hanya itu yang dapat dia lakukan sekarang.

"Hay ma," sapa nya, seraya menarik kursi untuk duduk di samping brankar tidur mama nya.

"Kangen banget aku sama mama, maaf beberapa hari ini jarang kesini, lagi sibuk ngejar hati calon mantu mama soal nya! Hihihi," ujarnya di sertai kekehan kecil di akhir kalimat.

"Doain aku yah ma, biar bisa luluhin hati nya pak dokter,  soalnya dia tuh orang nya susah banget buat di dapetin, orang nya cuek, dingin,kasar, omongannya juga pedes banget lagi, tapi aku sayang dia," lah ini jadi nya sesi curhat antara ibu dan anak nih?.

Setelah selesai menjenguk mama nya gadis itu memilih untuk berjalan keluar, berinisiatif menghampiri dokter Rian ke ruangan nya. Langkah demi langkah di jajaki nya membuka kenop pintu dengan pelan dan perlahan,  namun nihil yang di cari sedang tidak ada di ruangan nya. Mungkin sedang memeriksa pasien itu yang ada di pikiran Claretta.  Gadis itu pun terlihat masa bodoh memilih untuk tetap masuk meski sang tuan tidak ada. Seperti nya urat malu Claretta sudah putus, lihat lah sekarang dia memilih duduk di sofa dengan kaki yang di naik kan santai ke atas.  Didikan  siapa sih ini? Tidak mungkin didikan Bara dan Karina.

"Seperti nya urat malu kamu memang sudah benar benar putus yah?" Suara tegas dan berat itu berhasil mengalihkan perhatian Claretta dari game kesayangan nya. Eh btw sekarang dia punya game kesayangan yang baru lo, jadi game nya sekarang ada dua My Taking Tom sama Bubble Shooter, yang pernah main pasti tahu lah gimana bentuk game nya.

Claretta menoleh menatap dokter Rian yang berdiri tegap di ambang pintu,  postur tubuh yang tegap di tambah dengan celana hitam berbahan katun, kemeja hitam legam yang terlihat begitu kontras dengan kulitnya yang putih, serta jas kebanggaan milik nya yang terlihat sangat berwibawa saat dia gunakan, mungkin itu salah satu faktor kenapa gadis gila itu bisa segitu nya mencintai dia.

I Love U Pak Dokter [End✔ ]Where stories live. Discover now