27. Saatnya Pulang Ra

Start from the beginning
                                    

"Apa dokumen itu bisa dibuka?" Sosok pria dengan tatto yang ada di kedua tangannya kini tengah berdiri di sebuah ruangan rahasia dengan fitur canggih.

"Belum Tuan. Dokumen ini sulit dibuka. Sepertinya ada yang mengunci dokumen ini dari jauh, alhasil tidak bisa kami buka." Sahut seorang pria berkacamata berdiri tepat disebelah Tuannya.

Sontak hal itu berhasil memancing amarahnya. Sudah lebih dari dua Minggu ia menunggu dokumen ini. Tapi sialnya belum berhasil juga. Dengan gerakan cepat, ia langsung berbalik dan mencekik kuat leher pria yang bertanggung jawab dalam hal ini.

Sontak saja pria itu tersedak. Kedua matanya membulat sempurna. Sementara kedua tangannya memegang erat pergelangan tangan Tuannya. Gerakan tiba-tiba dari Tuannya, tidak bisa ia hindari. "Tolong beri sa--ya waktu lagi Tuan." Pintanya terbata-bata. Kedua matanya mulai memerah. Ia kesulitan bernafas.

Sosok pria menyeramkan itu mendecih pelan. Merasa muak dengan perkataan bawahannya. Dengan alis menukik tajam, ia berkata "Beri waktu lagi? Apa kau gila?!" Bentaknya keras membuat mereka yang berada di dalam ruangan sontak menunduk. Rahangnya mengeras. Cengkeraman di leher bawahannya semakin mengerat.

"Saya janji Tuan. Saya pasti bisa membuka dokumen itu. Tapi beri saya waktu lagi." Pintanya memohon.

"Iya Tuan. Beri kami waktu lagi." Sahut mereka serentak. Jika satu gugur, maka semuanya akan ikut gugur.

Dengan kasar ia melepas cekikan-nya hingga membuat bawahannya terjatuh karena kehabisan nafas.

Kedua mata bagaikan singa itu menatap tajam. "Aku akan memberi mu waktu tujuh hari. Jika kau belum berhasil membukanya, maka kau harus siap-siap jika nyawa mu melayang." Ancamnya dingin. "Ayo pergi." Ajaknya ke salah satu tangan kanan kepercayaannya.

💙💙💙

Ceklek

Rigel membuka pintu rumah. Ia melangkah masuk ke dalam rumah. Tidak lupa untuk mengunci pintu rumah.

"Rara." Teriaknya memanggil Rara.

Rara yang berada di dalam kamar bersama neneknya lantas bergegas berdiri. "Sebentar Nek. Rigel sudah pulang." Ujar Rara lembut ke Zenni.

Zenni mengangguk. Menanggapi perkataan cucunya dengan senyuman.

"Iya Rigel." Kedua kaki jenjangnya berjalan ke arah sumber suara.

Rigel tersenyum lega. Ia langsung berlari dan memeluk tubuh mungil Rara. "Aku mikirin kamu dari tadi Ra." Bisik Rigel disela pelukannya.

"Sungguh?" Sahut Rara. Ia membalas pelukan itu. "Aku baik-baik saja dirumah." Tambahnya seakan tau kegelisahan Rigel.

Rigel mengangguk sambil melepas pelukannya. "Aku sudah bawain kamu buah anggur dan apel." Kata Rigel menunjukkan plastik yang berisi buah pesanan Rara.

Sontak Rara berjingkrak senang. Kedua matanya berbinar lucu. "Ahh, terimakasih Rigel! You are indeed the best Rigel." Puji Rara menerima kantong plastik berisi buah anggur dan apel.

Hati Rigel menghangat melihat bagaimana reaksi Rara. Jantungnya berdetak cepat setiap kali melihat bagaimana Rara tersenyum. "Aku sepertinya benar-benar menyukai mu Ra."

Penutupan

Jangan lupa follow instagram aku :
@fullandari

Jangan lupa follow instagram mereka :
@nickalbertofc
@raraagathaofc
@damianalmo
@darrenkendrickreal
@seancrishtian
@bryllianmorganhsieh

Untuk Trailer Novel Devil Beside You sudah ada di Channel YouTube aku ya.. Link ada di bio Instagram aku 🌠

Terimakasih and see you next Chapter gais 😉

Terimakasih and see you next Chapter gais 😉

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
DEVIL BESIDE YOU | 21+Where stories live. Discover now