#28 Ayah dan Ibu Nase datang

9 0 0
                                    

Terdengar suara percakapan dari kejauhan, makin terdengar jelas...tiba tiba pintu ruangan terbuka..

Astaga, itu ayah dan ibu nase..

Wait, ayahnya datang juga, jarang - jarang hal seperti ini terjadi, karena ayah si nase ini super sibuk, sebagai pengusaha harusnya ia bisa lebih longgar dong.. tapi sepertinya memang beliau totalitas..

"Ayah.. ibu"

Sontak suara lirih si nase terdengar, sepertinya ia gembira dengan kedatangan mereka.

Biasanya nase tinggal bersama ibunya, disalah satu rumah megah di bawah gunung kecil kendalisodo.

Masih sama seperti waktu pertama kali aku main kerumah si nase dulu, mereka berdua menyambut dari balik gerbang yang terbuka, lumayan tinggi sih..

Lalu aku kaget, ternyata nase keturunan jepang indo..

Ayah nase pengusaha desain agency yang telah memiliki banyak cabang di indonesia dan beberapa negara lain seperti singapura dan jepang.

Sedangkan ibu nase sebenarnya asli jepang, sampai mereka bercerita juga awal mereka bertemu secara tidak sengaja ketika mengerjakan project...

"Nak abdi, bagaimana tadi pemeriksaan dari dokter?" tanya Ibu nase sembari tatapannya mengarah ke aku.

"Sudah baikan bu, tidak ada cidera yang parah"

"Saya sempat khawatir ketika di kamu telpon, langsung saja pesan tiket dari kalimantan kemari." sahut ayah nase

Kok aku jadi canggung gini, padahal dulu aku biasa saja rasanya..

Si Nase juga, ih... pandangannya tajam ke arahku, sepertinya penasaran aku bakalan jawab apa...

"Memang kalo sudah berkaitan dengan anak, seberat dan sesibuk apapun pekerjaan, tetap anak merupakan prioritas utama... hehe"

"Abdi, kenapa kamu tidak kayak biasanya, kamu gugup?" Celetuk ayah nase sembari tangannya memegang pundakku...

Sial, tatapan si Nase semakin tajam, padahal aku tak menyentuh bahasan yang tidak tidak..

"Eng.. enggak om, saya cuman lagi recorvery saja"

"Wait, recorvery? Kamu habis sakit?"

Celaka, aku keceplosan. Padahal aku tidak bilang, kalo Nase seperti itu ketika bersamaku... aku hanya bilang ditelpon rumah sakit nase mengalami kecelakaan. Karena aku pikir rahasiaku akan terbongkar jika aku bilang yang sebenarnya,

Dan jika itu terjadi, bisa jadi aku dimarahi karna aku menyebabkan nase celaka...

Ih.. si nase terlihat ngampet bicara... pandangannya begitu menyeramkan.

"Enggak ayah, abdi mungkin kecapean karna habis ke Goa Kreo"

Deg... kagetnya aku, seperti biasa gelagatnya langsung berubah drastis, tersenyum kecil, ia terlihat ramah, padahal tadi seperti menyimpan amarah.

"Oh, gitu... kenapa kalian tidak barengan?"

Blais kau nase, mau jawab apa coba...
Sial, lirikannya sinis kearahku.. sepertinya ia kepentok gak bisa jawab..

"Tadi aku ada urusan berbeda ayah, jadi kita tidak barengan"

Dasar kicik si kecil ini.. banyak akal..
Kenapa jawabnya bisa tenang coba.

Tapi habis itu pandangannya bak pisau kearahku lagi.

"Udah udah ayah, jangan diinterogasi seperti itu.. kasian mereka" sahut ibu nase berusaha menentramkan suasana.

"Ok, ok... yang penting anak ayah ini tidak apa apa" ucap ayah nase sembari tangannya menggeleng gelengkan kepala si nase..

"Ih, ayah ini... nase udah enggak anak kecil lagi"

Entah kenapa aku merasakan kehangatan di keluarga mereka.

Ya, nase merupakan anak tunggal. Ia sangat disayang ayah dan ibunya.

Walaupun kata tetangga, mereka jarang sosialisasi... mereka termasuk orang baru pindahan didaerahnya.

Tapi aku rasa, nase dan keluarganya benar benar memahami arti menghargai, nase juga.. ia malah banyak menasehatiku untuk meredam kebencian...






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kebohongan Nase Akari_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang