• extra chapter [AYL] •

1 0 0
                                        

Playing Now
Stephanie Poetri | I Love You 3000

⏪⏸⏩

Tidak bisa digambarkan bagaimana gugupnya seorang Azazel Miles Wijaya saat ini, laki-laki itu menundukkan kepala dengan tangan yang saling bertautan. Jakunnya berkali-kali naik turun karena terus menelan ludah.

"Kim.." Panggilnya ragu-ragu.

Yuna yang duduk di sampingnya tersenyum lembut, menatap Azazel dengan penuh cinta. "Kenapa Azazel?" Tanyanya dengan suara lembut.

Azazel dibuat semakin gugup, wajahnya yang memerah tidak bisa membuat Yuna tidak gemas. Gadis itu berdecak kecil dan mengangkat tubuh Azazel ke pangkuannya, mendudukkan Azazel di pahanya seperti biasa.

"Kim.." Azazel bercicit dengan wajah yang makin merah, laki-laki itu menutup wajahnya dengan telapak tangan.

Yuna tertawa geli, gadis itu berusaha menjauhkan tangan Azazel dari wajah laki-laki itu. Azazel menggeleng kuat-kuat sambil menjauhkan wajahnya dari jangkauan Yuna.

Yuna menghentikan kelakuannya, menatap Azazel yang terlihat gugup di hadapannya. Sejenak Yuna dibuat berpikir, kapan terakhir kali Azazel gugup seperti ini di depannya.

"Em-khem Kim? Kim mau ngga jadi tunangan Azazel?" Tanya Azazel dengan wajah gugupnya, tak dapat di bayangkan saat ini bagaimana wajahnya memerah malu di bawah tatapan Yuna.

Yuna yang tengah menyeruput kuah bakso menghentikan kegiatannya, gadis itu mendongak dan menyimpan mangkok baso ke atas meja. Netra coklatnya memicing, menatap Azazel dengan penuh minat.

"Apaan nih maksudnya?" Tinggal di Indonesia beberapa tahun bisa membuat Yuna lancar berbicara informal, semuanya dia lakukan demi bisa berkomunikasi dengan Azazel.

Yuna mengusap bibirnya dengan tisu, menghilangkan jejak kuah bakso di bibirnya. Azazel semakin dibuat gugup, laki-laki itu bergerak salah tingkah di tempatnya. Perlahan tangannya terangkat dan mengaduk-aduk isi tasnya, mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sana.

Yuna menatap kegiatan Azazel tanpa ada yang terlewat, menanti apa yang akan di lakukan Azazel selanjutnya.

Azazel mengulum bibir atasnya sebentar, kelakuan itu membuat Yuna benar-benar gemas. Tapi gadis itu tak melakukan pergerakan apapun, hanya duduk diam dan menangkup wajahnya, memperhatikan setiap detail kegiatan yang dilakukan Azazel di depannya.

Perlahan Azazel menyimpan kotak kecil itu diantara dirinya dan Yuna, Yuna menatap Azazel dengan penasaran dan bertanya-tanya dalam hati seraya mengangkat alis kirinya.

Azazel menarik nafas dan menghembuskannya pelan, demi bisa mengurangi kegugupannya. "Azazel bukan laki-laki romantis, bukan juga laki-laki humoris, ini apa adanya diri Azazel. Selama Kim sama Azazel, Azazel sadar kalau Azazel..." Azazel menggantungkan ucapannya, membuat Yuna tak sabar dan menunggu dengan jantung yang berdebar di dalam sana.

Azazel menelan ludahnya gugup, membasahi kerongkongannya yang tiba-tiba terasa kering. "Kim! Azazel cinta sama Kim." Tuturnya dengan secepat kilat, Yuna terpaku sejenak, mencerna ucapan Azazel yang laki-laki itu ucapkan.

Yuna termangu sejenak, kepalanya menunduk, membuat Azazel menautkan jarinya cemas. Menelan ludah serat, Yuna mengangkat kepalanya, menatap Azazel dengan tatapan rumit.

Yuna mencondongkan tubuhnya ke depan, gadis itu menopang tubuhnya dengan tangan yang berpegangan pada sisi meja.

Cup

"I love you too Azazel Miles Wijaya, karena sesungguhnya aku sudah mencintai kamu sejak pertama kali kita bertemu."

Yuna tersedar dari lamunannya ketika tubuhnya terguncang pelan, matanya menemukan Azazel yang menatapnya dengan bibir maju beberapa centi. Yuna menahan rasa gemasnya, tangannya terangkat dan mencubit kecil pipi lembut Azazel.

Missing You [End]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon