27 [ PITULIKUR ]

3K 290 17
                                    

ttok ttok ttok

"Kana.. bangun" suara mamah terdengar halus disaat membangunkan kana. kana yang masih tertidur belum terbangun juga. lama kelamaan, karena suara bising yang mamah ciptakan, Kana pun kini mengerjapkan matanya. "eungh ya mahh" jawabnya lesu setelah dirinya menguap. mata nya masih merem melek, nyawa nya masih belum terkumpul semua. "mas.. bangun" ucap nya sambil merem melek. Kana pun menoleh ke sampingnya. ah astaga, kana terlupa kalau suaminya sedang di luar kota. Kana pun tersenyum getir lalu segera mendudukan dirinya. sambil mengumpulkan nyawa Kana meregangkan otot otot nya. "sudah bangun?" suara dari luar sana. "sudah mah" jawab Kana lesu. Kana pun beranjak menuju kamar mandi dan mencuci wajah nya. Kana juga tak lupa menggosok gigi nya. setelah selesai Kana menyisir rambut dan mulai menghampiri mamah dan bunda nya. "selamat pagi, mah, bun" sapa nya. mamah dan bunda yang sedang memasak pun menoleh ke arah Kana. "selamat pagi" jawab mereka serempak. "mumpung masih pagi kamu jalan jalan santai aja di halaman rumah" titah bunda nya. "hum.. tapi aku mau membantu memasak" kata Kana.

"tidak perlu khawatir soal masakan. mamah dan bunda bisa mengatasinya, sana kamu turuti aja apa kata bunda" ucap mamah. akhirnya Kana pun mengangguk dan berjalan jalan santai di halaman rumahnya. masih pukul setengah 6 pagi. cukup gelap dan dingin. cahaya mentari masih belum muncul di sini. udara pun masih sangat sejuk dan menyegarkan. Kana mulai berjalan pelan mengitari halaman rumah nya. "rileks sekali.." ucap nya setelah menghirup kuat oksigen itu. ntah mendapat bisikan dari siapa, Kana berniat akan jalan jalan sampai ujung kompleks. dia belum pernah mengelilingi jalanan kompleks nya.

Kana pun membuka pagar rumah nya. dan mulai keluar dari kawasan rumah nya. Kana mulai berjalan santai sambil menikmati udara tanpa pencemaran ini.

"ohh ini rumah nomor 13, tidak terlalu jauh ternyata" monolog nya disaat melihat rumah tetangga nya itu. memang rumah mewkana nomor 20, jadi tidak jauh juga.

saat sampai di awal gang, seperti mendengar suara langkah kaki, Kana pun menoleh ke belakang. Kana mengenal orang itu. "hai! bisa bertemu disini ya kita" sapa orang itu. Kana pun tersenyum. "iya, mas nya joging nih?" tanya Kana. "iya.. setiap pagi aku selalu melakukan ini" jawab Kao. Kana pun mengangguk. "boleh aku jalan bareng kamu?" tanya Kao. Kana tersenyum kikuk menanggapi tetangga ini. belum sempat Kana jawab, Kao sudah mensejajarkan dirinya dengan Kana. akhirnya mereka jalan berdua menuju rumahnya. ntah lah kao ini sudah mempunyai bini apa belum, Kana juga tidak tahu. Kana tidak terlalu kepo dengan kehidupan tetangga nya ini. namun Kana juga takut kalau ternyata Kao sudah mempunyai bini. bisa bisa nanti banyak tetangga yang menggibahi mereka. aishhh! apa yang Kana pikirkan. Kana pun membuang pikiran itu jauh jauh.

"tumben kamu jalan sendirian?" tanya Kao. "ah iya, hanya ingin mengelilingi kompleks saja" jawab Kana tanpa melihat ke arah Kao. "hum.. dimana suami mu?" tanya Kao. "ada, diluar kota tapi"

"ahh kalau begitu boleh ga kalau nanti aku ajak kamu makan malam?" ajak nya. Kana pun terkejut mendengar ajakan nya itu. Kana segera mengalihkan pandangannya ke arah lain. "maaf, aku sibuk, ada urusan dengan keluarga ku" jawab Kana.

"oke deh, jadi kapan waktu senggang mu?" tanya Kao tanpa henti. "tidak tahu. aku selalu sibuk dengan urusan ku" jawab Kana tak mau kalah. "ah.. hehe minta maaf karena telah lancang, aku lupa kalau kau sudah menikah" kata Kao. Kana pun mengangguk saja. "aku juga sudah punya bini sebenarnya" ucap Kao. mendengar pernyataan itu ntah kenapa membuat Kana sangat bahagia. astaga selama ini ternyata Kana salah mengartikan kebaikan tetangga nya ini. "apa kamu mau berkenalan dengan istriku?" tanya nya. Kana pun menggaruk tengkuknya itu. "boleh.." ucap nya ragu. tanpa dirasa mereka sudah sampai di depan rumah Kao. "mau mampir kalau begitu?" tawar nya. Kana pun menggeleng. "kapan kapan saja ya" jawab Kana. lalu berjalan meninggalkan Kao. "iya.. hati hati.. manis" kalimat terakhir terdengar sangat pelan. mungkin saja Kana tidak mendengar nya. Kao tersenyum disaat Kana sudah meninggalkan nya.

KANA POV!
untung saja orang itu sudah mempunyai istri. aku sangat lega mendengar nya. sebenarnya apakah dia selalu berbagi makanan dengan tetangga tetangga nya? ahh ntah lah aku tidak mau terlalu memikirkan tetangga ku itu.

tak lama kemudian aku pun sampai di rumah ku. aku segera mendudukan diriku di sofa sambil menyalakan tv. "dari mana saja?" tanya mamah. "mamah kok ga lihat kamu jalan jalan didepan rumah?" lanjutnya. "itu mah.. aku jalan sampai ujung kompleks" jelas ku. mamah pun mengangguk. "yasudah makanan sudah matang ayok kita sarapan dulu" kata mamah. bunda masih menyiapkan makanan di atas meja.

"iya mah sebentar. aku mau menghubungi mas mew dulu" kata ku lalu membuka handphone nya. aku melihat ada 5 message dari suamiku. astaga bisa bisa nya aku ga buka dari tadi.

___________________________
mas mew🖤

morning baby
04:40

wake up by
04:40

hari ini aku sudah mulai meetingnya. doain supaya lancar na
04:40

biar bisa cepat cepat pulang. aku sangat merindukanmu.
04:41

jangan lupa sarapan na.. setelah ini aku akan berangkat dan mematikan  handphone ku. i love you babe
04:41

morning too mas
06:01

aku juga merindukan mu
06:01

aku baru saja mengelilingi kompleks, karena aku bosan kalau hanya mengelilingi rumah saja
06:02

mas juga jangan lupa makan na, biar bisa fokus saat meeting.
06:02

i love you too daddy
06:02

_______________________________

setelah membalas pesan suaminya, Kana berjalan menghampiri mamah dan bunda nya. "bagaimana?" tanya mamah. "ahh mas mew sehabis sarapan langsung berangkat rapatnya. semoga saja di lancarkan" ucap kana. "semoga saja. bunda juga merindukan putra ku itu" ucap bunda, aku pun tersenyum ke arah bunda. "Kana sama saja juga putra mu bun" ucap mamah. aku pun semakin tersenyum saja. "iya benar, kalian berdua putra kesayangan bunda" ucap bunda.

setelah itu, aku, bunda, dan mamah segera sarapan dengan lahap. setelah sarapan selesai kami berniat untuk ke pasar membeli bahan makanan yang sudah habis. aku ikut karena mamah mengajak ku, biar nanti kalau mas mew pergi ke kantor dan aku dirumah sendiri, aku tidak akan merepotkan orang lain untuk menemani ku belanja ke pasar.

"ajarin kana bikin perkedel ini dong, kenapa ini sangat enak rasanya?" tanya kana. bunda sama mamah pun saling berpandangan dan tersenyum

"karena dibuat dengan penuh kasih sayang" jawab bunda. Kana pun mengangguk. "Kana mau bikin buat mas mew" kata Kana menggemaskan. setelah menikah Kana berubah hampir 180° dan dirinya semakin gemoy saja. mungkin mamah merasakan nya juga. karena Kana yang dulu sangat berandal dan bandel anaknya. dan lihatlah Kana yang sekarang, seperti anak kucing saja. mamah seperti mempunyai anak balita umur 5 tahun lagi, ahaha lucu sekali kamu Kana.

"iya boleh, nanti bunda bagi resepnya" kata bunda. "terimakasih bunda. bunda sama mamah baik banget sama aku hihi" kata nya. "iya dong, kamu kan anak mamah" kata mamah nya. "yasudah ayo cepat selesaikan makannya. kalau terlalu siang takut sudah habis semua" ucap bunda. akhirnya mereka pun segera menyelesaikan sarapan dan segera bersiap menuju pasar.


tbc.
___________

like komen share na tq🖤

JEBOL [MEWGULF] ✓bxbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang