8 [ WOLU ]

5.8K 532 82
                                    

"bareng gue kan?" Kata mild yang sedang mengemasi barang-barang nya, mereka baru saja menyelesaikan kegiatan belajar mengajar nya. "Iya lah, emang sama siapa lagi?" Tanya Gulf pada sahabatnya. "Hehe kuylah kasian kalau udah pada nungguin" ajak mild yang sudah berjalan mendahului Gulf. Gulf pun menyusul jalannya mild, lalu menyeimbangkan langkahnya. Hari ini mereka ada turnamen bola, di sekolah sebelah. Turnamen antar sekolah gitu. Mild sama Gulf kan anak bola apalagi mereka tim inti, sudah tentu ikut nya dong.

Sekarang mereka sudah berada diatasnya jok motor mild dan hendak melaju ke sekolah itu. Masih pelan karena di lingkungan sekolah, belum keluar gerbang malah. "Kana!" Suara itu memanggil Gulf. Gulf pun menoleh lalu menepuk punggung mild pelan. "Berhenti dulu" kata Gulf pada mild. Mild pun memberhentikan sepeda motor nya itu lalu Gulf turun dan berjalan menghampiri Mew. "Abang ngapain ke sini?" Tanya Gulf. "Jemput kamu lah" kata Mew seadanya. Gulf nampak bingung dengan kang ojek yang satu ini. Dirinya tak memesan ojol sama sekali. Namun Mew malah mengaku mau menjemput nya. "Bang gue ga pesen kan? Apa lu yang ngelindur?" Tanya Gulf. Mew menggeleng, "saya memang mau jemput kamu, tapi kamu pulang bareng temenmu, yaudah gapapa lain kali aja" Kata Mew seperti ingin mengajak atau ntah apa itu. "Gulf! Cepetan!" Teriak mild yang masih di atas motornya itu. "Maaf bang, bukan nolak, tapi gue sore ini ada turnamen bola. Gue duluan ya" kata Gulf lalu menepuk pundak Mew. Gulf berlari menghampiri mild. Lalu mereka segera menancap gas ngebut menuju sekolah itu.

"Bahaya sekali, awas saja kalau anak itu sampai menyelakai kana" ucap Mew sambil memakai helm nya. Lalu diri nya langsung melesat membuntuti motor Mild. Tak terlalu jauh hingga Mew berada di belakang motor mild. Tak lama kemudian mereka berbelok ke kiri dan mulai memasuki gerbang sekolah. Mew masih menunggu di depan gerbang. Nampak ramai, atau mungkin memang di buka untuk umum. Ntah lah Mew tak tau. Setelah Gulf dan mild turun dari motor dan mulai masuk ke area sekolah, Mew pun masuk ke sekolah lalu mencari tempat parkir untuk motornya. Mew melepas helm dan jaket nya. Tak lupa di letakan di jok supaya aman. Style Mew sekarang hanya mengenakan celana jeans hitam dan setelan kaos oblong warna hitam pula, tak lupa kacamata yang setia bertengger pada dirinya itu.

Setelah itu Mew berjalan masuk ke sekolah itu dan menuju ke tribun untuk duduk, tak lupa dirinya membeli air mineral supaya ga kehausan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu Mew berjalan masuk ke sekolah itu dan menuju ke tribun untuk duduk, tak lupa dirinya membeli air mineral supaya ga kehausan. Tak lama kemudian, pemain dari ke 2 team sudah memasuki lapangan. Wasit sudah memimpin jalannya permainan. Dan Mew pun menikmati pemandangan di depan sana.
_______________

Mew POV!

Ntah kenapa semenjak aku bersama dengan dirinya saat memakan ice cream dan kami juga saling bertukar nomor handphone. Kini aku selalu memikirkan dirinya. Kana. Ntah perasaan apa yang sedang aku alami ini, aku cukup bingung karena aku baru pertama kali merasakannya. Dengan seorang cowo. Yang memiliki gander sama dengan ku. Ntah lah.. seiring berjalannya waktu aku semakin mengkhawatirkan dirinya, ingin mengirim pesan pada nya namun aku takut mengganggu dirinya. Aku pun hanya bisa memandang layar handphone ku tanpa berani dengan apa yang ada di pikiran ku.

Aku juga tak paham, kenapa perasaan ini cukup membuncah di hatiku, aku tak perlu waktu lama untuk melupakan eye. Karena setiap aku dengan Kana, aku merasa bahagia bukan main. Aku suka saat bersama dengan nya. Sifatnya yang lucu, tingkahnya yang comel, dan terkadang galak menyatu menjadi satu menjadikan Kana terlihat spesial di mataku.

Sekarang aku sedang menyaksikan anak itu bertanding, cukup lincah dengan kaki yang panjang dan badan bongsornya, Kana mampu berlari lebih cepat. Aku yang terduduk di antara barisan para supporter ini pun cukup tenang dan terus terfokus dengan cara mainnya anak itu. Ramai sekali ntah ini supporter dari sekolah Kana atau lawan mainnya.

Sekarang sudah di menit 18, namun belum ada satu pun team yang mampu menjebol gawang lawannya. Aku yang haus pun mengambil botol itu dan mulai meneguk nya.

"GOL!!!" teriak para supporter heboh disaat ada yang menjebol gawang. Aku yang sedang minum langsung membuang pandangan ke tengah lapangan. Kana dan teman teman nya sangat bahagia, dan saling memberikan tos satu sama lain. Dan anak yang selalu bersama Kana itu sekarang sedang berada di punggung Kana. Aku rasa Kana berhasil menjebol gawang lawan nya. Sungguh jago sekali dia. Aku pun tersenyum di buatnya.

Tak terasa pertandingan sudah berakhir, sekolah Kana unggul 4-3, skor yang mepet sekali. Kana berhasil menjebol gawang 2 kali. Aku bangga sekali dengan nya. Ntah lah rasanya aku ingin tersenyum dan bergegas bertemu dengan nya. Aku yang masih di atas tribun kini melihat Kana yang sedang mengemasi barang dan mengelap keringat nya. Ingin terjun ke bawah, tapi aku urungkan. Mending aku tunggu saja di parkiran motor. Aku pun berjalan menuju parkiran dan mulai mendudukan bokongku di jok motor ku. Sambil menunggu Kana, aku bermain dengan handphone ku, meng-scroll layar beranda medsos ku. Aku memang sudah memutuskan untuk menyudahi kerjaku untuk hari ini. Dan nanti jam 19:00 aku akan memulai kelas malam ku.

Aku pun mengedarkan pandangan ke arah lain, dan memasukan handphone ke saku lagi. "Kana!" Panggil ku disaat melihat anak itu. Yang aku panggil pun nampak terkejut dan berjalan menghampiri ku. "Loh? Bang? Kok disini?" Tanya Kana keheranan. Aku pun terkekeh lalu memberikan helm kepada nya. "Ayo pulang bareng saya. Udah saya tungguin nih dari tadi" ucap ku mengajaknya. Aku memang sengaja sudah tak memakai jaket identitas ku lagi. Aku hanya mengenakan kaos hitam itu. "loh gue kan ga pesen Abang" kata nya. Teman nya itu pun berjalan menghampiri kami. "siapa Gulf?" Tanya nya. "Abang ojol" kata Kana. "Ganteng banget anjir! Rejeki lo nih!" Ucap mild. Kana pun menyipitkan matanya lalu menurunkan pukulan di kepala teman nya itu. Aku sempet shock saat melihat nya, namun sekarang aku terkekeh karena Kana sedang mengamuk ke teman nya itu. "Ampun ampun astaga!" Ucap teman nya memohon. "Yaudah sono dah lu pulang bareng Abang nya aja. Pala gue lagi pusing malah di gebukin auah kemarahan" ucap teman nya lalu berjalan meninggalkan kami. Kana pun masih mengomel pelan sambil mengangkat tangan melayangkan pukulan di udara. Aku yang melihat nya kini ikut terkekeh. "Apa Lo?! Kenapa ketawa?!" Tanya nya galak. Aku pun memberhentikan tawa ku. Dan mulai tersenyum ke arah nya. "Sini naik, temenmu udah pulang tuh. Lagian kasian kamu gebukin gitu" kata ku pada Kana. "Biarin ah! Dia itu berisik! Gue ga suka" kata nya. Aku pun mengangguk dan menarik tangan nya itu, lalu menggenggam nya. "tapi kalau ga ada dia ntar ga ada lagi dong yang gelut sama kamu?" Tanya ku. "Biarin aja! Auaaahhhh mau pulang!" Kata Kana. Aku pun mengangguk menyetujui.

Kini aku dan dirinya sudah berada di atas jok motor, dengan kecepatan pelan aku membawa motor ini. "pegangan" kata ku memperingatkan. Kana pun tak kunjung berpegangan. Refleks tangan ku langsung menarik tangannya untuk melingkar di perutku. "ishh! Abang modus!" Kata Kana yang masih memeluk aku. "Bukan modus. Biar kamu aman" jelasku padanya. "Berarti Abang selalu kaya gini ya sama customer?" Katanya yang kini semakin mempererat pelukannya itu, kepalanya juga mulai mendongol ke depan. Aku terkekeh. "Ga, sama kamu doang" jelas ku lagi.








Tbc.
_________

_________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JEBOL [MEWGULF] ✓bxbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang